Pikiran sehat, badan pun bugar.
Apakah kamu sering merasa sakit perut saat stres di tempat kerja? Atau bahkan merasa sakit otot saat mendapatkan tekanan yang besar dari bos? Wah, jangan-jangan kamu terkena gangguan psikosomatis!
Gangguan psikosomatis termasuk salah satu masalah kesehatan mental yang erat kaitannya dengan pola pikir seseorang. Seperti diketahui bersama, ya, otak mampu memengaruhi sel-sel lain dalam tubuh, salah satunya adalah sistem kekebalan tubuh yang bisa menimbulkan penyakit secara fisik.
Sebelum berbicara jauh tentang psikosomatis, lebih baik kita mengenal tentang gangguan ini, yuk!
Apa Itu Psikosomatis?
Psikosomatis merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi psikis atau pikiran yang bisa menyebabkan gangguan pada fisik, seperti sakit. Psikosomatis sendiri terdiri atas dua kata, yakni pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Jadi, secara singkat psikosomatis adalah penyakit yang melibatkan tubuh dan pikiran.
Penyebab timbulnya gangguan psikosomatis karena adanya pikiran negatif atau emosi yang telah menumpuk dan terpendam seperti stres, depresi, kecemasan, dan lainnya. Dalam kasus seperti ini, pikiran seseorang sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh. Kalau kamu terus berpikir hal yang membuat cemas, bisa-bisa memperparah penyakit yang sedang diderita.
Pikiran manusia itu bisa memengaruhi keadaan fisik atau kesehatan seseorang. Untuk pengidap gangguan psikosomatis tentunya hal ini bisa sangat berbahaya.
Setelah membahas tentang pengertian psikosomatis, ya, ada baiknya kamu mengetahui gejala apa saja yang ditimbulkan oleh gangguan ini. Bisa saja kamu atau temanmu selama ini memiliki gangguan psikosomatis namun tidak menyadarinya. Berikut ini beberapa gejala psikomatis yang umum terjadi:
Ciri utama dari penderita psikosomatis adalah kehilangan nafsu makan, mual, diare, ataupun muntah. Selain itu banyak juga ditemukan pasien yang mengalami rasa sakit pada perut bagian atas. Namun jika diperiksa ke dokter tidak akan ditemukan masalah kesehatan yang serius. Bisa saja hal ini hanya ada di dalam pikiranmu saja.
Saat kamu cemas, tuh, biasanya juga akan berdampak kepada sisi emosional dan fisik, lho. Nah, kalau hal ini terjadi maka kamu bisa mengalami sakit kepala yang berulang-ulang. Padahal, kesehatanmu sebenarnya baik-baik saja.
Jika seseorang mengalami rasa takut, panik, atau cemas, maka akan mengalami berbagai gejala psikosomatis, misalnya sulit bernapas, jantung berdegup kencang, nyeri dada, pusing, dan berkeringat. Selain itu kamu juga akan merasa tidak nyaman jika berada di tengah keramaian. Dikutip dari hellosehat, hal ini dikarenakan pelepasan hormon adrenalin ke dalam darah yang mengakibatkan reaksi fisik seperti di atas.
Salah satu tanda-tanda kamu memiliki gangguan psikosomatis adalah seringnya bernapas lebih cepat tanpa sebab. Hal ini bisa diakibatkan dari rasa cemas, stres, dan panik tadi. Kamu juga bisa merasakan tangan yang berkeringat dan dingin, hingga nyeri otot dan punggung.
Akibat tekanan yang kuat, nih, seseorang bisa saja mengalami kelelahan fisik yang luar biasa. Selain itu, kamu juga bisa mengalami sulit konsentrasi, menjadi pelupa, bahkan mudah mengantuk. Jika hal ini dibiarkan terus tanpa penanganan dari sang ahli maka gangguan psikosomatis bisa mengganggu aktivitas harian, lho.
Seseorang yang mengalami gangguan psikosomatis akan mengalami kendala dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mulai dari selalu merasa sakit atau menjadi takut jika harus pergi ke suatu tempat yang ramai. Untuk itu beberapa langkah penanganan harus diambil demi mengurangi gangguan psikosomatis yang dialami. Berikut beberapa cara penanganan psikosomatis yang mesti kamu ketahui.
Hubungan antara kondisi psikologis seseorang dengan penyakit fisik yang dideritanya memiliki kaitan yang sangat erat. Oleh sebab itu, pengobatan secara psikoterapi bisa menjadi salah satu cara menangani gangguan psikosomatis.
Biasanya, sih, masalah psikologi bagi penderita gangguan psikosomatis berkaitan dengan apa yang terjadi di masa lalu atau bahkan saat ini. Namun, tidak menutup kemungkinan jika akumulasi dari apa yang terjadi di masa lalu hingga sekarang menjadi penyebab dari gangguan psikosomatis seseorang.
Pada pengobatan psikoterapi ini biasanya akan ada petugas ahli seperti psikolog yang akan membantu kamu.
Selain pengobatan psikoterapi, ya, gangguan psikosomatis juga bisa membutuhkan pengobatan psikofarmakoterapi. Biasanya obat-obatan psikofarmakoterapi akan diberikan secara khusus kepada dokter jika kesehatan fisik dan mental kamu sangat terganggu akibat psikosomatis.
Nah, golongan obat psikofarmakoterapi yang banyak digunakan adalah antidepresan, obat penenang, dan obat tidur. Namun, jangan mengonsumsi obat-obatan ini tanpa pengawasan dan persetujuan dokter, ya.
Walau gangguan ini tidak terlihat kasat mata, namuan psikosomatis harus segera diatasi. Jika hal ini terus dibiarkan bisa membahayakan keselamatan diri, lho. Jangan pernah malu atau ragu untuk mencari pertolongan tentang masalah kesehatan mental, ya. Justru, hal ini sangat penting dilakukan!
Hal pertama yang bisa dilakukan utnuk mengatasi gangguan psikosomatis adalah bercerita tentang masalah kamu kepada orang terdekat. Hal yang terpenting adalah kamu merasa nyaman terhadap orang tersebut, bisa orang tua, kakak, saudara, pasangan, atau teman. Jika kamu memendamnya terlalu lama, tuh, bisa-bisa mental dan fisik kamu akan semakin terluka.
Biasanya gangguan psikosomatis terjadi karena seseorang terus menolak kondisi atau keadaannya. Cobalah untuk jujur terhadap diri sendiri dan menerima keadaan. Kenali dan pahami jika kamu memang sedang stres atau tertekan karena masalah yang sedang dihadapi. Stres merupakan hal yang normal terjadi, kok.
Kalau selama ini pemicu stres kamu adalah karena terlalu merasa tegang dan tertekan, maka cobalah untuk relaks. Jika kamu sedang merasa cemas segera mengatur pernapasan dan tenangkan pikiran serta tubuh. Kalau perlu ikuti kelas meditasi agar kamu bisa lebih tenang saat menghadapi tekanan.
Agar tidak mudah terserang stres, nih, kamu bisa meluangkan waktu melakukan hal-hal yang disukai. Jika kamu suka olahraga, maka keluarkan stres kamu lewat berlari, bermain basket, atau berenang. Melukis atau bermain musik juga bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengeluarkan stres yang terpendam. Sebisa mungkin, sih, hindari kegiatan yang negatif seperti memakai obat-obatan terlarang ketika kamu stres.
Jika belakangan ini kamu merasa tertekan atau stres karena pekerjaan dan keadaan, jangan ragu untuk berhenti sejenak dari rutinitas. Ambilah beberapa hari untuk cuti dan menenangkan pikiran. Kamu bisa staycation di tempat yang sepi atau bahkan hanya melakukan me time di rumah. Tinggalkan pola pikir yang bisa memicu stres, ya.
Setelah mengetahui apa itu psikosomatis, ciri, dan cara penanggulangnya, diharapkan kamu bisa lebih peduli terhadap kesehatan mentalmu, ya. Apakah kamu kenal dengan seseorang yang butuh membaca artikel tentang psikosomatis, jangan ragu untuk membagikan artikel ini, ya!
Kira-kira kamu pernah punya pengalaman dengan psikosomatis nggak? Bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah, ya!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.