Karantina mandiri tidak serumit kelihatannya, kok!
Jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 semakin bertambah dari hari ke hari. Sayangnya, hingga kini vaksin atau antiviral (obat) Covid-19 belum ditemukan. Ilmuwan dari berbagai dunia sedang bekerja keras untuk menemukan obat dari virus SARS-CoV-2 ini.
Namun, kamu tidak perlu khawatir, ya. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memperkecil angka penyebaran Covid-19 ini. Beberapa di antaranya adalah dengan karantina mandiri atau isolasi diri sendiri di rumah, menjalani gerakan #dirumahaja, sering mencuci tangan, menggunakan masker jika sakit, dan menjaga imunitas tubuh.
Lalu apa yang harus kita lakukan jika ternyata positif Covid-19? Jangan langsung berpikiran akan diisolasi di rumah sakit rujukan Covid-19, ya. Faktanya hanya pasien positif Covid-19 dengan gejala berat atau dengan kondisi tubuh lemah yang akan diisolasi di rumah sakit rujukan Covid-19.
Kalau begitu, bagaimana dengan Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien positif Covid-19 lainnya? Simak ulasannya, yuk!
Kategori Orang yang Diharuskan Isolasi Diri di Rumah
Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Indonesia, terdapat tiga kategori orang yang diharuskan untuk isolasi mandiri di rumah. Ketiga kategori itu adalah:
- Orang positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan serta tidak memiliki risiko penyakit berat lainnya seperti diabetes atau penyakit jantung.
- Orang Dalam Pemantuan (ODP) dan Orang Dalam Pengawasan (DPD) yang memiliki gejala terinfeksi Covid-19 dengan riwayat dari negara atau area transmisi lokal.
- Orang yang tidak menunjukkan gejala namun telah melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Karantina mandiri harus dilakukan selama 14 hari atau 2 minggu. Saat karantina mandiri ini, kamu tidak diperbolehkan beraktivitas di luar rumah serta memperkecil interaksi dengan orang lain. Hal ini dilakukan untuk menghentikan penularan virus corona kepada orang lain.
Pasalnya virus Covid-19 atau SARS-CoV-2 ini sangat mudah menyebar melalui droplet atau cipratan air liur. Droplet ini tidak hanya ada saat kamu bersin saja, lho, ketika berbicara pun droplet bisa keluar dengan bebas.
Apa yang harus dipersiapkan saat karantina mandiri di rumah?
Jika kamu termasuk ke dalam salah satu kategori di atas, maka lakukan karantina diri sesegera mungkin. Jangan sampai menunda untuk mengisolasi diri, ya. Jika kamu masih juga beraktivitas di luar seperti bekerja atau berbelanja, tuh, sangat mungkin untuk menularkan virus Corona ke orang lain.
Untuk itu kamu perlu melakukan isolasi mandiri selama 14 hari demi kepentingan bersama. Nggak perlu bingung, berikut tips karantina mandiri di rumah!
1. Persiapkan berbagai logistik dan obat
Hal pertama yang harus kamu lakukan saat ingin karantina mandiri adalah mempersiapkan segala kebutuhan, mulai dari makanan, minuman, alat kebersihan, hingga obat-obatan. Jika kamu tinggal bersama dengan orang tua atau kerabat lainnya, nih, segera beritahukan ketika kamu ingin memulai isolasi mandiri.
Namun, kalau kamu tinggal sendiri di kost atau apartemen, agak sedikit berbeda, ya. Infokan kepada teman, kerabat, atau tetangga jika kamu akan melakukan isolasi mandiri. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika memang dibutuhkan seperti membelikan makanan atau obat.
2. Gunakan kamar tidur secara terpisah
Jika kamu atau salah satu anggota keluarga merupakan ODP atau pasien positif Covid-19 tak bergejala atau gejala ringan, maka harus segera dipisahkan dari anggota keluarga yang sehat. Gunakan kamar tidur secara terpisah dari anggota keluarga yang lain. Selama karantina mandiri, nih, sebisa mungkin jaga jarak dengan anggota keluarga yang sehat (setidaknya 1 meter).
Jika memungkinkan, ya, gunakan juga kamar mandi secara terpisah dari anggota keluarga yang sehat. Namun, jika di rumah kamu hanya memiliki satu kamar mandi, maka bisa melakukan beberapa tips menggunakan kamar mandi bersama dengan ODP atau orang positif Covid-19. Seperti sering dibersihkan dan mengaturkan urutan mandi.
3. Pisahkan peralatan makan hingga mandi
Saat kamu atau anggota keluarga ada yang harus diisolasi mandiri, maka pisahkan segala peralatan makan hingga mandi. Jangan pernah gunakan peralatan yang sama dengan ODP atau pasien Covid-19, ya. Menggunakan alat yang sama hanya akan memperluas penyebaran virus Corona, lho!
Gunakan peralatan makan secara terpisah seperti, piring, mangkuk, sendok, garpu, sumpit, dan gelas. Selain itu cuci peralatan makan kamu menggunakan spons cuci piring yang berbeda dari anggota keluarga lainnya.
Gunakan juga perlengkapan mandi secara terpisah seperti gayung atau shower puff. Tak hanya itu, peralatan tidur seperti selimut, sarung bantal, bantal, dan seprai juga harus dipisahkan antara anggota keluarga yang sehat dan sakit.
4. Jalani Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Saat kamu atau anggota keluarga sedang isolasi mandiri, tuh, sangat penting untuk selalu menjalani kebiasaan hidup sehat dan bersih. Konsumsilah makanan yang sehat dan bergizi, serta jangan lupa untuk memperbanyak makan buah dan sayur agar imunitas tubuh semakin kuat.
Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer juga harus tetap dilakukan selama masa karantina mandiri. Gunakan masker selama masa isolasi diri, terutama jika harus bertemu dengan orang lain.
Biasakan untuk berolahraga dan berjemur di bawah sinar matahari, sekitar jam 10 pagi – 1 siang dengan durasi 10-15 menit. Selain memperhatikan tubuh, kebersihan rumah juga harus diperhatikan, dong. Bersihkan rumah dengan cairan disinfektan secara berkala, terutama pada benda-benda yang sering disentuh seperti gagang pintu.
5. Pantau terus kondisi kesehatan tubuh
Salah satu hal penting yang harus kamu lakukan saat karantina mandiri adalah terus memantau kondisi kesehatan. Lakukan pengukuran suhu tubuh harian dan perhatikan gejala lainnya seperti batuk atau sesak napas. Selain itu pihak petugas kesehatan juga akan memeriksa kondisi pasien secara berkala selama masa karantina mandiri.
Jika muncul gejala atau kondisi tubuh semakin memburuk, segera laporkan kepada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti puskemas atau klinik. Jangan lupa juga untuk meminum obat yang telah diberikan oleh dokter, ya!
Kamu juga bisa, lho, bertanya kepada dokter online via media sosial yang saat ini banyak membuka jasa konsultasi terkait Corona. Nggak perlu khawatir soal biaya karena para dokter yang membuka jasa secara online ini tidak memungut biaya, kok!
Melakukan karantina mandiri menjadi alternatif paling tepat bagi kamu yang ditetapkan sebagai ODP, pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau gejala ringan. Lakukan isolasi diri selama 14 hari, namun jika kamu merasa kondisi tubuh semakin lemah, jangan ragu untuk langsung menghubungi Call Center Pusat Pelayanan Covid-19 di 119 ext 9.
Selama karantina mandiri, kamu masih bisa melakukan berbagai kegiatan lain, kok. Misalnya saja membaca buku atau bermain game.
Nah, kira-kira kegiatan apa yang kamu lakukan saat karantina mandiri? Tulis di kolom komentar di bawah, ya!