Yeay! Sekarang banyak restoran dan kafe sudah mulai dibuka kembali walau social distancing masih berlaku. PSBB di banyak kota sudah dilonggarkan sementara di Jakarta juga memasuki masa transisi. Jadi, kita sudah bisa nongkrong lagi dengan catatan kita menerapkan etika bersosialisasi yang baru.
Di beberapa negara lain, tuh, ada aturan yang sangat ketat. Contohnya di Spanyol kalau mau kumpul-kumpul hanya boleh maksimal 10 orang. Di Belgia bahkan ada Corona bubble, jadi orang di satu rumah hanya boleh bertemu dengan 4 orang lainnya. Sedangkan keempat orang tersebut hanya eksklusif bertemu dengan orang di satu bubble ini saja.
Pemerintah pun mengupayakan berbagai cara untuk tetap menjaga keamanan bagi para penduduk dengan aturan dan etika bersosialisasi yang baru. Tinggal kita saja yang mau dengar atau tidak, kan?
Untuk menghindari pandemi gelombang ke-2, sebaiknya kita terapkan dulu etika-etika bersosialisasi di era baru hingga Covid-19 sirna.
Banyak hal belum bisa kembali ke normal seperti dulu. Nggak masalah juga, sih, karena setidaknya kita sekarang bisa bertemu teman lagi walau masih dari jarak aman.
Jelang etika bersosialisasi baru yang pertama adalah jangan bersalaman maupun memeluk orang lain, selain orang yang tinggal serumah sama kita. Kita nggak pernah tahu kalau ada carrier di luar sana. Kita juga nggak tahu siapa orang yang habis ditemui oleh teman atau saudara kita, kan? Jadi lebih baik tidak menyalami dan memeluk mereka. Ingat, jaga jarak!
Selain itu, kalau mau main ke rumah, ingatkan teman untuk terus pakai masker. Demikian juga kita, ya, kalau mau main ke rumah orang harus tetap pakai masker. Masker bisa membantu mengurangi kemungkinan droplet keluar dari mulut masing-masing saat mengobrol. Hindari pula memegang muka, deh!
Di Indonesia, tuh, sejauh ini kalau ada acara hanya ada sekitar 10-20 orang saja yang boleh hadir, baik di ruangan terbuka maupun tertutup. Diharapkan dengan pembatasan jumlah ini orang-orang masih bisa melakukan social distancing.
Sekarang kamu tinggal bertanya kepada pihak pengundang acara, “Siapa saja yang datang?” Dari situ kamu bisa mengantisipasi ada berapa jumlah tamu yang diundang. Kalau dulu pertanyaan seperti ini mungkin terdengar nggak sopan, namun sekarang bisa jadi hal yang lumrah dan sehat.
Kalau jumlah orang yang disebutkan tidak membuatmu nyaman, nih, kamu boleh menolak dengan alasan belum siap berkumpul sebanyak itu. Namun, sampaikan bahwa kamu siap hadir apabila acaranya hanya dihadiri oleh sedikit orang.
Banyak orang di kantor akan membawa alat makan dan minum sendiri-sendiri mulai sekarang. Jadi, jangan kaget kaget kalau tuan rumah meminta kamu membawa peralatan makan dan minum sendiri. Kalau mau lebih sopan dan higienis, sih, sebaiknya kamu inisiatif bawa peralatan sendiri.
Droplet jelas akan menempel di peralatan makan dan minum serta harus dicuci dengan bersih. Dengan membawa peralatan sendiri, nih, kita bisa melakukan langkah preventif agar tidak bisa menularkan apa pun dari peralatan makan yang dipakai. Selain itu lebih praktis buat pihak pengundang karena nggak harus cuci banyak piring, deh.
Kamu sekarang nggak bisa nongkrong selama dulu, ya! Dulu bisa seharian dari pagi sampai malam, tetapi sekarang mungkin waktunya lebih terbatas. Teman berkumpul juga dibatasi hanya 2-4 teman atau keluarga terdekat saja di rumah.
Kalau berkumpul di tempat umum, datang ke pesta dengan banyak orang, atau mengikuti ibadah saja, tuh sebaiknya maksimal hanya boleh berkumpul sekitar 1 jam. Semakin lama kamu stay di tempat umum, maka kamu akan semakin sering minum dan ke toilet.
Selain itu kalau kamu mengonsumsi minuman beralkohol, maka akan semakin sulit melakukan social distancing. Kalau kamu jadi tuan rumah pesta, beri tahu tamu durasi acaramu. Jangan ragu juga untuk mengingatkan mereka begitu acara melewati batas waktu.
Kini akan ada lebih banyak aturan lagi dalam menyajikan makanan. Kalau mau menyuguhi snack, jangan beli snack ukuran family pack karena orang tidak boleh memegang makanan yang sama. Jadi, beli bungkusan individual kecil saja agar orang bisa menikmati snack sendiri-sendiri.
Kalau untuk makanan yang disajikan, sih, kamu harus mempercayai tuan rumah ketika tetap disajikan dengan sistem prasmanan. Sebaiknya siapkan tisu di meja agar semua orang dapat memakai tisu baru saat hendak memegang gagang sendok lauk dan sayur.
Kalau kamu sebagai penyelenggara dan nggak mau semua orang pegang satu sendok sayur dan lauk, biarkan mereka antre. Kamu bisa menyendokkan makanan sehingga hanya tanganmu saja yang memegang gagang sendok sayur maupun lauk.
Walaupun droplets tidak menempel di dudukan toilet, namun alangkah baiknya untuk menjaga kebersihan dengan mengelap dudukan toilet sebelum dan sesudah pakai. Jadi, saat kita sedang mau memakai toilet di rumah teman atau di tempat umum, selalu lap pakai disinfektan atau hand sanitizer yang kita bawa. Lap ulang sesudah kita selesai menggunakannya.
Kalau kamu siap menerima tamu di rumah, alangkah baiknya menyediakan disinfektan di kamar mandi, sekadar berjaga-jaga kalau mereka tidak membawa. Jangan lupa berpesan kepada para pengguna toilet agar mendisinfeksi dudukan toilet, tombol flush, keran, dan gagang pintu juga.
Ada baiknya kamu sudah ke toilet sebelum pergi ke rumah teman atau sebelum nongkrong. Hal ini akan mengurangi frekuensi kamu untuk mampir ke toilet.
Dibawa bercanda dan pilih kalimat pendek saja seperti “Eits, minimal 1,5 meter ya!” Dengan begini mereka juga akan menanggapi dengan santai.
Kalau sampai ada teman yang tersinggung terus ngomel saat diingatkan etika bersosialisasi baru ini, mending nggak usah nongkrong lagi sama dia sampai pandemi selesai, deh, hehehe. 😉
Kalau pelanggaran yang dibuat oleh temanmy sangat parah, sih, boleh dilaporkan saja. Namun, kalau sampai ketahuan, siap-siap saja pertemananmu berakhir. Seandainya pelanggaran yang dilakukan tergolong kecil, sih, diamkan saja asalkan kamu nggak perlu datang ke acaranya.
Seandainya mereka nggak tahu kalau melanggar aturan, nih, misalnya hanya boleh mengundang maksmimal 20 orang untuk acara pemakaman atau pernikahan KUA tetapi teman mengundang 30 orang. Kamu wajib mengingatkan mereka kalau tambahan orang 10 bisa bikin social distancing sulit dilakukan dan berbahaya untuk semua pihak.
Siapa yang melarang, kan, hanya dua orang? Jadi, kamu masih bisa bertemu dengan pasangan kencanmu, namun ingat bahwa risiko tanggung sendiri. Selalu jaga jarak sehingga aktivitas yang aman untuk dilakukan adalah pergi makan atau ngopi saja. Selalu bertanggung jawab atas dirimu sendiri, ya!
Lakukan hal yang menjaga dirimu dan orang lain. Contohnya kalau badanmu nggak fit, tuh, jangan minum parasetamol terus pura-pura sehat. Mending jujur untuk mengundurkan kencan hingga tubuh kembali sehat. Kasih tahu teman kencanmu juga agar tidak perlu memaksakan diri kalau nggak enak badan.
Lebih baik mengundurkan rencana kencan agar tidak menyesal kemudian, ya.
Jangan lupa untuk terus menerapkan aturan kesehatan dan social distancing saat mau nongkrong. Menjaga diri sendiri nggak akan rugi, kan? Semua orang juga mengerti, kok!
Apakah kamu sudah sering ngumpul akhir-akhir ini? Apa protokol kesehatan yang dilakukan untuk menjaga dirimu? Ayo, bagikan di kolom komentar.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.