Cukup berbahaya, cari tahu penyebab dan solusi mengatasi sleepwalking!
Sleepwalking atau dikenal dengan penyakit tidur berjalan merupakan gangguan yang menyebabkan seseorang untuk berdiri dan berjalan dalam keadaan tertidur. Meski dapat dialami siapa saja, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
Biasanya, tidur berjalan menyerang seseorang saat berada di tahap tidur dalam, ke tahap yang lebih ringan, atau bahkan tahap sadar.
Nah, jika ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai sleepwalking, simak pembahasan berikut.
Perlu diketahui, proses tidur terbagi menjadi dua tahap, yakni non-rapid eye movement atau NREM dan rapid eye movement atau REM. Pada NREM, ada empat siklus hingga seseorang akhirnya bisa tertidur dan bermimpi di fase REM.
Untuk sleepwalking atau somnabulisme sendiri, terjadi pada fase NREM tepatnya di fase N3. Fase N3 merupakan salah satu fase dalam tidur yang terjadi saat seseorang sudah tertidur lelap.
Penyebab penyakit tidur berjalan sebenarnya belum diketahui secara pasti. Tapi, kondisi ini memiliki kecenderungan untuk diturunkan dalam keluarga atau bersifat keturunan. Nggak hanya itu, somnabulisme juga diduga berhubungan dengan sleep terror.
Seorang anak yang anggota keluarganya pernah mengalami sleep terror berisiko lebih tinggi untuk terkena penyakit tidur berjalan.
Seseorang yang memiliki gangguan pada jadwal tidur juga berisiko mengalami penyakit tidur berjalan. Apabila terjadi masalah pada waktu tidur, ada baiknya untuk berbicara dengan dokter ahli.
Walaupun penyebabnya belum diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi seseorang mengalami tidur berjalan.
Penyakit tidur berjalan biasanya muncul pada satu atau dua jam setelah penderitanya terlelap. Kondisi ini dapat berlangsung selama lima hingga lima belas menit tergantung masing-masing individu.
Meski disebut tidur berjalan, aktivitas yang dilakukan oleh penderitanya ini nggak hanya sebatas berjalan kaki saja, nih. Para penderita tidur berjalan bisa melakukan berbagai aktivitas, mulai dari yang sederhana, seperti duduk hingga pose menyetir.
Beberapa orang penderita penyakit tidur berjalan, rasa kantuk saat siang hari mungkin akan sering dirasakan. Jika dibiarkan, masalah tidur berjalan ini bisa membahayakan diri sendiri.
Namun, seperti namanya, gejala dari penyakit tidur berjalan yang paling sering adalah berjalan. Nggak hanya itu, penderita tidur berjalan juga bisa mengalami beberapa gejala lain seperti berikut ini.
BACA JUGA: Mengenal Penyakit Mulut dan Kuku yang Mewabah di Indonesia, Ini Cara Pengobatannya
Apabila kamu hanya sesekali mengalami tidur berjalan, maka kemungkinan munculnya masalah akan kecil.
Ketika masalah tidur berjalan sudah semakin parah, cara terbaik untuk mengatasinya adalah berkonsultasi dengan dokter yang telah berpengalaman. Biasanya, dokter akan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan keparahan penyakit atau gejala.
Namun, jika sudah dialami cukup parah, kamu mungkin bisa mengalami beberapa masalah seperti di bawah ini.
Umumnya, penyakit tidur berjalan tidak membutuhkan pengobatan karena bisa hilang dengan sendirinya. Namun, saat kondisi sudah membahayakan atau mengganggu diri sendiri maupun orang lain, maka pengobatan sangat diperlukan.
Pengobatan terhadap penyakit tidur berjalan ini biasanya akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasari. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan, yakni sebagai berikut:
Untuk mengatasi masalah tidur berjalan, kamu perlu memastikan lingkungan sekitar penderita aman. Langkah ini bertujuan untuk mencegah terjadinya cedera saat penderita mengalami kondisi tidur berjalan.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan adalah menutup atau mengunci semua jendela serta pintu saat penderita tidur, mengembalikan benda tajam, dan jangan biarkan penderita tidur di ranjang bertingkat.
Ketika kamu mengalami kondisi sleepwalking, maka disarankan untuk memperbaiki lingkungan dan kebiasaan tidur yang mungkin kurang baik sebelumnya.
Penderita penyakit tidur berjalan juga dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup. Beberapa cara mengubah pola hidup adalah dengan mengelola stres dengan cara yang lebih positif dan lakukan olahraga secara rutin.
Selain itu, penerapan sleep hygiene bisa dilakukan dengan beberapa cara di bawah.
Salah satu pengobatan yang bisa diberikan kepada penderita penyakit tidur berjalan adalah psikoterapi. Misalnya saja psikoterapi, yaitu terapi perilaku kognitif atau biasa disingkat CBT.
Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pasien terkait gangguan tidur yang sedang dialami sekaligus meningkatkan kualitas tidur. Biasanya, psikoterapi dapat membantu mengurangi stres dan membuat perasaan menjadi lebih rileks, nih.
Namun, untuk melakukan terapi ini, biasanya berdasarkan anjuran dari dokter sehingga pastikan berkonsultasi terlebih dahulu. Beritahu dokter mengenai kondisi yang kamu alami agar segera mendapatkan penanganan paling tepat, ya.
Penderita penyakit tidur berjalan bisa disembuhkan dengan memberikan beberapa obat-obatan. Pemberian obat-obatan sendiri bertujuan untuk mengurangi frekuensi terjadinya tidur berjalan saat malam hari.
Jenis obat-obatan yang dapat diberikan, antara lain obat golongan antidepresan atau golongan benzodiazepine, berupa clonazepam. Saat gangguan terjadi di malam hari, cara lain untuk mengatasinya adalah dengan membangunkan penderita 15 hingga 30 menit sebelum gejala muncul.
Apabila anak-anak yang menderita penyakit ini, maka buatlah tambahan pengaman di setiap sisi ranjang untuk mencegahnya turun dari kasur. Jika diperlukan, kamu dapat mengawasi anak setiap malam atau menyewa perawat untuk menjaga anak selama tidur.
Itu dia beberapa informasi terkait sleepwalking yang wajib kamu ketahui. Penyakit satu ini memang umum dialami oleh semua orang, namun apabila gejalanya sudah parah dan mengganggu aktivitas, maka disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Pernahkah kamu mengalami tidur berjalan? Coba share di kolom komentar, yuk!
Cari kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah? Coba yuk cek di kost coliving Rukita! Rukita punya sederat kost coliving yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.