Kalau mendengar teman mau menikah itu rasanya senang banget, apalagi kalau kita diundang. Namun tahukah kamu bahwa etika kondangan itu sebenarnya ada dan cukup rumit, terutama di tengah pandemi seperti sekarang ini? Nah, sebagai tamu yang baik tentu kita tidak ingin merusak suasana pernikahan yang sakral karena melanggar etika kondangan.
Mempelai pengantin sudah mempersiapkan pernikahan sedemikian mungkin karena dia ingin upacara dan pesta pernikahannya sesuai impiannya. Walaupun pernikahannya sederhana, bukan berarti kamu bisa seenaknya sendiri, kamu harus tetap menghormati mereka dengan mengikuti etika kondangan.
Ayo, pelajari etika hadir di acara pernikahan di sini. Selain kamu membantu menjadi tamu yang baik, orang juga pasti senang kalau tidak ada orang yang mencoba merusak acara!
Berbagai Hal yang Wajib Kamu Perhatikan Ketika Menjadi Tamu Kondangan
Sudah siap menyongsong musim pernikahan di pertengahan tahun ini? Jangan lupa perhatikan etika kondangan ini untuk menjadi tamu yang bermartabat!
1. Pakai baju putih atau lebih heboh dari pengantin
Di mana-mana, nih, warna putih merupakan warna yang dikenakan oleh pengantin, terutama saat ijab ataupun pemberkatan di tempat ibadah. Warna putih berarti kesucian dan kemurnian sehingga menjadi warna umum pernikahan.
Sebagai tamu, sebisa mungkin jangan mengenakan warna putih, terutama kalau kamu menghadiri pernikahan orang asing, hal ini sangat dilarang! Di Indonesia, biasanya masih tidak apa-apa, namun ada banyak warna di dunia ini, dan usahakan tidak memakai warna putih di hari spesial temanmu.
Biarkan pengantin menonjol dengan kebaya atau gaun putihnya, jangan coba menjadi pusat perhatian dengan warna pakaian yang sama. Selain warna putih, jangan pula memakai pakaian yang terlalu mencolok, glamor, besar maupun sangat terbuka. Kalau seperti ini, kamu akan mencuri perhatian tamu dari pengantin ke dirimu sendiri!
2. RSVP!
Kamu tahu, kan, kalau menyelenggarakan pernikahan makin lama makin mahal? Sekarang banyak pernikahan yang menggunakan RSVP, atau konfirmasi kehadiran. Hal ini biasanya dilakukan kalau pasangan membatasi tamu undangan.
Kalau mereka tidak meminta RSVP, lebih baik beri tahu pengantin juga kalau kamu bisa atau tidak bisa hadir. Kalau kamu tidak bisa hadir dan nggak bilang, mereka pasti akan cukup sedih kalau kamu nggak ngabarin.
Kalau mereka meminta RSVP, jangan lupa RSVP sebelum deadline, ya. Agar mereka bisa menyiapkan tempat duduk dan makanan buat kamu. Kalau kamu nggak bisa datang, orang lain yang awalnya tidak diprioritaskan untuk diundang juga bisa mendapatkan kesempatan untuk datang.
3. Lupa silent hanphone
Hal ini penting dilakukan terutama kalau kamu menghadiri ijab, pemberkatan, atau upacara pernikahan. Kamu nggak mau, kan, kalau upacara yang sakral jadi kacau karena suara dering ponsel yang keras?
Jangan sampai suara dering ponselmu jadi soundtrack musik saat pasangan mengucapkan janji pernikahannya. Kalau ponselmu telanjur berbunyi, buru-buru cari dan matikan suaranya lalu fokus kembali ke acara. Jangan sampai orang-orang menatapmu dengan pandangan kesal, ah!
4. Ngobrol heboh saat ijab atau pemberkatan
Kamu mungkin benar-benar bahagia atas pernikahan dari pasangan ini. Namun, jangan sampai rasa bahagiamu itu membuat kamu ngobrol terus sepanjang upacara pernikahan, apalagi sampai keras dan bisa didengar orang lain.
Orang lain di sekitar nggak perlu mendengarkanmu, mereka ingin fokus terhadap acara pernikahan dan upacara indah yang mereka hadiri. Jadi, tahu diri dan belajarlah untuk diam dulu selama upacara, agar semua orang bisa fokus dalam acara dan suasana.
5. Pakai jeans
Jeans adalah pakaian yang sangat kasual dan pernikahan adalah acara yang formal. Walaupun di undangan tidak ada tulisan harus pakai baju formal, nih, jika memakai jeans maka akan menunjukkan bahwa kamu tidak menghormati pasangan atau pernikahannya. Ya, kamu memakai baju yang terlalu santai!
Akan kelihatan banget juga kalau kamu tidak tahu tata aturan sosial kalau memakai baju yang salah lokasi, seperti jeans atau berbagai baju superkasual lainnya. Semua pakaian memiliki batasan di mana kamu bisa memakainya. Jeans jelas bukan pakaian untuk acara formal seperti pernikahan.
Kalau kamu mau memakai sesuatu yang nyaman dan merasa jeansmu cukup formal, lebih baik pakai celana bahan saja. Ada banyak celana bahan yang nyaman dan tetap terlihat kasual tidak seperti baju kerja. Apalagi di era ini, banyak sekali fashion item yang enak dilihat, cukup formal namun tetap nyaman dan santai.
Atau ketik langsung di browser: bit.ly/rukita-etika
6. Merusak suasana dengan foto-foto
Semenjak adanya ponsel berkamera, orang selalu sibuk mengambil foto bahkan di pernikahan orang. Kalau ingin mengambil foto, matikan flash karena kamu tidak mau membuat pemuka agama yang memberkati atau pasangan jadi buta gegara flash kameramu.
Pengantin juga sudah membayar fotografer profesional untuk mengambil foto yang indah dari momen penting dalam hidupnya ini. Jadi, saat mau mengambil foto, kamu harus hati-hati. Jangan pakai tongsis karena bisa mengganggu fotografer profesional, jangan juga menutupi kamera dari fotografer hanya karena kamu ingin mengambil foto dari dekat, bahkan photo bombing.
Kalau mau pamer di socmed, lebih baik jangan ambil foto dan video sebelum pengantin mengucap janji, dan jangan posting dulu. Pernikahan adalah peristiwa sakral, hormatilah acaranya. Kalau di resepsi jangan heboh ambil foto atau video di momen besar di dekat pengantin sampai merusak suasana, jadilah orang yang sadar diri.
7. Mengkritik dekorasi dan makanan
Kalau kamu pernah mempersiapkan pernikahan simpan pendapatmu tentang dekorasi ke dirimu sendiri. Kalau ada yang menurutmu jelek, jangan dikritik di tempat. Ingat apa yang kamu suka dan tidak suka, simpan untuk dirimu sendiri, tetaplah berpendapat baik di acara tersebut.
Kamu akan menjadi tamu yang tidak sopan kalau mengkritik makanan di dalam pernikahan. Orang akan melihat bahwa kamu orang yang tidak punya sopan santun, kalau mengkritik hidangan yang diberikan orang secara cuma-cuma.
Nggak semua orang akan suka dengan makanan yang disajikan, walaupun makanan itu dimasak oleh koki bintang lima. Pengantin sudah mengeluarkan uang sangat banyak untuk dekorasi dan makanan, jadi hormatilah pilihannya, kalau rasanya nggak enak juga bukan salah mereka. Yang penting juga bukan makanan dan dekorasi, tapi peristiwa bersatunya kedua pasangan itu sebagai suami dan istri.
8. Agresif saat lempar bouquet
Acara lempat bouquet memang seru, apalagi kalau embel-embelnya kamu bakal mendapat pasangan atau menikah ketika berhasil menangkapnya. Namun, kamu harus sadar bahwa jangan terlalu kompetitif saat mengikuti acara lempar bouquet.
Jangan terlihat agresif atau bahkan mendorong-dorong orang atau malah menyakiti orang hanya karena kamu ingin menerima bouquet. Biarkan bouquet mendarat ke arah di mana benda itu dilempar. Nggak usah menyenggol ataupun mendorong orang sampai ke seberang ruangan hanya untuk mendapatkan bouquet bunga itu.
9. Tidak mengikuti dress code
Perhatikan undangannya, apakah ada dress code yang spesifik diberikan oleh pasangan pengantin. Bila ada dress code, ikuti aturan itu sebaik mungkin karena pasti ada maksudnya kenapa pengantin melakukan itu. Mungkin untuk alasan estetik maupun alasan tradisi dan kamu nggak mau merusaknya.
Nggak mau juga, kan, salah kostum, seperti pakai baju santai saat semua orang pakai baju resmi, atau pakai gaun resmi saat semua orang pakai baju santai. Atau ketika semua pakai baju hitam dan biru, tapi kamu pakai baju merah, pasti kamu merasa seperti outsider. Kalau bingung pakai baju apa, coba pilih salah satu dari tren fashion terkini.
Coba cari tahu warna keluarga dan pendamping pengantin atau bridesmaid. Jangan pakai baju dengan warna sesuai warna keluarga, karena kamu bakal terlihat seperti bagian dari keluarga padahal kamu bukan.
10. Bawa plus one yang tidak diundang
Hal ini berlaku di undangan pernikahan yang intim, kecil atau pesta yang temanya makan di meja. Pesta yang seperti ini biasanya makanannya dibatasi, dan alasan pernikahannya intim juga karena pasangan pengantin hanya ingin mengundang orang yang mereka kenal.
Kalau kamu baru dekat dengan cowok beberapa minggu sebelum pernikahan, jangan ajak orang itu. Kamu akan mengambil jatah orang lain untuk pasanganmu yang tidak dikenal dan tidak diundang oleh pasangan mempelai.
Kalau kamu sudah pacaran lama atau bertunangan dengan pasanganmu namun dia tidak diundang personal, tanyakan dulu kepada pengantin apakah kamu boleh mengajaknya. Kalau di bagian RSVP ada pilihan membawa pasangan atau tidak, pastikan kamu memilih membawa pasangan dan tidak mendadak membawa orang tanpa bilang-bilang.
Etika-etika kondangan di atas sebenarnya masih sangat masuk akal dan memang selayaknya dilakukan. Siapa, sih, yang mau merusak perhatian para tamu undangan dari pengantin dan malah ke kamu? Jadi perhatikan tata aturan ini dengan baik, ya, walau pengantin tidak memintanya!
Kejadian paling lucu apa yang pernah kamu lihat di acara pernikahan?
Kalau tinggal di Rukita, nih, kamu bisa menambah relasi, bahkan bertemu crush. Ya, unit coliving Rukita punya area komunal yang bisa mempererat hubunganmu dengan sesama penghuni, alias Rukees. Bahkan, ada yang memiliki rooftop untuk bersantai, lho!
Ingin tahu unit Rukita di lokasi lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!