Akhir-akhir ini marak diberitakan bahwa vaksin buatan Tiongkok akan melakukan uji tahap akhir di Indonesia. Vaksin dari perusahaan Sinovac ini dianggap sebagai kabar baik yang mungkin akan membantu seluruh umat manusia untuk melawan penyakit Covid-19.
Ada ratusan vaksin yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Sekitar 19 vaksin sudah memasuki tahap uji klinis. Sedangkan 3 perusahaan sudah berhasil menguji vaksin hingga tahap ke-3 atau tahap efisiensi, termasuk vaksin Sinovac ini.
Ada beberapa negara yang kini sedang menguji Sinovac dan salah satunya Indonesia. Namun, kenapa di antara tiga perusahaan tersebut Indonesia memilih vaksin Sinovak bukan vaksin dari Oxford? Yuk, ketahui berbagai faktanya di sini.
Vaksin dari negeri Tiongkok ini dibuat oleh perusahaan farmasi bernama Sinovac Biotech Ltd. Perusahaan ini adalah perusahaan farmasi terdepan di negeri tirai bambu tersebut.
Perusahaan ini fokus kepada riset, pengembangan, manufaktur, dan komersialisasi vaksin. Sinovac mengembangkan banyak jenis vaksin dari Hepatitis sampai flu H5N1 dan flu babi. Kini mereka juga mengembangkan vaksin untuk virus SARS-CoV-2.
Pada pertengahan bulan Juni 2020, tuh, Sinovac memberitakan hasil yang menjanjikan tentang vaksin yang diberi kode CoronaVac ini. Fase pertama diberikan kepada 743 sukarelawan sehat dan 600 sukarelawan pada fase-2. Kedua fase ini dilakukan untuk pengujian keamanan dan vaksin ini lolos kedua tahap uji klinis tersebut.
Ada dua perusahaan lain yang kini menjalani uji klinis vaksin tahap ke-3. Vaksin pertama adalah buatan AstraZeneca yang dikembangkan oleh ilmuwan Universitas Oxford. Vaksin yang satunya lagi adalah buatan Sinopharm (Grup Farmasi Nasional China).
Uji tahap ke-3 adalah uji coba efesiensi dalam membangun imunitas untuk melawan virus. Oxford memulai uji coba di Brazil semenjak 20 Juni 2020 dengan 5.000 sukarelawan. Brazil dipilih sebagai lokasi uji coba karena angka kasus infeksinya merupakan salah satu yang tertinggi di dunia.
Vaksin dari Sinopharm sendiri mulai memasuki tahap uji coba ke-3 pada 17 Juli 2020 di Abu Dhabi. Uji coba ini dilakukan kepada 5.000 kandidat. Abu Dhabi dipilih Sinopharm karena terdapat setidaknya 200 macam kewarganegaraan di sana.
Vaksin Sinovac tidak hanya diuji coba di Indonesia saja. Brazil sebagai salah satu negara dengan tingkat infeksi tertinggi (kedua di dunia dengan angka lebih dari 2,1 juta per tanggal 22 Juli 2020) juga menjadi destinasi lainnya. Pada tanggal 6 Juli lalu, Sinovac mengumumkan bahwa perizinan uji coba sudah disetujui oleh pemerintah Brazil pada akhir Juni.
Pada tanggal 20 Juli lalu Agensi Riset Medis Bangladesh juga menyetujui uji coba vaksin ini di negaranya. Hal ini dikarenakan angka infeksi yang terus meningkat di Bangladesh. Uji coba ini akan dimulai bulan Agustus ini dengan melibatkan 4.200 sukarelawan.
Sama halnya dengan di Bangladesh, uji coba tahap ke-3 di Indonesia akan dilakukan pada bulan Agustus 2020. Vaksin-vaksin ini sudah sampai di Indonesia pada tanggal 19 Juli 2020. Uji coba vaksin ini akan menjadi kerja sama antara Sinovac dengan PT Bio Farma, sebuah BUMN farmasi Indonesia.
Kurang lebih ada 2.400 dosis vaksin yang disiapkan untuk uji klinis. Pengambilan sampel akan dilakukan pada 1.620 subjek dan sisanya akan digunakan untuk pengujian lab Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional. Hal ini dilakukan agar Indonesia nantinya bisa memproduksi vaksin mandiri.
Di dalam pengujian ini akan dilakukan penelitian mengenai penggunaan vaksin secara luas juga. Honesti Basyir, Direktur dari PT Bio Farma berharap bahwa sesudah hasil awal fase ini maka Bio Farma bisa meminta BPOM mengizinkan penggunaan vaksin untuk keadaan darurat.
Semoga saja uji klinis vaksin Covid-19 bisa berjalan lancar. Bila lolos, nih, Bio Farma siap memproduksi pada kuartal pertama tahun 2021. Honesti menyatakan bahwa Bio Farma sudah mempersiapkan fasilitas produksi dengan kapasitas maksimal 250 juta dosis.
Sekalinya vaksin lolos di tahap perkiraan, maka BPOM bisa memberikan izin untuk dipakai secara darurat maupun izin memproduksi vaksin. Awalnya fasilitas Bio Farma hanya cukup untuk membuat 100 juta dosis namun sekarang bisa ditambah jadi 250 juta.
Ingat CEPI yang dulu kita bahas dalam perkembangan vaksin Covid-19? CEPI memiliki visi untuk membantu negara-negara meningkatkan kapasitas produksi vaksin. Bio Farma telah mengajukan proposal kapasitas priduksi pada CEPI dan kini sedang dipertimbangkan.
Sinovac dipilih sebagai vaksin yang diuji coba Indonesia alasannya karena metode pembuatan vaksinnya. Vaksin yang dibuat oleh Sinovac memiliki kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma juga. Sinovac memakai metode inaktivasi. Metode Inaktivasi adalah cara pembuatan vaksin menggunakan virus yang tidak aktif.
Selain itu, Honesti juga mengatakan bahwa vaksin ini dikembangkan sangat cepat dan menjadi salah satu yang sudah menuju tahap uji klinis-3. Beliau menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan akses cepat akan vaksin, maka Bio Farma menjatuhkan pilihan kepada Sinovac.
Indonesia sendiri dengan Institut Eijkman juga membentuk sebuah konsorsium pengembangan vaksin. Namun, vaksin buatan mereka diduga baru akan lolos uji tahun 2021 dan siap pada tahun 2022, maka dari itu Indonesia mencoba bekerja sama dengan Sinovac. PT Kalbe Farma juga memiliki perjanjian dengan Genexine Inc dari Korea Selatan untuk uji coba vaksin GX-19.
Vaksin yang dibentuk sejak akhir Januari ini sudah melewati uji tahap 1 dan 2 yang berarti dinyatakan aman. Menurut laporan mereka, tuh, vaksin ini tidak menunjukkan efek samping parah bagi semua sukarelawan di dalam uji coba ini.
Pada tahap 1 dan 2, vaksin tak hanya aman namun juga menunjukkan adanya respon imun. Data yang didapat sejauh ini memperkirakan bahwa vaksin bisa melindungi pengguna dari infeksi SARS-CoV-2.
Katanya, nih, CoronaVac membantu tubuh membentuk antibodi yang menetralkan. Hal ini muncul terhadap lebih dari 90% sukarelawan yang dites 14 hari sesudah menerima 2 suntikan yang berjarak 2 minggu. Namun, mereka belum tahu tentang efektivitas dan kemampuannya untuk mengusir virus. Selain itu, mereka juga akan memilih dosis dan waktu penyuntikkan terefektif di tahap ke-3 ini.
Ternyata ini adalah fakta-fakta CoronaVac yang diusung Sinovac ke Indonesia. Semoga tahap uji yang dilakukan bulan Agustus ini bisa berlangsung lancar dan membuahkan hasil baik agar virus ini segera lenyap dari negeri kita.
Apakah kamu optimistis dengan kehadiran vaksin ini? Ayo, tuliskan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.