Update postingan maupun scrolling berita di media sosial (medsos) menjadi kebiasaan rutin bagi banyak orang, bahkan sudah jadi kewajiban untuk beberapa lainnya. Padahal, kelamaan bermedsos malah bikin rugi! Maka dari itu, detoks media sosial sangat diperlukan demi produktivitas dan kesehatan mental.
Karena kamu sudah terpapar media sosial terlalu lama, nih, melakukan detoks media sosial awalnya terasa aneh. Namun, hal ini penting untuk dilakukan sewaktu-waktu karena pasti kamu akan merasakan dampak positifnya. Memangnya apa saja, sih, dampaknya? Yuk, ketahui di bawah ini!
Sebelum melangkah ke tips menanggulanginya, ya, mari ketahui dulu manfaat detoks media sosial. Dijamin kamu akan memiliki kualitas hidup dan kondisi mental lebih baik.
Tanpa disadari, tuh, medsos membuatmu ingin berkompetisi karena kamu jadi membandingkan hidupmu dari orang lain. Selain itu komentar, likes, dan reaksi orang juga menunjukkan berapa populernya unggahanmu. Semakin lama meluangkan waktu di media sosial maka kamu makin mungkin mengalami depresi, stres, dan cemas.
Kebiasaan membandingkan ini akan melukai harga dirimu, lho. Apalagi semua orang punya fase dan waktu berbeda. Contohnya kalau kebanyakan teman di time line sudah menikah dan tunangan sedangkan kamu single maka mungkin lama-kelamaan kamu sedih padahal awalnya nggak apa-apa.
Sstt, detoks media sosial dipercaya bisa meningkatkan mood dan memperbaiki emosi.
Kamu memang selalu terhubung dengan orang lain di media sosial, namun secara personal pernah terhubung nggak? Bagaimanapun, ya, kita masih memerlukan kontak secara langsung. Sedihnya, tuh, orang meluangkan banyak waktu di medson, tetapi masih kesepian dan terisolasi di dunia nyata. Hal ini akan membuat imunnya turun karena bersedih.
Kabar baiknya, sih, kamu nggak harus duduk dan ketemu orang terus-menerus. Kamu bisa meningkatkan mood dan terkoneksi dengan orang lain dengan cara beraktivitas di luar ruang maupun main ke taman atau kafe demi melihat orang lain. Jangan lupa untuk tetap mencari teman baru yang sepemikiran baik di dunia maya maupun nyata, ya!
Apakah kamu tipe yang selalu posting segala hal di medsos sesudah semua hal terjadi? Banyak, lho, orang yang selalu update dengan kehidupan sosialnya dalam setiap momen dan acara. Memang penting mendokumentasikan peristiwa dalam hidup, namun jangan sampai kamu ‘nggak hidup’ saat peristiwa itu berlangsung.
Banyak orang kini hidup dalam lensa media sosial dan tidak menikmati pengalaman secara langsung. Kamu akan sibuk mengambil momen, daripada merasakan dan bersenang-senang langsung. Alhasil kualitas dari pengalamanmu menurun dan nggak jadi memorable lagi. Kalau bingung, nih, coba praktikkan mindfullnes.
BACA JUGA: Bijaklah Menggunakan Media Sosial! Saatnya Belajar dari 5 Film tentang Bahaya Dunia Maya
Sudah tahu kekurangan bermedia sosial, kan? Saatnya membatasi diri demi menjalani hidup yang bermakna.
Download aplikasi-aplikasi untuk memberitahu kamu durasi yang diluangkan untuk memakai media sosial di ponsel. Contohnya Moment (iOS dan Android) yang memang bisa benar-benar breakdown waktu dari aplikasi yang kamu gunakan.
Kamu bakal melihat aplikasi apa yang paling sering dipakai. Kalau aplikasi itu adalah aplikasi media sosial, nih, kamu jadi tahu berapa lama menghabiskan waktu di sana. Ada beberapa aplikasi yang bisa membantu membatasi waktu pemakaian dan otomatis memblokir medsos kalau sudah melewati batas waktu yang kamu tentukan.
Kamu juga bisa melakukan refleksi diri kalau melihat data ini. Mungkin tanpadi sadari kamu sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial. Maka dari itu sebuah detoks sangat diperlukan. Dengan aplikasi seperti ini kamu juga bisa tracking kemajuanmu untuk mengurangi atau mengeliminasi penggunaan medsos.
Langkah pertama dan paling mudah yang sangat mendukung detoksmu adalah menghapus aplikasi dan blok website media sosial. Kadang walaupun kita sudah bertekad untuk melakukan detoks media sosial, nih, kita masih gatal mau buka begitu melihat aplikasinya. Oleh karena itu, logged out saja nggak cukup!
Logged out dari aplikasi hanyalah tindakan temporer, ya. Di sisi lain kalau aplikasi nggak ada maka kamu perlu melalukan langkah ekstra untuk kepoin medsos. Memblokir alamat situs medsos juga baik agar kamu nggak bisa membukanya dengan mudah kalau sedang bosan.
Kalau kamu khawatir nggak bisa main medsos selamanya, coba batasi dulu untuk uninstall selama 12-24 jam saja. Kalau kamu tahan lanjutkan dan tambahkan terus durasinya. Kalau sudah terbiasa maka lama-lama terasa mudah, kok.
Bukan berarti kamu membuat pengumuman, ya, di Instagram seperti,”Hai teman-teman, saya melakukan detoks media sosial dulu, ya!” Banyak orang tidak akan mengamati kalau kamu menghilang atau mungkin banyak juga yang nggak peduli. Yang paling ngeh mungkin hanya teman-teman terdekat saja, jadi beri tahu secara langsung kalau kamu mau detoks kepada mereka.
Dengan memberi tahu mereka, nih, kamu bisa mengurangi rasa khawatir ketika dirimu tidak muncul di semua akun media sosial selama beberapa waktu. Selain itu, mereka juga bisa menjadi pengingat nyata kalau kamu mulai nakal dan bermain media sosial lagi. Selain itu, mereka juga bisa jadi pengukur kalau kamu sudah terlalu lama main medsos dan jadi nggak aktif di dunia nyata.
Batasi waktu secara disiplin untuk tidak memakai ponsel pada jam-jam tertentu. Contohnya, sesudah pukul 21.00 atau 22.00 bisa kamu manfaatkan untuk charge ponsel dan matikan sampai keesokan harinya. Berikan ponselmu waktu untuk istirahat sementara kamu juga bisa istirahat dari ponsel dan medsos.
Pindahkan tempat charging dari samping tempat tidur ke tempat lain. Usahakan kamu tidak bisa meraih ponsel dengan mudah saat tidur. Semakin sulit dan jauh kamu menjangkaunya maka akan semakin sulit untuk mengakses medsos saat mau tidur atau saat baru bangun tidur. Kalau bisa, sih, letakkan ponsel di luar kamar.
Terus bagaimana, dong, dengan alarm? Beli jam alarm betulan saja! Bangun tidur semestinya jadi waktu kita membangun fokus, bukan untuk scrolling medsos. Dengan memakai alarm dari jam betulan, kamu bisa meminimalisasi kepo dan bisa fokus terhadap persiapan pekerjaan harian.
Kalau berniat melalukan detoks medsos selama beberapa hari atau beberapa minggu penuh, maka kamu bisa membuat rencana apa yang dilakukan saat detoks. Hal ini bisa membuat kamu merasa nggak sabar menanti hari detoks, namun juga bisa membuatmu sibuk dan tidak curi-curi waktu untuk buka medsos.
Kamu akan merasakan betapa banyak waktu yang dimiliki ketika tidak sibuk scrolling layar ponsel untuk bermedsos. Sebisa mungkin gunakan waktu untuk melakukan kegiatan yang tidak melibatkan teknologi, terlebih membuka laptop agar tidak tergoda membuka medsos dan sejenisnya di sana.
Beberapa hal yang bisa dilakukan saat detoks:
Kamu bisa membuat ponsel jadi alat penunjang produktivas juga. Jangan membiasakan memakai ponsel untuk media sosial saja. Pakai ponsel untuk komunikasi lewat media komunikasi yang resmi seperti WhatsApp dan Telegram.
Download e-book reader atau Kindle di ponsel sehingga saat kamu bosan, nih, bisa baca buku saja. Sekarang juga banyak podcast di Spotify dan Apple Podcast, kan? Dengarkan podcast atau audio book kalau kamu sedang malas mendengarkan lagu dan mulai ingin menyentuh medsos.
Selain itu, kamu bisa melakukan hobi lain seperti journaling, menulis, belajar hal baru di internet seperti ambil kelas online namun memakai laptop. Hal-hal ini justru membantu kamu berkembang daripada terus-menerus berada di Instagram, Facebook, TikTok, dan LinkedIn (sama nggak sehatnya, tuh, kalau kamu kelamaan di LinkedIn memantau CV orang-orang!) dan merasa insecure.
Kita sering diajari untuk mencatat pengeluaran dan menjaga pengeluaran, kan? Namun, apakah kita pernah mencatat pengeluaran dan pemanfaatan waktu, energi, serta perhatian? Segala hal yang kamu lakukan di medsos menyita energi, perhatian, serta waktu!
Dengan mengetahui berapa banyak waktu yang diluangkan di medsos, kamu jadi tahu berapa banyak porsi hidup dan energi yang dihabiskan di sana. Kalau kamu main medsos bisa 4-5 jam per hari, bayangkan kalau separuh saja waktu dan energi itu dimanfaatkan untuk pengembangan diri demi karier, kesehatan mental, fisik, maupun pendidikan? Pasti manfaatnya lebih besar daripada main medsos 5 jam sendiri.
Kita harus menjaga waktu dan energi, serta menyadari segala tindakan untuk memanfaatkan kedua hal penting tersebut. Waktu, energi, dan perhatian tidak bisa tergantikan dalam hidup kita. Sekalinya waktu terlewat, nih, kamu kehilangan waktu tersebut. Jadi, manfaatkan waktu dan energi dengan baik, ya!
Media sosial bukan satu-satunya cara untuk mengetahui kabar orang lain yang bikin FOMO (fear of missing out). Kamu bisa mengontak mereka lewat e-mail, WhatsApp, maupun telepon dan video call. Informasi yang kamu dapat di medsos nggak begitu mendekatkan kamu sama orang lain, kok, karena malah mendistraksimu.
Selama detoks, nih, cari info tentang dunia dan hiburan lewat portal-portal berita. Berkomunikasilah dengan teman melalui e-mail, WhatsApp, dan telepon saja. Kamu pun bisa berbicara heart-to-heart dan lebih personal daripada komunikasi akibat membalas unggahan Insta Story. Hal ini lebih sehat daripada pembicaraan dangkal karena medsos.
Manfaatkan waktu untuk berkomunikasi dengan dirimu sendiri juga. Lakukan meditasi dan berbagai tindakan self-care lainnya untuk merawat dan mencintai dirimu sendiri. Pasti ide pendekatan dengan orang-orang terdekat dan diri sendiri lebih menarik daripada hanya fokus kepada apa yang ditampilkan di medsos. Jadi, jangan takut ketinggalan berita, ah!
Apakah kamu sudah siap melakukan detoks medsos? Jangan sampai waktu dan energimu habis di dunia maya tanpa bisa menikmati dunia nyata. Ayo, lakukan detoks dan nikmati waktumu! Tinggalkan juga pengalamanmu detoks media sosial di kolom komentar, ya.
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.