Apa yang harus dilakukan untuk bangkit dari kegagalan maupun lelah secara emosional?
Hampir semua orang pernah merasa sedih karena kegagalan, atau setelah ‘merasa’ melakukan hal yang sia-sia. Ya, rasa lelah secara emosional membuat kita marah kepada diri kita sendiri bahkan menimbulkan depresi.
Sebenarnya, apa, sih, yang harus dilakukan setelah kamu mendapatkan pengalaman buruk dan ingin bangkit dari kegagalan kembali?
Self Healing untuk Membantu Diri Sendiri
Ternyata, salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk bangkit kembali dari kegagalan dan kelelahan emosional adalah dengan melakukan self healing.
Dalam ilmu psikologi, self healing adalah sebuah proses yang membantu menyembuhkan luka batin dengan kekuatan batin sendiri.
Hal tersebut dilakukan secara penuh untuk beranjak dari penderitaan, tanpa bantuan orang lain dan media apa pun.
Self Healing Butuh Waktu
Setelah melewati kegagalan sebenarnya diri kita mampu bangkit dengan sendirinya, tanpa bantuan apa pun atau siapa pun. Namun, memang butuh waktu jika kita mengandalkan diri sendiri buat bangkit kembali.
Dalam prosesnya bisa satu minggu bahkan satu tahun. Hal ini bergantung pada kemampuan kamu dalam berdamai dengan keadaan.
Apa yang Harus Dilakukan?
Meski butuh waktu, bukan berarti kita diam saja hingga keadaan membaik dengan sendirinya. Justru ada beberapa hal yang harus kamu lakukan untuk mempercepat proses self healing tersebut.
Apa saja, sih, sebenarnya yang harus dilakukan? Yuk, simak!
1. Me time
Salah satu hal paling mudah untuk dilakukan saat proses self healing adalah me time, atau meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Me time ini berguna untuk membuat setiap orang memikirkan dirinya sendiri terlebih dahulu.
Meluangkan waktu untuk diri sendiri benar-benar akan membuat kita merasa lebih berharga.
Silakan pilih tempat yang nyaman buat kita ‘berteman’ dengan diri sendiri, misalnya di kamar atau pergi ke sebuah tempat yang jauh dari orang lain.
2. Bicara kepada diri sendiri
Saat me time kita bisa mulai bicara kepada diri sendiri tentang apa yang sebenarnya kita inginkan. Selain itu, kita juga bisa mencoba jujur terhadap diri sendiri.
Cobalah mendengarkan apa yang ada di dalam lubuk hati terdalam kita karena cuma kitalah yang bisa mengerti diri sendiri.
Inilah momen tepat untuk mulai memahami diri sendiri dan bisa bersyukur atas apa yang hidup ini berikan buat kita.
3. Berdamai dengan keadaan
Mengingat kembali kejadian-kejadian di masa lalu yang masih menorehkan luka di hati akibat kegagalan memang tak terhindarkan.
Kalau kegagalan tersebut begitu besar buat kita dan membuat hati kita terluka pastinya tidak akan mudah untuk melupakan semua itu begitu saja.
Kalau sampai mengalami hal ini, sebaiknya kita mencoba berdamai dengan keadaan.
Terima keadaan yang sedang menimpa diri kita dan jadukan sebagai guru kehidupan yang menempa pribadi kita agar lebih baik lagi.
4. Merenung
Merenung bukan berarti berdiam diri, namun berusaha untuk memaknai berbagai peristiwa dan kejadian yang telah dialami.
Bukan cuma buat mengingat kembali, merenung bertujuan untuk meningkatkan self-compassion dan kebermaknaan hidup kamu.
Merenung bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya mencari tempat yang tenang untuk memejamkan mata sejenak.
Cobalah untuk fokus terhadap diri dan pikiran yang kita miliki pada saat itu. Cobalah juga memahami setiap emosi yang ada di dalam diri kita dengan penuh kesadaran, terutama memaafkan diri sendiri atas kegagalan.
BACA JUGA: 5 Permainan Seru untuk Dimainkan Ramai-ramai | Nongkrong Bareng Makin Asyik!
5. Menyayangi diri sendiri
Cobalah menyayangi diri sendiri atau meningkatkan self-compassion kita terhadap diri sendiri. Dengan menyayangi diri sendiri, seseorang mampu membuat dirinya memaknai pengalaman yang tidak menyenangkan dengan emosi berbeda.
Hal tidak menyenangkan yang sebelumnya kita alami dapat dimaknai secara lebih positif setelah kita memaafkan dan semakin menyayangi diri sendiri.
Selain itu, kita dapat meningkatkan kepedulian terhadap diri sendiri, merespons peristiwa buruk dengan ikhlas, dan membebaskan diri dari kesedihan yang berlarut-larut sehingga bisa move on.
6. Jadikan penyesalan sebagai kekuatan
Tidak sedikit kegagalan yang berujung pada penyesalan dalam diri seseorang. Sepertinya penyesalan tak ada habisnya dalam diri kita!
Hal ini menimbulkan perasaan tidak nyaman. Gelisah, cemas, dan galau karena terus memikirkan hal tersebut membuat seseorang lelah secara emosional.
Nah, saat kita sudah merasa lebih kuat, jadikanlah sebuah penyesalan terberat sekalipun di dalam hidup kita sebagai pelajaran.
Intinya, tidak masalah membuat kesalahan, tetapi pastikan setelahnya kita tidak akan mengulanginya lagi.
7. Tempatkan masa lalu di belakang
Manusia memang tidak bisa mengubah peristiwa yang telah terjadi. Namun, kita bisa mengubah cara pandang terhadap masa lalu.
Masa lalu akan selalu ada karena sudah terjadi dan bukan untuk terus disesali. Lebih baik kita melihat ke masa depan untuk menjadi lebih positif dan menyenangkan.
Masa lalu cukup dimaknai dengan respons positif yang membentuk diri kita saat ini. Hal ini akan sangat membantu hati kita untuk sembuh sepenuhnya.
8. Tuangkan emosimu dengan hal positif
Alternatif yang bisa dilakukan untuk mengekspresikan emosi yang kamu rasakan adalah dengan cara meluapkannya secara kreatif.
Kamu bisa menulis, menciptakan lagu, atau melukis, intinya lakukan apa pun dengan media yang membuat kamu nyaman.
Kamu tidak perlu memerhatikan aturan yang ada, jadilah ekspresif dan ungkapkan segala emosi yang kamu rasakan saat merasa stres.
Dengan mengekspresikan segala perasaan yang tertahan itu, kamu akan melihat masalah dari sudut pandang yang lain dan tentunya lebih positif.
Nah, itulah tips dari Rukita buat kamu untuk melepaskan beban yang kamu rasakan. Cocok dipraktikkan saat kamu sedang merasa down atau merasa galau akan sesuatu. Semoga kamu bisa cepat bangkit menjadi pribadi yang lebih baik dan positif!
Kalau kamu ingin ‘mengunci’ masa lalu dan memulai lembaran baru, yuk, coba ganti tempat tinggal. Suasana baru juga membantumu untuk cepat melupakan pengalaman yang nggak mengenakkan. Salah satu kost di Jakarta Selatan yang strategis dan bisa kamu pilih adalah Rukita Lendeha Hills Manggarai.
Harga sewa mulai Rp2.650.000 per bulan (harga promo) sudah termasuk kamar fully furnished, AC, Wi-Fi, kamar mandi dalam, ruang komunal, dapur bersama, serta layanan bersih-bersih kamar. Ya, tinggal di Rukita selama pandemi kamu akan merasa aman dan nyaman karena staf sudah divaksin dan hunian disanitasi secara menyeluruh. Pokoknya #SafeAtRukita!
Untuk info lengkap Rukita Lendeha Hills Manggarai bisa kamu cek di link berikut: bit.ly/rukita-bangkit atau klik tombol di bawah ini.
Ingin tahu unit Rukita di lokasi lainnya? Yuk, kunjungi www.Rukita.co atau langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477. Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!
Bagaimana cara kamu bangkit dari kegagalan? Yuk, bagikan tips self-healing ala kamu di kolom komentar.