Penting kamu ketahui cara membedakan kebohongan biasa dan ciri-ciri pathological liar!
Sepertinya hampir semua orang pernah mengatakan kebohongan dalam hidupnya. Entah kebohongan besar, atau berbohong demi menyenangkan perasaan orang lain dan menghindari perdebatan.
Misalnya, ketika kita mengatakan “bagus” saat seorang teman menanyakan tentang penampilannya yang mungkin kurang kita sukai. Atau mengatakan dirimu baik-baik saja ketika orang lain bertanya keadaanmu, padahal kamu sedang sedih atau banyak pikiran.
Berbohong pun merupakan salah satu sifat manusia dan bukan bentuk gangguan kesehatan mental. Namun, beda halnya dengan pathological liar atau pembohong patologis.
Lantas, yang dimaksud dengan pathological liar dan mengapa kondisi tersebut dianggap gangguan mental? Apa bedanya dengan berbohong biasa? Kita simak di bawah ini, yuk!
Apa Itu Pathological Liar?
Pathological liar adalah sebutan bagi seseorang yang berbohong secara kompulsif, terus-menerus, dan terencana. Berbeda dari berbohong biasa, pathological liar nggak memiliki motif atau alasan yang jelas.
Sesorang yang berbohong biasanya melakukannya dengan suatu maksud, seperti memanipulasi orang lain, membuat dirinya terlihat hebat karena tujuan tertentu, menghindari perdebatan, menutupi kesalahan atau rahasianya. Hal tersebut berbeda dari pathological liar yang nggak memiliki motif yang jelas.
Pathological liar juga berbeda dari white lies atau berbohong untuk kebaikan. Sebab, white lies bukanlah suatu kebiasaan, hanya sesekali di kondisi tertentu, nggak bermaksud, dan sering kali dilakukan untuk menjaga perasaan orang lain.
Penyebab Pathological Liar
Lalu, apa penyebab seseorang menjadi pathological liar? Menurut psikologi, pathological liar termasuk dalam sebuah gangguan kesehatan mental.
Walaupun belum diketahui secara jelas pemicunya, berikut adalah penyebab pathological liar yang dikutip dari Medicalnewstoday.com:
1. Gangguan kepribadian tertentu
Salah satu penyebab pathological liar diperkirakan adalah adanya gangguan kepribadian tertentu. Gangguan kepribadian tersebut antara lain:
- Narcissistic Personality Disorder: Seseorang dengan gangguan ini akan merasa dirinya sangat penting, dikagumi, dan lebih tinggi dari orang lain. Dia juga merasa butuh diakui dan diperlakukan spesial oleh orang lain.
- Borderline Personality Disorder (BPD): Disebut juga sebagai gangguan kepribadian ambang, gangguan ini membuat sesorang memiliki perilaku, mood, emosi, dan hubungan yang nggak stabil. Penderita juga sering merasa insecure dan impulsif.
- Antisocial Personality Disorder: Penderita gangguan kepribadian ini ditandai oleh kerap mengabaikan orang lain, tak peduli sekitar, cenderung berbohong, dan tindakan impulsif.
2. Kondisi demensia frontotemporal
Selain gangguan kepribadian, penyebab pathological liar lainnya adalah demensia frontotemporal. Kondisi ini terjadi saat terdapat kerusakan pada otak di bagian depan (frontal) dan atau samping (temporal).
Seseorang yang menderita gangguan ini akan akan mengalami gangguaan pada perilaku dan bicara. Menurut para ahli, karakteristik seseorang yang menderia demensia frontotemporal mirip dengan pathological liar.
Berikut beberapa gangguan perilaku yang cenderung dilakukan oleh penderita demensia frontotemporal:
- Perilaku kompulsif.
- Kurang empati terhadap sekeliling.
- Perilaku sosial yang tak seharusnya.
- Tak dapat memahami diri sendiri dan orang lain.
- Kerap merasa bosan.
3. Factitious disorder
Gangguan buatan atau disebut juga Munchausen Syndrome merupakan kondisi di mana seseorang bertindak seolah-olah menderita suatu penyakit, padahal tidak sama sekali.
Terdapat juga kondisi Munchausen Syndrome by Proxy, yaitu ketika seseorang berbohong secara impulsif mengenai orang lain yang menderita penyakit, padahal itu tidak benar. Biasanya kondisi ini terjadi pada seorang ibu kepada anaknya.
Penyebab dari gangguan ini masih diteliti. Namun, terdapat teori mengenai faktornya, yaitu:
- Penyebab biologis atau genetik.
- Pelecehan atau penelantaran di masa kecil.
- Gangguan kepribadian.
- Rendah diri.
- Penyalahgunaan obat.
- Depresi.
Ciri-ciri Pathological Liar
Salah satu permasalahan dari pathological liar adalah terkadang kita pun nggak tahu apakah si pembohong menyedari perbuatannya sendiri. Sebab, berbeda dari berbohong biasa, mereka nggak memiliki alasan atau manfaat yang jelas saat berbohong.
Kebohongan yang terus-menerus dia ucapkan dengan percaya diri pun terkadang membuat kita jadi bingung untuk membedakannya. Namun, menurut Healthline.com, terdapat beberapa karakteristik atau ciri-ciri pathological liar yang diakui secara ilmiah:
1. Kebohongan tanpa manfaat atau maksud jelas
Seperti yang dikatakan sebelumnya, seorang pathological liar nggak memiliki manfaat tertentu atas kebohongan yang dikatakannya. Berbeda dari berbohong biasa yang punya maksud untuk menghindar dari masalah dan sebagainya.
Hal ini tentu akan membuat kerabat atau orang-orang yang mengenalnya merasa heran. Sebab, untuk apa berbohong sedemikian rupa tanpa ada tujuan yang jelas?
2. Kebohongannya tampak terlalu dramatis dan kompleks
Ciri-ciri pathological liar selanjutnya adalah kebohongannya yang terdengar terlalu dramatis. Bisa dikatakan seorang pathological liar adalah storyteller yang andal sebab kebohongannya sangat detail dan ‘colorful’.
Hal ini yang membuat kebohongannya tampak berlebihan. Meskipun begitu, pathological liar mampu mengatakannya dengan sangat meyakinkan sehingga orang-orang bisa mudah percaya.
3. Biasanya menggambarkan diri sebagai ‘pahlawan’ atau korban
Dalam beberapa kasus, pathological liar cenderung menggambarkan dirinya sebagai pahlawan atau korban dalam kebohongannya. Dengan begitu, mereka pun akan mendapat simpati dan kekaguman dari orang lain.
4. Dia mempercayai kebohongan yang dikatakannya sendiri
Ciri-ciri pathological liar lainnya adalah mereka mempercayai kebohongan yang mereka buat sendiri. Saking meyakinkannya, terkadang sulit untuk mengetahui apakah mereka berbohong secara sadar atau sedang berdelusi.
Menurut ahli, beberapa pengidap pathological liar berbohong terlalu sering sehingga mereka nggak mengatahui perbedaan antara fakta dan fiksi setelah beberapa waktu. Mereka juga terlihat natural, fasih, dan tahu cara berkomunikasi dengan baik dengan lawan bicaranya.
Itulah penjelasan, penyebab, dan ciri-ciri pathological liar untuk menambah pengetahuanmu dan penting diketahui. Jika kamu mengetahui seseorang yang menunjukkan tanda-tanda pathological liar, cobalah untuk ajak bicara baik-baik secara privasi dan ajak ke ahli kejiwaan.
Jika dibiarkan begitu saja, semakin lama seseorang menjadi pathological liar maka dia sulit mengontrol kebohongannya sehingga membahayakan diri sendiri dan orang lain. Apakah kamu punya pengalaman menghadapi seorang pathological liar? Tuliskan di kolom komentar, ya!
Cari kost di Jakarta dan sekitarnya, tapi takut nggak sesuai idamanmu? Coba cek kost di Rukita, yuk! Rukita memiliki fasilitas eksklusif dengan berbagai keunggulan yang lebih dari kost biasa. Kalau nggak percaya, tonton video di atas dan klik tombol berikut ini.
Cari kost lebih praktis dan mudah dengan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store. Mau tanya-tanya tentng kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!