Saat menjenguk orang sakit, jangan lupa perhatikan etika!
Mendengar teman ataupun keluarga sedang sakit, biasanya kamu ingin buru-buru menjenguk. Tapi sebenarnya menjenguk orang sakit, entah di rumah atau rumah sakit itu ada etikanya, lho.
Meski terkesan sepele, etika ini perlu kamu perhatikan. Jangan sampai niat baik kamu datang menjenguk justru berdampak negatif. Pasien yang sedang sakit bisa saja merasa tak senang karena kedatanganmu.
Lantas apa saja etika yang perlu diperhatikan saat menjenguk pasien?
Etika saat Menjenguk Orang Sakit
Memang tak jarang penjenguk nggak memperhatikan aturan ketika membesuk. Supaya kedatangan kamu memberikan kesan positif, berikut etika saat menjenguk orang sakit yang baik dan benar.
1. Perhatikan waktu saat menjenguk orang sakit
Ketika menjenguk orang sakit harus memilih waktu yang tepat, kenapa begitu? Orang yang sedang sakit pastinya butuh waktu istirahat yang tenang. Waktu kunjung yang nggak tepat bisa saja mengganggu istirahat.
Hindari membesuk pada waktu tidur siang atau malam hari menjelang waktu istirahat pasien. Waktu berkunjung yang tepat adalah pada pagi hari dan sore hari.
Sebelum pergi membesuk, berilah kabar terlebih dulu tentang kedatanganmu. Tanyakan kesediaan pasien yang ingin kamu besuk, siapa tahu teman atau kerabatmu ingin beristirahat.
2. Membawa ‘buah tangan’
Membawa ‘buah tangan’ atau bawaan untuk orang sakit menjadi salah satu budaya menjenguk di Indonesia. Saat memilih ‘oleh-oleh’, kamu mesti mengetahui riwayat penyakit pasien yang akan kamu jenguk.
Kemudian sesuaikan bawaan kamu dengan kondisi kesehatan pasien. Seperti ketika ingin membesuk pasien dengan riwayat penyakit diabetes, sebaiknya hindari membawa ‘buah tangan’ yang memiliki kandungan karbohidrat atau kadar gula tinggi.
BACA JUGA:
- Bawaan yang Cocok untuk Menjenguk Orang Sakit, Jangan Datang dengan Tangan Kosong!
- Contoh Surat Izin Umum dan Sakit yang Baik dan Benar untuk Sekolah, Kuliah, dan Kerja
- Sering Sakit-sakitan? Cek Tanda Seseorang Kekurangan Vitamin D di Sini!
3. Tak perlu membahas penyakit
Nggak semua orang ingin menceritakan keadaan penyaktinya. Sebagian orang lebih memilih untuk menyimpan sendiri riwayat penyakit, daripada bercerita panjang lebar.
Nah, kalau orang yang kamu besuk tak ingin menceritakan penyakitnya, sebaiknya kamu nggak perlu bertanya perihal tersebut. Dalam dunia medis, riwayat penyakit adalah salah satu hal mutlak pasien, jadi pasien berhak tak memberitahukannya kepada siapa pun, bahkan keluarga sendiri.
4. Batasi waktu besuk
Jangan terlalu lama membesuk. Ingat, tujuan kedatangan kamu untuk memberikan dukungan dan menunjukkan perhatian supaya teman atau kerabat yang sakit segera pulih dan kembali semangat.
Hindari bercerita banyak hal kurang penting yang tak seharusnya menjadi fokus pasien. Dianjurkan sebaiknya waktu besuk maksimal hanya 30 menit.
Membatasi waktu berkunjung agar nggak mengganggu waktu istirahat pasien. Jika terlalu lama, energi pasien akan habis hanya untuk menyambut tamu saja.
5. Tak membawa banyak orang
Etika selanjutnya juga jadi hal yang nggak boleh kamu lewatkan, terlebih ketika menjenguk di rumah sakit. Membawa terlalu banyak orang justru akan mengganggu pasien yang kamu besuk maupun pasien lainnya, terutama jika berbagi kamar.
Saat ingin membawa anak kecil ke rumah sakit harus kamu pertimbangkan kembali. Sebaiknya cara tahu dahulu, apakah pihak rumah sakit mengizinkan. Hal ini juga untuk menghindari penularan penyakit kepada anak-anak.
6. Berikan kalimat penghibur saat ngobrol, bukan mengkritisi
Tak hanya sikap, perkataan kamu juga harus diperhatikan. Meski semula ingin menunjukkan simpati, tapi justru membuat pasien menjadi tak nyaman.
Hindari bicara sembarangan, seperti mengkritisi kondisinya. Jangan berikan kata-kata, “Kamu terlihat pucat, ya?” atau “Kok kurus banget pas sakit!”. Kata-kata tersebut hanya akan memberikan dampak negatif kepada pasien.
Ada baiknya beri pasien dukungan dan semangat melalui kata-kata atau tindakan. Berikut kalimat penghibur yang cocok untuk kamu sampaikan.
- Besok aku ada waktu luang. Bilang ya, kalau kamu lagi butuh teman.
- Aku bawakan makanan besok. Kamu mau makan apa?
- Nggak perlu membalas apa yang aku lakukan atau nggak perlu berterima kasih.
- Aku khawatir.
- Aku benar-benar kagum kamu bisa menghadapi cobaan ini.
- Kamu luar biasa.
7. Jangan pernah menakuti-nakuti orang sakit saat menjenguk
“Minggu lalu ada temanku yang punya penyakit sepertimu, lalu nggak lama meninggal.” Jangan pernah menyampaikan kata-kata itu atau sejenisnya.
Orang yang sedang sakit sangat butuh semangat agar lekas sembut. Kalau kamu menaku-nakutinya atau mengisahkan riwayat penyakit serupa yang berujung menyeramkan, justru akan menambah beban kepada dirinya.
Mungkin saja pasien akan mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang riwayat penyakit sampai kemungkinan terburuk yang bisa dialami. Hal ini membuat pasien tak kunjung sembuh. Tentunya kamu nggak ingin terjadi, kan?
Sekarang sudah paham kan, ternyata menjenguk orang sakit nggak bisa sembarangan. Ada etika yang perlu kamu perhatikan. Jangan lupa selalu memberi semangat dan motivasi pada orang sakit supaya bisa segera pulih, ya.
Cari kost coliving dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, ada juga di beberapa kota Indonesia lainnya. Kamu bisa menemukan kost dekat Unpad Dipatiukur sampai kost di Medan dekat USU!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!