Inilah beberapa doa ziarah kubur yang bisa kamu lafalkan saat pergi ziarah.
Mendatangi makam dan melantunkan doa ziarah kubur bertujuan untuk mendoakan ahli kubur, bukan meminta sesuatu kepada yang sudah meninggal. Selain bertujuan mendoakan, mendatangi makam leluhur juga punya tujuan untuk mengingat akan kematian. Bahwa setiap yang hidup di dunia ini pasti mengalami kematian.
Maka dari itulah, kita mesti senantiasa ingat kepada Sang Pencipta dan berbuat baik kepada sesama. Berhati-hati dalam bertindak dan berucap, karena ada pepatah yang mengatakan mudah melempar batu ke laut, namun tidak tahu seberapa dalam ia jatuh.
Saat kita tidak berhati-hati dalam berbicara kemudian menyinggung perasaan sesama, mungkin orang tersebut hanya tersenyum atau tampak mengabaikan. Namun, bisa jadi kata-kata kita ternyata melekat di perasaan terdalamnya, membuatnya menangis, bahkan melakukan hal-hal yang di luar akal sehat.
Doa orang yang tersakiti tidak ada halangan untuk sampai kepada Yang Maha Perkasa (Al Aziz). Hal tersebut dikuatkan dengan sebuah hadits shahih yang berbunyi.
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ
Wataqida’ watalmadh ‘aumi gainnahu laysabaynahaa qa baynallaha khijaabu
Artinya: “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: 6 Tradisi Lebaran di Berbagai Negara | Unik-unik Banget!
Ada beberapa doa ziarah kubur yang bisa kamu lantunkan ketika pergi ziarah ke makam. Berikut tata cara dan bacaannya:
Sebelum pergi ziarah kubur, sebaiknya berada dalam keadaan suci (untuk laki-laki) atau berwudhu. Hal ini untuk menyucikan niat secara batin dan badan secara lahir. Di sisi lain, wudhu sangat penting lantaran ketika berada di kuburan akan membaca ayat suci Al Quran.
Umumnya, setiap perkuburan menyediakan pancuran air untuk berwudhu dan bersih-bersih setelah selesai ziarah. Namun, ada baiknya kamu sudah mempunyai wudhu sejak dari rumah.
Pemakaman adalah tempat tinggal bagi mereka yang sudah wafat. Maka dari itu, setiap pemakaman pasti dijaga oleh para malaikat.
Sebagai makhluk yang beragama dan berakhlak, tentunya kita memiliki adab ketika memasuki tempat tinggal orang lain, termasuk pemakaman. Oleh karena itu, ketika memasuki pemakaman kita harus mengucapkan salam kepada penghuni makam tersebut. Ucapan salam untuk ziarah kubur berbunyi seperti berikut:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalamu Alaikum Ahlad-Diyaar Minal Mu’miniina Wal Muslimiin. Yarhamullaahu Mustaqdimiina Minnaa Wal Musta khiriin. Wa Inna Insyaa Alloohu Bikum La-Laahiquun. Wa As Alullooha Lanaa Walakumul Aafiyah.
Artinya: Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari [golongan] orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.
Atau kamu juga bisa mengucapkan salam Assalamualaikum ya ahli kubur yang ditujukan pada mayit di pemakaman tersebut.
Ketika seseorang melakukan ziarah kubur, Rasulullah SAW melarang peziarah tersebut untuk menduduki atau menginjak pusara kuburan. Beliau bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim sebagai berikut:
لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
Artinya: “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim).
Adapun para peziarah masih diperbolehkan untuk berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.
Ketika berdoa untuk ziarah kubur, hendaknya kita menghadap ke arah kiblat. Hal ini dikarenakan posisi kita yang sedang berdoa kepada Allah dan membaca Al Quran. Oleh karena itu, disunahkan oleh Rasulullah SAW, bahwa ketika berdoa sebaiknya menghadap ke arah kiblat.
Tujuan dari berziarah tentunya adalah untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal. Beberapa bacaan doa ziarah kubur yang dapat kamu lafalkan antara lain adalah sebagai berikut:
Mengucapkan Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi sebanyak 3x.
Membaca surat al-Fatihah, al-Ikhlas, dan dilanjutkan dengan membaca al-Mu’awwidzatain (al-Falaq dan an-Naas).
Setelah membaca surat-surat pendek, kamu dapat melanjutkannya dengan membaca kalimat tahlil. Dengan membaca tahlil, maka akan dikirimkan segala pahala sedekah atas nama orang yang telah meninggal.
Hal tersebut sesuai dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut:
إِنَّ بِكُلِّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةً وَكُلِّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةً
Artinya: “Sesungguhnya pada setiap kalimat tasbih adalah sedekah, setiap kalimat takbir adalah sedekah, setiap kalimat tahmid adalah sedekah, setiap kalimat tahlil adalah sedekah.” (HR. Muslim).
Adapun kalimat tahlil yang dianjurkan untuk dibaca adalah “Laa Ilaaha Illallah” yang memiliki arti “Tiada Tuhan selain Allah”. Kemudian, kamu bisa melanjutkannya dengan membaca surat Yasin yang mana khusus dikirimkan untuk ahli kubur.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu warhamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya: Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya, berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya, berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah dia dengan air, es, dan embun, bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya, masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka, lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.
Membawa atau menabur bunga saat berziarah kubur diperbolehkan di dalam Islam. Meskipun ketika zaman Nabi Muhammad SAW tidak ada tradisi seperti ini, namun tindakan ini diqiyaskan dari tindakan Nabi Muhammad SAW, di mana beliau pernah menancapkan pelepah kurma di atas kuburan seseorang.
Hal tersebut diibaratkan bahwa pelepah kurma memiliki bau atau wangi yang khas. Namun, karena di Indonesia tidak ada pelepah kurma, maka kita bisa menggantinya dengan berbagai macam bunga yang berbau atau wangi.
Meskipun hal tersebut diperbolehkan, namun perlu diingat kita tidak boleh membawa bunga secara berlebihan. Sebaiknya hindari untuk membawa bunga dengan kuantitas yang banyak serta memiliki harga yang mahal ketika berziarah.
Setelah kegiatan ziarah selesai, lalu ucapkan salam kemudian dianjurkan untuk mencuci kaki, tangan, dan wajah di pancuran air sekitar kuburan. Atau kamu juga dapat membersihkan diri ketika sudah sampai di rumah.
Baca juga: Doa Sebelum Tidur dan Artinya Lengkap, serta Kenali Adab Menjelang Tidur
Ketika kita melakukan ziarah kubur, ada beberapa keutamaan atau fadilah yang bisa kita ambil sebagai seseorang yang beriman. Di antaranya adalah sebagai berikut:
Selain empat hal tersebut, amalan atau fadilah dari ziarah kubur itu sendiri memiliki keutamaan bagi sang ahli kubur. Menurut Rasulullah SAW dalam hadits yang dikisahkan oleh Aisyah RA, ahli kubur yang diziarahi akan merasa senang apabila kerabatnya mengunjunginya yang kemudian duduk, berdoa, sampai akhirnya meninggalkan kuburan tersebut.
Oleh karena itu, ketika melakukan ziarah kubur kita harus memperhatikan dan mengikuti tata caranya sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW dalam haditsnya. Tentunya agar amalan yang kita kerjakan untuk berziarah tidak menjadi amalan yang sia-sia.
Artikel menarik lainnya:
Itulah beberapa tata cara dan doa ziarah kubur serta fadilah atau keutamaan dalam melakukannya. Tidak ada waktu istimewa untuk ziarah ke perkuburan, baik siang hari maupun malam hari. Namun, pengkhususan waktu ziarah kubur yang baik adalah Kamis sore atau Senin sore.
Kira-kira apakah kamu rutin melakukan ziarah kubur di momen Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar!
Cari kost yang nyaman dan estetik sekarang gampang. Tinggal buka saja aplikasi atau kunjungi website Rukita, perusahaan proptech penyedia hunian sewa jangka panjang tepercaya dan antiribet.
Tersebar di berbagai kota di Indonesia, tinggal di Rukita dijamin nyaman banget, deh. Salah satunya di Rukita A2 Beverly Hills Jababeka Cikarang ini. Kamu juga bisa pilih unit Rukita lainnya yang dekat dengan venue Piala Dunia U-20 2023, lho.
Jangan lupa download aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @rukita_indo, Twitter di @rukita_id, dan TikTok di @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!
In this post, we'll explore various HTML elements and how you can style them effectively…
Introduction to Styling in WordPress In this post, we'll explore various HTML elements and how…
Mengenal weton Rabu Pahing untuk laki-laki dan wanita, dari watak, rezeki, garis hidup dan jodoh…
Apa saja manfaat minyak zaitun untuk rambut rontok dan bagaimana cara penggunaannya? Yuk, simak penjelasannya…
Macam-macam kurma terbaik dan berbagai manfaatnya untuk kesehatan. Ada apa saja? Yuk, cek di sini.