Kamu #timmasker atau #timfaceshield?
Di saat pandemi Covid-19, tentunya mengenakan masker adalah suatu kewajiban ketika berada di luar ruangan atau bahkan saat berada di dalam ruangan. Bahkan, ya, beberapa pemerintah daerah membuat sanksi bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tanpa masker.
Masker digunakan sebagai upaya mencegah penyebaran dan terkena penularan virus Covid-19. Namun, tidak hanya masker kain saja yang digunakan untuk mencegah penularan Coronavirus. Face shield juga sering digunakan sebagai pengganti masker kain yang kerap dianggap kurang nyaman digunakan.
Oleh karena itu, Rukita ma kupas tuntas tentang face shield, yuk!
Tentunya saat ini face shield bukan lagi menjadi barang yang baru untuk kita. Ya, face shield memang kerap dijadikan alternatif sebagai pengganti masker.
Face shield adalah plastik yang berbentuk agak melengkung seperti kaca pada bagian depan helm. Biasanya face shield memiliki headband atau kacamata agar lebih praktis untuk digunakan. Face shield yang bagus adalah jika headband pas dengan lingkar kepala serta panjangnya melewati dagu.
Jika mengenakan face shield, nih, maka area hidung, mata, dan mulut bisa terlindungi. Alat ini juga sangat bagus untuk kamu yang sulit lepas dari kebiasaan menyentuh wajah, tuh.
Face shield ini biasanya digunakan oleh tenaga medis dan pekerja yang berdekatan dengan costumer seperti pelayan restoran atau penata rias. Ada orang yang mengenakan face shield dan di-double dengan masker, dan ada juga yang hanya mengenakan face shield saja. Nah, kamu tim yang mana? Face shield dan masker, atau face shield saja?
Penggunaan face shield terus meningkat sepanjang harinya. Bahkan, ya, banyak yang mengenakan face shield sebagai pengganti masker. Kamu akan merasa lebih nyaman saat bernapas dan bisa berbicara dengan lebih jelas ketika mengenakan face shield dibanding saat mengenakan masker.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, pada penelitian pada 2014 tentang percikan cairan influenza dari jarak 45 cm, menunjukkan penggunaan face shield bisa memperkecil penyebaran virus influenza hingga 96%. Selain itu, face shield juga bisa mengurangi kontaminasi virus hingga 97%.
Namun, hal ini disanggah oleh spesialis penyakit menular Dr. Frank Esper, seperti yang ditulis di laman Cleveland Clinic. Dr. Esper mengatakan jika face shield mungkin saja bisa melindungi pemakainya, namun tetap droplet yang kecil dan halus dapat keluar dari face shield. Tingkat perlindungannya pun masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan mengenakan masker kain berlapis.
Jika diperhatikan, ya, banyak orang yang mengenakan face shield tanpa masker. Lantas, apakah itu artinya mereka sudah aman dari penularan Coronavirus?
Dilansir dari laman CNN, penelitian terbaru College of Engineering and Computer Science Florida Atlantic University menunjukkan face shield dan masker katup tidak cukup efektif mencegah penularan virus SARS-CoV-2.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas face shield dan masker berkatup. Media yang digunakan pada studi antara lain boneka manekin, sinar laser, serta asap sintetis dari air sulingan dan gliser.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Physics of Fluids” ini menunjukkan jika face shield tanpa masker dapat menghentikan semburan droplet berukuran besar yang keluar dari batuk, namun tidak dapat menghentikan semburan aerosol. Droplet yang lebih kecil atau aerosol bisa dengan mudah melayang di bagian samping sebelum kemudian menyebar keluar area face shield.
Selain itu, seperti yang dikutip dari laman BBC, Siddharta Verma Dosen Florida Atlantic University yang juga penulis utama studi ini, mengatakan face shield akan lebih efektif digunakan bersama masker untuk mengurangi penularan virus melalui mata.
Verma juga menyatakan jika face shield dan masker berkatup masih memiliki potensi untuk bocor. Sehingga sangat penting untuk tetap menjaga jarak sambil mengenakan masker.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan jika face shield dan masker berkatup tidak efektif seperti masker kain biasa. Tetesan kecil seperti aerosol masih bisa tersebar. Gunakan face shield serta masker kain untuk perlindungan maksimal.
Sama halnya dengan masker kain yang harus selalu dicuci bersih setelah digunakan, face shield juga harus dibersihkan, lho. Walaupun tidak langsung menyentuh wajah, namun semburan aerosol dari bersin dan batuk masih tersisa pada permukaan face shield.
Dalam liputan Cleveland Clinic, Dr. Esper juga berpendapat jika Coronavirus bisa bertahan dalam permukaan plastik lebih lama dari material seperti kain atau kertas. Oleh karena itu, segera bersihkan face shield setelah kamu selesai menggunakannya. Kamu bisa membersihkannya menggunakan sabun dan air, cairan desinfektan, atau alcohol pad.
Selain itu, segera ganti dengan face shield yang baru jika face shield kamu sudah rusak atau bagian headband telah longgar. Menggunakan face shield yang rusak tidak akan memberikan perlindungan maksimal untukmu, lho.
Face shield memang banyak dipilih oleh orang sebagai alternatif masker kain karena dinilai lebih praktis dan memudahkan saat berbicara dan bernapas. Namun, ternyata mengenakan face shield tanpa masker masih kurang efektif dalam mencegah penularan penyebaran Covid-19. Jadi, ya, tetap gunakan masker kain dan menjaga jarak, ya!
Apakah kamu termasuk yang sering memakai face shield untuk aktivitas harian? Tulis alasan kamu memilih face shield di kolom komentar, yuk!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.