I

Ini 5 Fakta Penting Badai Sitokin yang Membahayakan Pengidap Covid-19

Penelitian dan dampak mengenai virus Corona sampai saat ini masih terus dilakukan. Salah satu topik yang sedang ramai diperbincangkan terkait dengan virus Corona adalah badai sitokin pada pengidap Covid-19.

Hal tersebut dialami oleh Radiya Oloan, suami dari aktris Joanna Alexandra yang meninggal akibat badai sitokin setelah terpapar Covid-19. Sebelum meninggal, Raditya Oloan mengalami kondisi pasca Covid-19 dengan komorbid asma, dan badai sitokin yang dialaminya menyebabkan hiper-inflamasi di sekujur tubuhnya.

Fakta Penting Badai Sitokin

Apa itu badai sitokin? Apa bahayanya bagi pasien atau penyintas Covid-19? Fakta penting mengenai badai sitokin ini perlu kamu ketahui. Yuk, simak fakta berikut ini.

1. Apa itu badai sitokin?

Source: Kompas

Badai sitokin disebabkan oleh peningkatan respons imun dalam tubuh manusia. Umumnya, sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk membantu kamu melawan infeksi. Misalnya, jika ada virus yang masuk ke dalam organ paru di tubuh kamu, maka reaksi yang timbul adalah keluarnya sitokin-sitokin.

Sayangnya, terkadang sistem imunitas tersebut memberikan respons yang nggak semestinya dalam tubuh dan justru bisa memperparah kondisi penyakit. Kalau respons berlebih terjadi pada sistem imun, bisa menyebabkan hiper-inflamasi dan berakibat fatal.

2. Pemicu terjadinya badai sitokin

Source: Merdeka.com

Badai sitokin dapat dipicu oleh sejumlah infeksi, seperti pneumonia, sepsis, dan influenza. Khusus pada pengidap virus Corona, beberapa pasien merasakan sakit dengan cepat karena badai sitokin. Sebagian besar mengalami demam dan sesak napas, kemudian menjadi sulit bernapas sehingga membutuhkan ventilator.

Kondisi tersebut bisa terjadi sekitar enam atau tujuh hari setelah timbulnya penyakit. Belum ada gejala akurat terkait badai sitokin, tapi pasien akan mengalami kesulitan bernapas meski menerima oksigen. Ketika itu terjadi, pasien mungkin sedang mengalami badai sitokin.

3. Bisa sebabkan kematian

Source: Popmama

Sitokin yang keluar dalam jumlah sedikit dalam tubuh, nggak akan memiliki pengaruh kepada kondisi paru, berbeda halnya jika jumlah sitokin yang dikeluarkan di paru dalam jumlah banyak. Hal itu akan membuat paru kaku dan sangat padat.

Jika peradangan terjadi, sistem imun tubuh juga melepas molekul bersifat racun bagi virus dan jaringan paru-paru. Tanpa penanganan yang tepat, fungsi paru-paru akan menurun dan bisa membuat sulit bernapas. Kondisi itu yang bisa menyebabkan kematian.

BACA JUGA: Catat, 14 Syarat Baru Penerima Vaksin Covid-19 yang Perlu Kamu Tahu!

4. Covid-19 dan badai sitokin

Source: Halodoc

Badai sitokin merupakan komplikasi umum yang nggak hanya terjadi pada pengidap Covid-19, melainkan pengidap flu dan penyakit pernapasan lain. Pada pasien Covid-19, peningkatan sitokin pada tubuh umumnya terlihat. Oleh karena itu, badai sitokin menjadi salah satu komplikasi yang mematikan.

Fenomena badai sitokin sudah dikenal setelah wabah virus flu burung H5N1. Saat tingkat kematian tinggi terjadi dikaitkan dengan respons sitokin yang tak terkendali. Kemungkinan badai sitokin menjadi penjelasan kenapa sebagian besar orang memiliki reaksi parah terhadap Covid-19 sementara yang lain mengalami gejala ringan saja.

5. Pengobatan badai sitokin

Source: Health Kompas

Salah satu jenis sitokin interleukin-6 terlihat pada proses inflamasi dan kanker. Dilansir dari Kompas.com, obat anti-interleukin-6, seperti Tocilizumab dan Sarilumab telah digunakan pada pasien Covid-19. Selain itu, vitamin C juga perlu diberikan kepada pasien. Vitamin yang bersifat antioksidan ini diduga dapat mengurangi keparahan badai sitokin.

Jadi, pemicu badai sitokin tergantung kepada daya tahan tubuh dalam melawan virus yang masuk. Jika daya tahan tubuh kamu kuat, virus yang masuk bisa kalah dan pasien Covid-19 bisa sembuh.


Itu dia fakta-fakta penting mengenai badai sitokin yang ramai diperbincangkan. Jangan lupa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, ya!

Coliving dengan lingkungan bersih

Rukita Jati Anom Pejaten

Berlokasi di Pasar Minggu, Rukita Jati Anom Pejaten adalah coliving yang memiliki lokasi strategis, nyaman, dan bersih untuk ditempati bagi karyawan yang memiliki kantor di area Jakarta Selatan.

Dari hunian ini, kamu bisa menjangkau tempat hangout seperti Kota Kasablanka dan area Tebet yang dipenuhi oleh kafe modern. Nggak hanya strategis, ada juga fasilitas kamar yang membuat kamu nggak perlu repot mencuci baju dan membersihkan kamar, karena fasilitas laundry dan room cleaning sudah tersedia tanpa dikenakan biaya tambahan.

Bagaimana? Tertarik tinggal di coliving dengan lingkungan bersih? Langsung saja cek Rukita Jati Anom Pejaten dengan klik tombol di bawah atau ketik link ini di browser: bit.ly/rukitaBadaiSitokin.

Unit coliving Rukita tersebar di banyak area strategis di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Untuk kamu yang ingin tahu unit Rukita lainnya, bisa mengakses www.rukita.co atau hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477

Jangan lupa juga follow Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter @Rukita_ID untuk berbagai rekomendasi seru dan info promo menarik lainnya.

Apa kamu tahu fakta lain mengenai badai sitokin ini? Share di kolom komentar, yuk!

Leave a Reply