Bahan pengawet makanan ini harus dikurangi biar nggak berbahaya bagi tubuh!
Banyak orang pasti akan lebih tertarik kepada makanan berwarna cerah, kan? Atau pasti kamu akan memilih daging olahan seperti nugget karena lebih praktis. Padahal, ya, di balik makanan lezat dan praktis yang kamu makan setiap hari, bisa saja terkandung bahan pengawet makanan.
Sebenarnya, ya, pengawet makanan sangat wajar digunakan dalam makanan, Namun, hal yang menjadi berbahaya adalah jika jenis pengawet yang digunakan salah atau konsumsi makanan berpengawet dalam waktu lama.
Hal-hal seperti ini justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Mulai dari fungsi organ yang kurang maksimal hingga terserang penyakit mematikan bisa terjadi karena konsumsi makanan berpengawet dalam jangka waktu yang lama.
BACA JUGA:
Berikut ini ada beberapa jenis bahan pengawet makanan yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka waktu yang lama. Yuk, langsung cek ulasannya berikut ini.
Jika berbicara tentang bahan pengawet makanan yang berbahaya tentu langsung teringat zat kimia formalin dan boraks. Kedua jenis kimia ini sering digunakan untuk mengawetkan makanan agar tahan lama atau lebih kenyal. Biasanya, formalin dan boraks sering ditemukan pada bakso, tahu, atau ikan asin.
Diketahui, baik formalin dan boraks seharusnya tidak digunakan pada makanan manusia. Bila kedua bahan kimia ini digunakan maka dapat menyebabkan gangguan pada kulit, jantung, sistem pernapasan, dan ginjal, bahkan bisa merusak otak dan sistem saraf.
Sodium benzoat adalah garam yang digunakan untuk mengawetkan makanan asam. Bahan pengawet ini terdapat dalam minuman berkarbonasi, jus dan pure buah, saus salad, dan bumbu. Sebenarnya, sodium benzoat aman digunakan dalam batas wajar. Jika digunakan secara berlebihan, tentu akan menimbulkan bahaya.
Ketika sodium benzoat bergabung dengan vitamin C dalam makanan, maka dapat membuat benzena dan karsinogen yang menyebabkan leukemia dan kanker lainnya. Namun, berdasarkan laporan Healthline.com, risiko ini tergolong rendah.
Di sisi lain, orang yang sensitif pada sodium benzoat dapat mengalami gatal-gatal, asma, atau reaksi alergi setelah mengonsumsinya, serta dapat meningkatkan hiperaktif pada anak-anak.
Natrium nitrat menjadi salah satu bahan pengawet makanan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Zat kimia ini dapat merangsang pembentukan nitrosamin yang menjadi karsinogenik atau penyebab kanker.
Biasanya, kandungan ini digunakan dalam olahan daging sebagai pengawet untuk mencegah pertumbuhan bakteri serta agar daging lebih awet. Kurangi konsumsi daging olahan, seperti sosis atau nugget jika kamu nggak mau terpapar sodium nitrat terlalu banyak.
Gantilah bahan makanan lainnya yang lebih sehat, seperti ayam potong segar, daging tanpa lemak, atau nugget ayam buatan sendiri.
Butylated hydroxyanisole (BHA) dan butylated hydroxytoluene (BHT) adalah pengawet yang banyak ditemukan dalam sereal, permen karet, keripik kentang, dan minyak sayur. Penggunaan bahan pengawet makanan berbahaya bagi kesehatan ini untuk mencegah makanan berubah warna, mengubah rasa, atau menjadi bau tengik.
Konsumsi makanan dengan kandungan BHA & BHT dalam jangka lama dapat memengaruhi sistem saraf otak, mengubah perilaku dan berpotensi menyebabkan kanker. Jadi, sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan dengan zat kimia ini, ya.
Sulfit atau sulfur dioksida digunakan dalam makanan agar menghambat pertumbuhan mikroba dan mencegah perubahan warna makanan. Penggunaan sulfit ditemukan dalam berbagai makanan, seperti buah kering, paprika kaleng, kentang kering, tepung jagung, makanan panggang, dan bumbu instan.
Penggunaan sulfit dalam batas wajar sebenarnya masih diperbolehkan. Namun, bila kamu mengonsumsi makanan dengan zat kimia ini dalam waktu lama, maka berpotensi untuk membahayakan kesehatan.
Dilansir dari Healthline.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang alergi terhadap sulfit, terutama penderita asma. Adanya bahaya pengawet makanan bagi kesehatan bisa memberikan reaksi alergi ringan hingga berat seperti kesulitan bernapas, sakit kepala, dan syok anafilaksis.
Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) sering digunakan sebagai pemanis buatan dalam makanan. Penggunaan HFCS dinilai lebih ekonomis jika dibanding menggunakan gula tebu alami. HFCS banyak ditemukan dalam makanan manis, makanan beku, atau makanan dalam kaleng. Beberapa di antaranya adalah roti, sirop buah, pizza beku, atau buah kaleng.
Konsumsi HFCS yang berlebihan diketahui dapat menjadi salah satu penyebab obesitas dan diabetes tipe 2. Oleh sebab itu, periksalah kandungan gizi yang ada dalam makanan sebelum menyantapnya. Terlebih jika kamu membeli makanan olahan instan.
Salah satu bahan pengawet makanan berbahaya yang sering kita temukan adalah lemak trans. Kandungan ini sering ditemukan di makanan fast food, seperti hamburger, keripik kentang, atau popcorn. Lemak trans inilah yang membuat makanan lebih lezat dan gurih.
Seseorang yang terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak trans berpotensi terkena gangguan jantung, seperti penyakit jantung koroner, lho. Lemak trans diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol, sekaligus juga menguras jumlah HDL (kolesterol baik) dalam tubuh. Kurangi lemak trans sedini mungkin, ya.
Mungkin hal ini bukanlah pengawet makanan, tetapi penggunaan pewarna makanan buatan dalam jangka waktu lama juga bisa mengancam kesehatan, lho. Beberapa warna makanan, menurut laman Cleveland Clinic, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan anak, bahkan tumor tiroid.
Pewarna makanan biru #1 dapat memperbesar risiko kanker, sedangkan warna merah #40 berpotensi menyebabkan ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) pada anak-anak. Pewarna merah #3 bisa meningkatkan risiko tumor tiroid. Oleh sebab itu, jauhi makanan dan minuman dengan warna tak wajar, ya.
Itulah beberapa bahan pengawet makanan yang berbahaya untuk tubuh. Mengonsumsi makanan dengan bahan pengawet, pemanis, atau pewarna buatan dalam waktu panjang bisa menyebabkan penyakit serius seperti kanker. Oleh sebab itu, kurangi makanan berpengawet mulai dari sekarang, yuk.
Apakah kamu punya info lainnya tentang bahan pengawet makanan yang berbahaya bagi kesehatan? Tulis di kolom komentar.
Kamu lagi cari kost di Surabaya, Bandung, atau Semarang? Jika iya, wajib cek website dan aplikasi Rukita. Mulai dari kost dekat kantor, kampus, hingga stasiun bisa kamu temukan.
Selain itu, bisa pilih mau tinggal di kost ekonomis atau sultan. Harga sewa kostnya mulai dari Rp1 jutaan sudah dengan AC, lho.
Penasaran? Langsung cek tombol di bawah untuk cek Rukita di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra, deh!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.