Belakangan ini, terutama di saat masa pandemi Covid-19 berlangsung, pastinya kamu sering membaca atau mendengar kata ‘webinar’. Sebenarnya apa, sih?
Jika kamu belum tahu, nih, webinar merupakan singkatan dari kata web based seminar. Intinya, sih, webinar merupakan sebuah seminar yang dilakukan melalui sebuah situs web atau aplikasi tertentu berbasis secara online.
Webinar sendiri jadi salah satu kegiatan yang bisa kamu ikuti selama pandemi Corona untuk mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan, serta teman baru tanpa harus ke luar rumah.
Pastinya selain dapat mengisi waktu kamu di rumah, ya, kegiatan positif seperti webinar ini bermanfaat untuk menambah skill baru.
5 Etika Peserta yang Baik saat Mengikuti Webinar
Seperti seminar pada umumnya, ya, webinar juga punya aturan dan etika yang harus kamu jaga selama mengikutinya.
Nah, meski berlangsung secara online, namun tetap ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh kamu lakukan selama webinar berlangsung demi kenyamanan sesama peserta.
Buat kamu yang belum pernah dan mulai tertarik mengikuti webinar, atau sudah pernah tapi belum mengetahui hal ini, ya, ketahui beberapa etika peserta yang baik saat mengikuti webinar!
1. Datang lebih awal
Datanglah ke dalam webinar lebih awal merupakan salah satu etika dan hal baik yang bisa kita lakukan saat mengikuti kegiatan ini.
Mengapa, sih, kita harus datang lebih awal padahal webinar sendiri dilakukan secara online yang membuat kita bisa masuk secara instan?
Alasan tekni pertama, yaitu untuk memberikan waktu kamu meng-update beberapa software yang digunakan dalam kegiatan ini karena beberapa di antaranya memerlukan unduhan dan instalasi.
Kedua, masuk lebih awal akan membuat kamu punya waktu lebih banyak untuk memasukkan informasi pengenal kamu dan membuat sesi bisa dilakukan semakin cepat karena tuan rumah pastinya akan langsung memulai pengiriman konten ketika melihat ukuran audiens yang hadir sudah memenuhi kuota minimal.
2. Bungkam microphone jika tidak diperlukan
Saat web seminar berlangsung, nih, pastikan bungkam (mute) input suara atau microphone kamu terutama saat tuan rumah sedang berbicara atau melakukan presentasi. Kecuali, nih, saat itu kamu dipersilakan untuk bicara atau memang sudah memasuki sesi tanya jawab maka input suara dari peserta dibutuhkan.
Kalau membuka saluran input suara atau microphone kamu saat tuan rumah sedang berbicara, takutnya secara tidak sengaja ada suara tidak diinginkan yang terekam dan terdengar oleh peserta lainnya, alias bocor.
Hal ini dapat mengalihkan perhatian peserta lain dan menyebabkan kegiatan ini berjalan tidak lancar dan kondusif.
3. Jadilah peserta yang aktif
Ketika sudah waktunya berbicara atau sesi tanya jawab, maka inilah saatnya bagi kamu untuk menjadi peserta yang aktif.
Kamu bisa selalu menanggapi permintaan komentar atau pertanyaan yang diminta oleh tuan rumah atau tamu pengisi dalam webinar agar kegiatan tersebut berjalan sesuai harapan.
Dengan banyaknya peserta yang aktif maka kegiatan web seminar bisa jadi memiliki sesi lebih panjang dan banyak materi-materi tambahan untuk melengkapinya.
Pastinya semua pertanyaanmu terkait materi dalam webinar tersebut akan terjawab sehingga investasi waktumu selama mengikuti kegiatan ini jadi tidak sia-sia.
BACA JUGA: 7 Kegiatan Artistik untuk Mengatasi Stres selama Pandemi Covid-19
4. Hormatilah peserta lain
Menghormati orang lain, tuh, merupakan salah satu dasar dari etika kehidupan kita sehari-hari. Hal ini juga berlaku, lho, dalam webinar.
Luasnya cakupan kegiatan ini membuat seminar berbasis web ini pastinya diikuti oleh berbagai peserta dengan perspektif dan pandangan berbeda-beda.
Nah, jika kamu terlibat dalam sebuah diskusi, pastikan jangan sampai membantah atau meremehkan pendapat orang lain, meski pendapatnya tidak sesuai dengan kamu.
Jika ada perbedaan pendapat, nih, kamu bisa mengatakan secara terus terang soal memiliki perspektif atau pengalaman yang berbeda. Selain lebih sopan,ya, alih-alih mematikan pembicaraan cara ini justru dapat memperluas materi diskusi kamu, lho.
5. Berikan umpan balik
Pastikan selalu berikan umpan balik terhadap materi yang disampaikan dalam webinar atau mengenai hal lain terkait kegiatan ini, misalnya hal teknis.
Terkadang tuan rumah bisa sangat sulit mengetahui bagaimana pengalaman itu dari sudut pandang audiens. Maka dari itu, sudah jadi tugas kamu untuk membantu mereka meningkatkan kegiatan yang mereka buat agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi audiens.
Kamu juga bisa memberi masukan terkait masalah teknis seperti audio, kesulitan membaca konten slide, atau topik maupun durasi dalam kegiatan tersebut.
Kalau kamu malas, kan, tidak perlu menceritakan secara spesifik. Cukup beri tahu apa yang harus mereka pertahankan atau apa yang harus mereka ubah adalah langkah termudah untuk memberikan umpan balik.
Itulah beberapa etika peserta yang baik dan bisa kamu terapkan saat mengikuti kegiatan webinar untuk membuatnya positif dan lebih bermanfaat bagi kamu.
Pastinya webinar yang berhasil adalah di mana para peserta atau audiens bisa mendapatkan semua yang mereka inginkan dan harapkan dari kegiatan tersebut. Jadi, jangan sampai kesempatan itu sia-sia hanya karena masalah etika saja, ya!
Apakah kamu pernah mengikuti webinar? Apa yang bikin kamu tidak menikmatinya? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini.