Apakah virus mutasi B.1.1.7 sama dengan virus SARS-CoV-2?
Tentu kamu sudah mengetahui berita tentang virus mutasi Corona yang terjadi di Inggris. Para peneliti mengindektifikasi virus mutasi tersebut sebagai strain 20I/501Y.V1 atau lebih dikenal dengan sebutan B.1.1.7.
Virus mutasi B.1.1.7 pertama kali ditemukan di Inggris pada 20 September 2020, dan kini sudah tersebar di 94 negara dengan lebih dari 92 juta kasus. Indonesia menjadi salah satu negara yang turut terinfeksi virus mutasi ini.
Empat kasus pertama B.1.1.7 di Indonesia ditemukan di empat provinsi, yakni di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. Lantas, apakah virus mutasi ini lebih mematikan dari virus yang telah ada sebelumnya?
Faktanya, ada beberapa hal pada virus mutasi B117 yang sedikit berbeda dari virus Covid-19 yang telah ada sebelumnya. Daripada menerka-nerka, lebih baik simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Beberapa penelitian yang telah dilakukan di seluruh dunia menyatakan jika virus B.1.1.7 lebih mudah menyebar dan menular jika dibandingkan dengan virus Covid-19 sebelumnya. Melansir laman Voi, ilmuwan menyatakan virus B.1.1.7 lebih menular sebanyak 30%-70% dari virus Corona biasa. Namun, belum dapat dipastikan jika virus mutasi jenis ini lebih mematikan atau tidak.
Akan tetapi, perlu disadari jika virus lebih mudah menular, maka kasus harian bisa bertambah dan rumah sakit akan semakin penuh. Seperti penularan virus mutasi B.1.1.7 di Inggris yang telah membuat kasus Covid-19 di negara tersebut bertambah secara signifikan hingga 70%. Oleh sebab itu, kita tetap harus lebih waspada terhadap mutasi virus Covid-19 satu ini.
Pada awal kemunculan virus mutasi B.1.1.7 di Indonesia, banyak orang yang panik karena mengira virus ini akan lebih berisiko dan mematikan dibanding virus Covid-19 yang telah ada. Faktanya, risiko yang ditimbulkan oleh virus B.1.1.7 sama dengan strain virus Covid-19 biasa.
Walau demikian, hal yang harus kita sadari adalah tingkat penularan B.1.1.7 yang lebih tinggi dari virus Covid-19 biasa. Bila penularan lebih luas, bisa terjadi peningkatan jumlah orang yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Banyak yang khawatir jika virus B.1.1.7 dapat terdeteksi tes swab PCR atau tidak. Pasalnya, hasil penelitian dari ilmuwan Inggris menunjukkan jika varian virus baru ini tidak terbaca oleh tes PCR yang menggunakan gen S spike dan disebut sebagai S-gene target failure (SGTF).
Melansir dari pernyataan pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo di laman detik.com, Inggris menggunakan tes alat PCR yang berbeda dari Indonesia. Jika di Inggris, alat PCR hanya menargetkan salah satu gen saja. Sedangkan, di Indonesia menggunakan alat PCR dengan beberapa target, yakni gen N, Orf, dan Rdrp.
Oleh sebab itu, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban dalam unggahan di akun Twitternya berpendapat, jika kita tidak perlu khawatir karena virus B.1.1.7 ini masih tetap dapat terdeteksi alat tes PCR. Diketahui, alat PCR di Indonesia bisa mendeteksi tiga spike virus Corona yang berbeda.
Penelitian di Inggris menunjukkan vaksin Covid-19 dari perusahaan Novavax, Pfizer terbukti 86% efektif mengatasi virus B.1.1.7. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian secara ilmiah yang menunjukkan mutasi virus Covid-19 ini dapat ditangkal oleh vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia.
Dilansir dari laman Voi, Menteri Kesehatan Siti Nadia Tamizi menyatakan jika saat ini pemerintah masih menunggu hasil uji dari BPOM dan tim peneliti Universitas Padjadjaran tentang tingkat efektivitas vaksin Sinovac untuk menangkal virus Corona tipe B.1.1.7.
Sedangkan, Zubairi Djoerban di akun Twitter pribadinya mengatakan jika vaksinasi tidak hanya membentuk satu respons antibodi saja. Justru yang harusnya ditingkatkan adalah kebijakan kita untuk beraktivitas di luar rumah serta terus mematuhi protokol kesehatan.
Dari hasil beberapa penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di Inggris, dapat disimpulkan bahwa gejala orang terinfeksi virus B.1.1.7 sama dengan gejala orang yang positif Covid-19. Hanya saja orang dengan infeksi B.1.1.7 cenderung akan lebih menunjukkan gejala batuk parah, kelelahan, dan sakit kepala.
Dilansir AARP, hasil studi Dinas Kesehatan Inggris oleh beberapa orang yang terinfeksi virus Covid-19 dan B.1.1.7 menyatakan jika 35% orang mengalami gejala batuk, 32% kelelahan dan lesu, 25% nyeri otot, 22% sakit tenggorokan, dan 22% demam.
Dari tabel gejala infeksi B.1.1.7 dan Covid-19 di atas, dapat disimpulkan jika gejala kedua jenis virus ini sama, hanya tingkatan atau persentase yang berbeda. Bahkan, beberapa penderita B.1.1.7 kecil kemungkinan untuk akan mengalami anosmia atau kehilangan indera perasa dan penciuman.
Itulah beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang mutasi virus B.1.1.7 yang saat ini telah ditemukan di Indonesia. Faktanya virus corona SARS-CoV-2 ini dapat bermutasi menjadi jenis atau strain virus baru yang mungkin lebih mudah menular. Mungkin kamu sudah bosan melihat tulisan ini, tapi melakukan protokol kesehatan dengan tepat adalah kunci memutus rantai penularan virus ini.
Di saat pandemi Covid-19, tinggal di hunian nyaman, aman, dan bersih tentu jadi idaman. Kamu bisa mewujudkannya dengan tinggal di kost coliving Rukita, lho.
Nggak perlu khawatir soal kebersihan, ada tim cleaning service yang siap membantu membersihkan kamarmu. Seperti di kost coliving Rukita El-Gracia Karawaci yang punya fasilitas cleaning room gratis.
Ada fasilitas apa saja, sih, di Rukita El-Gracia Karawaci?
Pastinya ada kamar tidur fully furnished dengan fasilitas kamar mandi dalam dengan air panas, TV, AC, dan WiFi. Harga sewanya mulai dari Rp3,2 juta per bulan sudah termasuk listrik dan gratis cuci baju.
Ada juga dapur bersama, area komunal, dan tempat parkir kendaraan, di kost yang hanya 6 menit ke UPH Karawaci ini. Belum lagi komunitas penghuni Rukita yang sering bikin acara komunitas yang asyik.
Penasaran ingin tinggal di Rukita El-Gracia Karawaci, dong? Klik tombol di bawah atau ketik link berikut di browser kamu: bit.ly/Rukita-ElGracia
Unit Rukita tersebar di berbagai lokasi strategis di Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang. Penasaran dengan unit coliving Rukita lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co, dan jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo serta Twitter di @Rukita_Id.
Kamu juga bisa tanya-tanya langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477.
Apa tanggapan kamu soal mutasi virus B.1.1.7? Ketik opinimu di kolom komentar, ya.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.