6

6 Film Fantasy Terbaik yang Tak Lekang oleh Waktu

Menonton film sudah terasa seperti sebuah candu. Ada sesuatu yang terasa begitu kuat dan menarik dari film, yaitu perasaan seakan-akan kamu dibawa ke dunia lain dan meninggalkan realita untuk dibawa menjelajahi dunia baru.

Pencipta film fantasy terbaik seperti Jean Cocteau, Guillermo del Toro, dan Hayao Miyazaki mampu mengajakmu merasakan pengalaman ini. Kadang, tuh, kita butuh suatu pengalihan dari rutinitas yang terasa melelahkan dan tidak salah, kok.

6 Film Fantasy Terbaik Sepanjang Masa

Rekomendasi film-film fantasy terbaik yang ada di bawah ini mampu membawa kamu ke dunia baru dengan plot supermenarik. Film-film ini adalah bukti nyata bahwa dengan imajinasi, seseorang bisa menciptakan dunia baru yang benar-benar berbeda dari dunia sehari-hari.

Yuk, langsung cek saja rekomendasinya di bawah ini!

1. Jumanji

Apa jadinya ketika board game favorit kita hidup? “Jumanji” bisa menjawab pertanyaan ini. Film fantasy buatan Joe Johnston ini menawarkan film fantasy yang menghibur dan juga memiliki banyak pesan moral sehingga membuat kita berpikir dua kali tentang apa artinya menjadi manusia.

Diadaptasi dari buku yang memiliki judul sama, Alan Parrish yang sering dijadikan bahan bully oleh teman-teman sekelasnya menemukan board game misterius bernama Jumanji. Ia memainkannya bersama sahabatnya, Sarah, sampai akhirnya mereka dihadapkan dengan kejadian aneh: Alan tersedot ke dalam board game tersebut!

Tiga dekade kemudian, Alan muncul kembali di depan pintu rumah Sarah bersama dua pemain baru yang memaksa mereka untuk menyelesaikan permainan Jumanji. Apakah mereka bisa melakukannya?

Dibumbui special effect yang mendetail, nih, keempat pemain harus mengalahkan game Jumanji yang sepertinya memang didesain untuk mengalahkan manusia. Film ini kesannya seperti film yang penuh energi dan menghibur, tapi ada banyak sekali pesan emosional yang bisa kita dapatkan dalam setiap adegannya.

2. Princess Mononoke

Princess Mononoke' — just my favourite ever, 'kay? | by Old Man Yells At  Movies | Medium
Source: Medium

Memiliki setting di periode Muromachi di Jepang, “Princess Mononoke” mengikuti kisah pangeran Ashitaka yang berteman dengan seorang gadis yang dibesarkan oleh serigala. Ashitaka kemudian menemukan dirinya terjebak di pertengkaran antara roh hutan dan manusia-manusia yang ingin merusak hutan demi sumber daya yang ada di hutan.

Dengan tema berfokus pada lingkungan hidup dan memiliki karakter heroin yang action-ready, Princess Mononoke mengajak penontonnya untuk merenungkan pentingnya lingkungan hidup sambil melihat berbagai macam watak manusia.

3. Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring

The Fellowship of the Ring | Plot, Characters, & Facts | Britannica
Source: Britannica

Sulit untuk memisahkan ketiga film “Lord of The Ring” ciptaan Peter Jackson, tapi setiap film memiliki daya tarik sendiri yang membuat film seri Lord of the Ring sebagai harta karun di dunia film fantasy.

Berbeda dari “The Return of the King” dan “The Two Towers”, seri “The Fellowship of the Ring” benar-benar menangkap keindahan Middle Earth dan berbagai macam penghuninya. Selain itu, kedua film “Lord of the Ring” tidak akan menjadi indah apabila Jackson tidak menggambarkan keindahan emosional yang dibuat di seri pertamanya.

Seri pertama dari “film Lord of the Ring” memperlihatkan pentingnya perjalanan yang harus dijalani oleh Frodo dan kawan-kawannya, seberapa mematikannya Nazgul, dan segala sesuatu yang mengikutinya baru masuk akal setelah film pertama ini.

4. Harry Potter: Prisoner’s of Azkaban

Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Source: Film at Lincoln Center

Siapa, sih, yang nggak tahu film “Harry Potter”? Di dua seri pertama, Chris Columbus menciptakan film fantasy dengan special effect yang jernih dan cerita yang family-friendly, tapi ketika Alfonso Cuaron memegang kemudi di film ketiga “Harry Potter”, barulah orang-orang mengerti mengapa Harry Potter benar-benar magical.

Cuaron membuat dunia Harry Potter menjadi lebih gelap dari dua seri pertama di “Prisoner of Azkaban”, mengikuti bagaimana Harry dan kawan-kawannya bertumbuh menjadi lebih dewasa dan kini menghadapi ancaman yang lebih serius.

Kalau kamu sadar, visual palette yang dipilih untuk seri ketiga ini juga lebih gelap ketimbang dua seri pertama film “Harry Potter”, memberikan kesan film yang lebih dari sekadar petualangan keluarga dan membuat dunia Harry Potter ini berkembang. Inilah film “Harry Potter” terbaik dari semua installment mereka.

5. Edward Scissorhands

Dinner, Shopping & a Movie: Edward Scissorhands | The Avalon Theatre, Grand  Junction, Colorado
Source: Slashfilm.com

Di tengah perumahan cantik di California yang dihuni oleh orang-orang ramah (baca: orang-orang penuh rahasia dan kepo), masuklah Edward Scissorhands. Diperankan Johnny Depp, nih, Edward datang untuk mengacak-acak status quo dari kehidupan suburban Amerika.

Dunia yang diciptakan oleh Tim Burton ini membawakan kisah romansa dengan sedikit sentuhan cerita gelap yang membuat penontonnya tertegun karena pelajaran moralnya terasa seperti shock therapy. Tapi, pelajaran hidup terbaik sering kali datang dari pengalaman pahit, bukan?

Meskipun masuk kategori film fantasy, “Edwards Scissorhands” menceritakan kebenaran dibungkus dengan dunia warna-warni pastel yang bisa hilang di tengah film apabila kita tidak memperhatikan dengan jeli. Itulah yang diinginkan Tim Burton dari penontonnya– untuk memperhatikan lebih jeli demi mendapatkan pelajaran hidup.

6. Spirited Away

Prostitusi Anak, Makna Tersembunyi di Film Spirited Away Studio Ghibli? |  Japanesestation.com
Source: Japanese Station

Film ciptaan Hayao Miyazaki yang berhasil menyabet Oscar ini adalah salah satu ciptaannya yang paling mendetail dan paling menangkap perhatian penonton. Film ini menangkap keadaan Jepang di abad 21 tanpa harus menjelaskannya secara gamblang.

Menceritakan kisah Chihiro dan orang tuanya yang tidak sengaja tiba di taman hiburan yang terbengkalai, orang tua Chihiro tiba-tiba berubah menjadi babi karena memakan makanan yang seharusnya bukan untuk mereka. Ternyata, taman hiburan itu adalah tempat arwah berkumpul untuk beristirahat.

Chihiro kemudian terpaksa bekerja di permandian yang dijalankan oleh penyihir yang memiliki tempat peristirahatan arwah. Ia diberikan nama baru oleh si penyihir, dan hal ini bisa membuat Chihiro terperangkap di dunia arwah kalau ia melupakan namanya.

Miyazaki dipengaruhi oleh kisah-kisah Shinto-Buddhist Jepang dalam membuat film ini, dan arwah yang diceritakan di film ini mewakili peran alam. Kisah Chihiro di “Spirited Away” membuat penonton menjadi berpikir lebih dalam tentang koneksi mereka terhadap alam dan memberikan optimisme terhadap generasi muda.


Itulah beberapa rekomendasi film fantasy terbaik yang harus ditonton kalau kamu sedang mencari rekomendasi film untuk mengisi waktu luang. Baik baru mau menyelami genre ini atau memang menyukainya, kamu dijamin akan menikmati film-film ini, deh.

rukita
Rukita Bangka Kemang

Kalau ingin bisa menonton rekomendasi film fantasy terbaik ini dengan nyaman, ya, kamu bisa tinggal di Rukita. Selain karena kamarnya bersih dan modern, suasananya dijamin enak buat digunakan menonton. Apalagi unit coliving Rukita juga dilengkapi WiFi dengan koneksi supercepat. Nonton nggak pakai ngelag lagi, deh.

Penasaran dengan lokasi Rukita? Yuk, cek lokasi-lokasinya di sini!

Atau ketik langsung link berikut: bit.ly/rukita-fantasi

Apakah kamu punya rekomendasi film fantasy favorit? Tinggalkan di kolom komentar, yuk, pendapatmu!

Larasati Ayeshaputri

A South Jakarta native with a twist of loving k-pop. Your guide to Jakarta's best hangout spots, fashion, and beauty tips. Also knowledgeable in quirky tips, and a poet in @baharipatah.

Leave a Reply