Flu singapura dapat menyerang si kecil dan orang dewasa, yuk, kenali gejala dan penyebabnya!
Penyakit flu Singapura umumnya memang dialami oleh anak kecil berusia di bawah 10 tahun. Namun, tidak tertutup kemungkinan kalau orang dewasa pun bisa terserang flu Singapura yang masuk kategori HFMD (hand, foot, and mouth disease) ini.
Gejala yang muncul di antaranya adalah mengalami demam, nafsu makan berkurang, sakit tenggorokan, hingga sakit kepala. Ya, gejala flu Singapura agak umum dan bisa jadi salah diagnosis. Untuk memastikannya tentu saja kamu perlu mengunjungi dokter agar bisa segera diatasi.
Apa Itu Flu Singapura?
Flu Singapura atau hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah infeksi yang sangat menular. Ini disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, yang paling sering adalah virus coxsackie yang hidup di saluran pencernaan manusia.
Ciri khas flu Singapura ditandai oleh munculnya lepuh atau luka di mulut dan ruam pada tangan dan kaki. Meskipun banyak menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, namun infeksi ini dapat memengaruhi orang dari segala usia tapi kasusnya sangat sedikit dibanding anak-anak.
Virus ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dari tangan yang tidak dicuci atau permukaan yang terkontaminasi oleh kotoran. Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan air liur, tinja, atau sekresi pernapasan seseorang.
Gejala Flu Singapura
Umumnya, gejala infeksi ini akan mulai muncul pada hari ke-3 hingga ke-6 setelah terdiagnosis. Masa tersebut disebut sebagai masa inkubasi. Nah, ketika gejala muncul pada anak biasanya si kecil akan mengalami:
- Demam
- Nafsu makan menurun
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Sifat lekas marah
- Malaise (merasa tidak enak badan)
- Lepuh merah yang menyakitkan pada mulut
- Terus-menerus meneteskan air liur
- Ruam merah di tangan dan telapak kaki
Gejala demam dan sakit tenggorokan biasanya adalah gejala awal atau pertama kali yang muncul jika anak mengalami HFMD. Sedangkan untuk melepuh dan ruam yang khas pada flu Singapura akan muncul di kemudian hari, yaitu pada hari pertama dan kedua setelah demam terjadi.
Selanjutnya, ruam akan muncul dan terlihat seperti bintik merah datar. Bintik-bintik ini sulit terlihat jika seseorang memiliki warna kulit yang gelap. Jadi, sebelum memeriksakan diri, kamu dapat melihat kondisi bintik merah pada telapak tangan dan bagian bawah kaki yang biasanya terlihat lebih jelas di sana.
Lesi akan muncul di semua permukaan tangan dan kaki, ya, sehingga gejala ini paling mudah untuk dikenali pada penderita. FYI, anak yang mengalami HFMD sebagian besar akan mengalami luka yang menyakitkan pada mulut mereka. Jadi, periksa lidah mereka termasuk di bagian samping dan tenggorokan.
Penyebab Flu Singapura
HFMD sering disebabkan oleh strain coxsackievirus, yang paling sering menyerang adalah coxsackievirus A16. Coxsackievirus adalah bagian dari kelompok virus yang disebut enterovirus.
Virus ini dapat dengan mudah menyebar dari orang ke orang. HFMD yang dialami anak kecil maupun orang dewasa, tuh, bisa didapat melalui kontak dari seseorang melalui:
- Air liur
- Cairan dari luka lecet
- Kotoran
- Tetesan pernapasan yang disemprotkan ke udara setelah batuk atau bersin
Wajib diingat bahwa HFMD juga bisa menular melalui kontak langsung dengan tangan yang tidak dicuci atau permukaan yang mengandung jejak virus.
Meskipun begitu, anak kecil memiliki risiko tertinggi untuk mengalami infeksi ini, terlebih jika si kecil mengikuti sekolah tatap muka dan berinteraksi dengan banyak orang. Namun, setelah terkena infeksi, si kecil akan membangun kekebalan tubuh dengan sendirinya. Oleh karena itulah kondisi ini jarang memengaruhi orang di atas usia 10 tahun.
BACA JUGA: 7 Cara Usir Flu dengan Cepat dan Efektif
Komplikasi yang Harus Diwaspadai
Komplikasi yang paling umum dari penyakit ini adalah dehidrasi. Infeksi flu Singapura ini dapat menyebabkan luka pada mulut dan tenggorokan, yang membuat penderita merasa sakit dan sulit menelan.
Jadi, jika kamu mengalami infeksi ini, pastikan untuk mengonsumsi cairan selama terinfeksi. Jika dehidrasi parah, cairan intravena (IV)/infus mungkin diperlukan untuk membantu memulihkan kondisi tubuh.
Flu Singapura pada dasarnya adalah penyakit yang ringan dan hanya menyebabkan demam dalam beberapa hari serta gejala ringan lainnya. Akan tetapi, bentuk coxsackievirus yang langka dan terkadang serius dapat menyerang otak dan menyebabkan komplikasi lain, seperti:
1. Komplikasi Flu Singapura: Meningitis virus
Ini merupakan infeksi langka dan peradangan pada selaput (meninges) dan cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
2. Radang otak
Penyakit parah dan berpotensi mengancam jiwa ini melibatkan peradangan otak yang disebabkan oleh virus, dan ensefalitis ini jarang terjadi.
Cara Mencegah Flu Singapura
Beberapa tindak pencegahan tertentu dapat membantu mengurangi risiko infeksi penyakit HFMD yang meliputi:
1. Cegah Flu Singapura: Cuci tangan dengan benar
Cuci tangan kamu secara teratur dan menyeluruh, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok dan sebelum menyiapkan makanan.
Namun, jika sabun dan air tidak tersedia, kamu selalu dapat menggunakan tisu tangan atau hand sanitizer yang mengandung alkohol.
2. Disinfektan area umum
Kamu dapat membersihkan area dan permukaan yang sering disentuh, bisa menggunakan disinfektan atau pun mencucinya menggunakan sabun dan air.
Jika kamu menitipkan anak di pusat penitipan anak, pastikan tempat tersebut memiliki jadwal disinfektan rutin dan ketat di semua area, termasuk barang-barang seperti mainan.
3. Ajarkan si kecil tentang kebersihan
Ajarkan dan tunjukkan kepada anak-anak bagaimana cara mempraktikkan kebersihan yang baik dan benar bagi diri mereka sendiri.
Jelaskan juga kepada anak untuk tidak memasukkan jari, tangan, atau benda asing apa pun ke dalam mulut mereka.
Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan dengan bersih setelah beraktivitas atau memegang apa pun. Dengan begitu risiko anak terkena virus semakin rendah.
4. Isolasi dari orang yang menular
Berhubung infeksi ini sangat menular, kamu harus membatasi paparan dari orang-orang yang memiliki gejala atau tanda aktif penyakit ini. Nah, untuk menghindari penyakit ini menyebar lebih parah, biarkan anak beristirahat di rumah hingga demam hilang dan sariawan sembuh. Sstt, ini juga berlaku bagi kamu orang dewasa yang terpapar penyakit ini, ya!
Pengobatan HFMD di Rumah
Beberapa makanan dan minuman tertentu dapat mengiritasi lepuh di lidah dan mulut hingga tenggorokan. Agar tidak memperburuk kondisinya, maka kamu dapat mencoba beberapa langkah-langkah berikut untuk mengurangi rasa sakit akibat melepuh, ya.
- Mengisap es
- Makan es krim
- Konsumsi minuman dingin, seperti susu atau air es
- Hindari makanan dan minuman asam, seperti buah jeruk, minuman buah dan soda
- Hindari makanan asin dan pedas
- Pilih makanan lunak yang tidak perlu banyak dikunyah
- Bilas mulut menggunakan air hangat setelah makan
Oh ya, jika si kecil bisa berkumur tanpa menelan, maka berkumur dengan air hangat yang dicampur garam bisa membuat kondisi mulut lebih baik.
Kamu dapat meminta si kecil untuk melakukan ini beberapa kali sehari atau sesering yang diperlukan. Hal ini dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan pada sariawan dan tenggorokan yang disebabkan oleh HFMD.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang flu Singapura, mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengatasinya.
Apakah kamu atau keponakanmu pernah punya pengalaman dengan flu Singapura, bisa share di kolom komentar di bawah ini, ya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!