Cara membersihkan dan merawat telinga nggak bisa sembarangan, lho!
Senantiasa merawat kebersihan tubuh penting buat dilakukan. Bukan hanya demi kepentingan diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain.
Menjaga tubuh bersih, di samping baik buat kesehtan, kenyataannya berpengaruh juga pada kenyamanan. Dengan tubuh yang bersih kita menjadi lebih percaya diri ketika beraktifitas dan bertemu banyak orang.
Orang-orang di sekitar kita pun tak akan merasa mengganggu jika tubuh kita senantiasa bersih. Misalnya, terbebas dari kotoran telinga yang terlihat.
Namun, jangan salah! Cara membersihkan telinga nggak boleh sembarangan, lho. Simak terus tips membersihkan telinga ini sampai tuntas, ya!
Bagian Telinga yang Perlu Kamu Tahu
Berbeda dengan bagian tubuh lain seperti gigi yang mesti dibersihkan setiap hari, menurut para ahli, membersihkan telinga terlalu sering bukanlah hal yang baik.
Sebab, hal itu bisa berdampak mendorong kotoran yang ada di rongga telinga ke bagian yang lebih dalam. Sehingga menyebabkan masalah pada telinga.
Telinga merupakan organ yang cukup berpengaruh dan penting dalam aktivitas sehari-hari. Telinga berguna untuk proses komunikasi dan juga sebagai organ keseimbangan bersama dengan mata, persendian, otot dan kulit.
Secara umum, organ telinga kita sendiri terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga bagian luar, tengah dan dalam. Yang dimaksud dengan telinga bagian luar ialah seluruh bagian daun telinga dan lubang telinga. Ia memiliki fungsi untuk menentukan arah lokasi suara, mengumpulkan dan menyalurkan gelombang suara ke gendang telinga.
Sementara itu, telinga tengah adalah bagian yang terdiri dari gendang telinga, tiga tulang pendengaran (maleus, incus dan stapes), rongga telinga tengah, dan saluran tuba eustachius (saluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga dibelakang hidung).
Telinga bagian tengah ini punya peran untuk menghantarkan dan menguatkan atau melemahkan energi bunyi yang ditangkap oleh gendang telinga menuju ke telinga bagian dalam. Ia juga berfungsi menyesuaikan tekanan udara antara telinga tengah dengan tekanan udara luar (fungsi tuba eustachius).
Adapun telinga dalam, ialah bagian telinga yang terdiri dari rumah siput (koklea) yang berfungsi merubah energi atau gelombang suara menjadi impuls listrik. Impuls tersebut kemudian diteruskan kepada otak dengan bantuan saraf pendengaran, sehingga otak dapat memproses informasi yang terkandung di dalam bunyi tersebut.
Selain itu, pada telinga bagian dalam, terdapat juga organ yang bernama kanalis semi sirkularis yang berfungsi sebagai organ keseimbangan.
Kotoran Telinga, Kebiasaan Buruk, dan Dampaknya
Terdapat dua jenis kotoran telinga, yaitu kotoran telinga basah dan kering. Baik yang pertama disebut atau yang kedua, pada dasarnya kotoran in punya fungsi buati melindungi organ-oragan pendengaran dari luar.
Namun di sisi lain, selain mengganggu kenyamanan orang kalau terlihat, kotoran telinga pun bisa jadi masalah bagi organ pendengaran jika sudah menumpuk. Ia bisa menyumbat rongga pendengaran kalau kelewat lama tidak dibersihkan.
Penumpukan tersebut bisa jadi lebih parah jika kita tidak tahu cara membersihkannya dengan benar. Apalagi jika ditambah kebiasan buruk lain seperti berlama-lama mendengengarkan suara virtual dengan earphone.
Jika terus dilakukan, kesalahan tersebut bisa berbahaya bahkan akibatnya bisa dirasakan dalam jangka waktu panjang. Dampak-dampak buruk tersebut, antara lain adalah:
1. Menurunnya kemampuan pendengaran
Kotoran telinga kering yang menumpuk dapat menyumbat rongga telinga dan berdampak pada menurunnya kemampuan pada pendengaran. Kondisi ini juga memungkinkan terjadinya gejala lain pada telinga, seperti terdengar suara yang berdenging.
2. Infeksi dan iritasi telinga
Di samping menurunkan kemampuan mendengar, penumpukan kotoran pada telinga yang nggak segera diatasi dengan benar bisa juga meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Ini akibat pertumbuhan bakteri terjadi lebih subur di sekitar area telinga bagian tengah dan dalam.
Namun, di sisi lain perlu diingat juga, kalau upaya buat membersihkan kotoran telinga dengan cara yang keliru bisa juga membuat telinga mengalami iritasi. Bahkan parahnya bisa menyebabkan luka dan perdarahan.
3. Kesulitan ketika dilakukan pemeriksaan
Ketika kotoran telinga, terutama yang kering, menumpuk dokter akan kesulitan dalam mendiagnosis penyakit telinga yang mungkin terjadi. Hal ini karena tumpukan kotoran menghalangi pandangan dokter saat memeriksa bagian dalam telinga.
Maka sebisa mungkin, kita mesti melakukan perawatan sebelum hal-hal di atas terjadi. Sebab, semakin dibiarkan masalah ini bisa jadi memperburuk keadaan dan menyulitkan penanganannya.
Cara Merawat Telinga dengan Benar
Setelah kita tahu penyebab dan dampak buruk yang mungkin terjadi kaibat kelalaian kita pada perawatan telinga, berikut adalah beberapa cara merawat telinga dengan tepat!
BACA JUGA: 5 Tips Praktis Jaga Kesehatan Mata untuk Pengguna Softlens
1. Hentikan kebiasaan mengorek telinga
Adanya kotoran di saluran telinga dalam jumlah sedikit sebetulnya adalah hal yang normal, bahkan baik untuk melindungi organ dalam telinga. Namun, ketika penumpukan kotoran telinga terjadi, telinga akan terasa nggak nyaman karena gatal atau bahkan tersumbat.
Oleh karena itu, banyak orang menggunakan cotton bud, penjepit kertas, atau bahkan jepit rambut untuk membersihkan kotoran telinga. Ini sebetulnya praktik yang keliru dan berbahaya jika sering dilakukan.
Sebab, kebiasaan tersebut malah bisa melukai telinga dan membuat kotoran telinga masuk ke bagian yang lebih dalam. Maka, hindari memasukkan benda keras seperti penjepit kertas ke telinga, cotton bud pun usahakan jangan terlalu sering, ya!
2. Jauhkan telinga dari suara yang terlalu keras
Kalau kamu senang mendengarkan musik lewat earphone, ada baiknya kamu mengatur volume dengan tidak terlalu keras. Di samping itu, kamu disarankan agar tidak menggunakan earphone dalam 1 jam tanpa jeda, juga hindari mendengarkan musik keras dalam jangka waktu yang lama.
3. Gunakan obat tetes alami
Cara merawat telinga selanjutnya adalah menggunakan bahan alami untuk mengatasi kotoran telinga. Kamu bisa memakai bahan alami seperti air garam, minyak zaitun, dan minyak kelapa, guna melunakkan kotoran telinga yang semula keras.
4. Konsultasikan ke dokter
Hal terakhir yang perlu kamu lakukan untuk menangani masalah telinga adalah pergi ke dokter untuk penanganan secara profesional. Biasanya dokter akan melakukan membilas kotoran telinga kering, dengan cara yang disebut irigasi telinga.
Cara ini tidak dapat dilakukan jika ada cedera atau gangguan pada gendang telinga sebab bisa memicu infeksi dan kerusakan fungsi pendengaran. Namun, sebagai tenaga ahli, tentu saja dokter akan punya alternatif yang tepat
Itulah beberapa mengenai cara merawat telinga dengan benar. Apakah kamu punya pengalaman seputar masalah telinga? Share yuk, di kolom komentar!
Baru dapat kerja dan cari kost yang dekat dengan kantormu? Coba kost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai daerah perkantoran, kampus, hingga tempat nongkrong yang hits.
Gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu download di Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!