I

Ini Daftar Masker Terbaik hingga Terburuk untuk Proteksi dari Covid-19 | Yakin Maskermu Sudah Memberikan Perlindungan Optimal?

Apa saja masker terbaik hingga terburuk untuk proteksi Covid-19?

Masker menjadi benda yang sangat penting pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Kita diwajibkan untuk mengenakan masker ketika beraktivitas di luar rumah dan berada di tengah kerumunan orang banyak. Beberapa penelitian juga telah membuktikan jika penggunaan masker bisa mencegah penularan dan penyebaran virus SARS-Cov-2. Untuk itu kamu harus tetap mengenakan masker, ya.

Terdapat beberapa jenis masker yang tersedia di pasaran, misalnya saja masker medis, masker N95, dan masker kain berlapis. Mungkin kamu banyak menggunakan masker medis karena praktis dan lebih higienis. Tapi, apakah masker yang kamu kenakan bisa melindungimu dari virus Covid-19?

Tingkat Masker terbaik dan terburuk
Source: Grid Health – Grid.ID

Dilansir dari laman Kompas.com, studi yang dilakukan di University of Washington menunjukkan jika masker wajah yang ideal adalah yang bisa memblokir tetesan atau droplet dari saluran pernapasan saat batuk atau bersin. Selain itu, ya, masker juga harus bisa menahan aerosol atau partikel udara yang lebih kecil yang diproduksi ketika orang berbicara atau bernapas.

Masker nggak hanya dikenakan oleh orang yang positif Covid-19 atau mereka yang punya imunitas lemah saja, lho. Orang yang sehat juga harus mengenakan masker demi menghindari terkena infeksi Covid-19. Selain itu banyak juga pasien positif Covid-19 tanpa menunjukkan gejala sehingga kita tetap harus waspada di mana pun berada.

Tipe Masker sesuai Tingkat Perlindungan

Tingkat Masker terbaik dan terburuk
Source: XiaomiToday

Banyak ilmuwan yang meneliti tingkat proteksi atau perlindungan masker dari penularan dan penyebaran virus Covid-19. Material masker di pasaran memang berbeda-beda, nih, tergantung dari seberapa efektifnya masker tersebut untuk memblokir droplet dan aerosol. Kira-kira masker terbaik hingga terburuk apa saja yang paling efektif untuk melindungi diri dari Covid-19? Simak daftarnya di bawah ini, yuk!

1. Masker N99

Tingkat Masker terbaik dan terburuk
Source: WBUR

Masker dengan tingkat proteksi paling tinggi tentu saja Masker N99. Jenis masker ini terbuat dari serat khusus yang bisa menyaring patogen dan virus yang ada di udara. Melansir hasil studi Mikayla Mace dari University of Arizona yang diterbitkan dalam laman Science Daily, N99 bisa menurunkan risiko tertular sebesar 94-99% setelah 20 menit 30 detik berada di lingkungan yang terpapar virus.

Namun, masker N99 kurang cocok jika digunakan sehari-hari oleh masyarakat. Seperti yang kita ketahui, N99 memiliki material yang cukup keras dan memberikan efek kurang nyaman jika digunakan dalam jangka waktu panjang.

Tingkat Masker terbaik dan terburuk
Source: ABC News

Selain itu masker N99 juga lebih dibutuhkan untuk tenaga medis di rumah sakit, tuh. Jadi, sangat dianjurkan bagi masyarakat umum mengenakan masker tipe lain saja.

2. Masker N95

N95 mask shortage leads to innovative solutions. | Omnia Health Insights |  News from the global healthcare community
Source: Omnia Health Insights

Selain masker tipe N99, masker N95 juga menjadi masker dengan tingkat perlindungan paling baik. Masker N95 memiliki material khusus yang bisa menyaring aerosol di udara. 

Tipe masker ini sering digunakan oleh tenaga medis di rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19. Oleh karena itu, kurang tepat jika masyarakat umum mengenakan masker tipe ini untuk beraktivitas sehari-hari.

3. Masker medis

Coronavirus: Should we all wear face masks? - BBC Science Focus Magazine
Source: Science Focus

Masker ketiga yang memiliki tingkat perlindungan yang tinggi adalah masker medis. Selain masker N99 dan N95, masker medis juga sering digunakan oleh dokter atau perawat yang menangani pasien Covid-19. Oleh sebab itu, penggunaan masker tipe ini lebih diutamakan untuk tenaga pelayanan kesehatan, ya. 

Dilansir dari laman Kompas.com, masker bedah dapat mengurangi penularan virus Corona pada manusia, baik melalui droplet pernapasan dan aerosol yang lebih kecil. Masker bedah juga tiga kali lebih efektif untuk memblokir aerosol yang mengandung virus daripada masker kain buatan sendiri. 

4. Masker dengan filter vacuum cleaner

  

Science offers recipes for homemade coronavirus masks | Science News for  Students
Source: Science News for Students

Jika tidak memiliki masker medis untuk digunakan, kamu bisa menambahkan filter atau saringan dari benda-benda di sekitar, seperti filter vacuum cleaner. Sebuah penelitian dari University of Arizona menemukan fakta jika kantong penghisap debu yang dimasukkan ke dalam masker kain dapat mengurangi risiko infeksi sebanyak 83% terkena paparan virus Corona.

Material lainnya yang juga memiliki efek sebagus filter vacuum cleaner adalah bahan katun campuran, sarung bantal antimikroba, dan saringan teh atau kopi. Bahkan, material ini dianggap sama baiknya dengan masker bedah, lho. 

5. Masker kain berlapis

How apron brand Hedley & Bennett started manufacturing masks in 24 hou
Source: Fast Company

Masker kain berlapis juga dinilai memiliki tingkat proteksi yang cukup baik, lho. Di pasaran, tuh, ada dua jenis masker kain yakni masker kain dua lapis dan tiga lapis. Masker yang menggabungkan dua lapis atau lebih kain juga disebut masker hybird. 

Para peneliti di Inggris menemukan bahwa masker hybird dapat menyaring lebih dari 80% partikel kecil berukuran kurang dari 300 nanometer dan lebih dari 90% partikel yang lebih besar berukuran lebih dari 300 nanometer.

How should I clean and store my cloth face mask? | Star Tribune
Source: Star Tribune

Selain itu, WHO juga merekomendasikan menggunakan masker kain tiga lapis, yakni lapisan dalam yang menyerap, lapisan tengah sebagai penyaring, dan lapisan luar yang terbuat dari bahan nonabsorben seperti poliester.

Material masker hybird juga bermacam-macam, mulai dari kombinasi katun dan sifon, kapas dan kain flanel, katun dan sutra, hingga beberapa jenis kain sutera. Ingin menggunakan material kain apa pun, ya, terpenting tetap aman dan nyaman saat digunakan. 

6. Scarf

Scots to be told to 'cover mouth and nose with scarves' instead of masks  during coronavirus outbreak - Daily Record
Source: Daily Record

Scarf seperti masker scuba atau sapu tangan menjadi opsi terakhir yang bisa kamu pilih jika harus menggunakan masker saat ke luar rumah. Sebuah penelitian yang dirilis di Journal of Hospital Infection, menunjukkan scarf seperti selendang dan masker dari kaus katun bisa mengurangi risiko infeksi sekitar 44% setelah terpapar virus Corona selama 30 detik.

Selain itu, peneliti Inggris menemukan lapisan katun merupakan bahan yang paling tidak efektif untuk memblokir partikel virus, baik besar maupun kecil. Namun demikian, menutup hidung dan mulut dengan scarf lebih baik daripada tidak menggunakan penutup hidung dan mulut sama sekali. 


Itulah urutan masker terbaik hingga terburuk untuk melindungi dari dari paparan virus Covid-19 yang sangat mematikan. Walaupun kamu sudah menggunakan masker jika keluar dari rumah, bukan berarti bisa dengan bebas berkumpul tanpa jarak jarak, ya.

Hindari keluar rumah jika memang tidak darurat atau bukan untuk bekerja. Yuk, kembali #dirumahaja!

Apakah kamu punya semua jenis masker di atas? Yuk, share mana masker yang menjadi favoritmu? Tulis di kolom komentar, ya.

Yuliana

A forever-young-soul human who lives in Jakarta. Travel enthusiast and aurora borealis admirer.

Leave a Reply