Benarkah autoimun adalah penyakit turunan atau genetik?
Pernah nggak kamu dengar soal penyakit autoimun? Ya, autoimun adalah penyakit yang mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh. Bukan untuk melindungi tubuh, justru sistem kekebalan tubuh justru menjadi ‘penjahat’ di dalam tubuh.
Tapi, benarkah penyakit autoimun adalah keturunan atau genetika? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini. Mulai dari penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya yang bisa kamu lakukan.
Apa Itu Penyakit Autoimun?
Autoimun adalah penyakit yang mana sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel sehat yang ada di dalam tubuh. Pastinya, ada banyak dampak yang terjadi apabila tubuh kita sudah terinfeksi penyakit ini. Terdapat 80 jenis penyakit autoimun yang memberikan tanda atau gejala hampir sama.
Hal ini sebenarnya bisa menyebabkan si penderita kesulitan, apakah ia memiliki gangguan ini atau bukan, dan jenis yang mana. Untuk penyebabnya sendiri, masih belum bisa dikenali dengan pasti.
Nggak hanya itu, autoimun juga memengaruhi semua bagian tubuh. Mulai dari otak sampai ke pembuluh darah pun bisa terinfeksi.
Penyebab Penyakit Autoimun
Menurut para dokter dan ahli, autoimun masih belum diketahui secara pasti apa penyebabnya. Hanya saja ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan terinfeksi penyakit ini. Berikut ini penyebab penyakit autoimun.
- Mayoritas autoimun menyerang para perempuan
- Memiliki riwayat penyakit autoimun dalam keluarga, alias penyakit ini merupakan turunan atau genetik
- Penderita memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Mempunyai kebiasaan merokok
- Sering menggunakan obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, misalnya obat simvastatin atau antibiotik
- Terkena paparan bahan kimia atau cahaya matahari
- Terakhir, menderita infeksi bakteri atau virus, misalnya infeksi virus Epstein Barr
Gejala Autoimun
Menurut beberapa ahli dan dokter, ada kurang lebih 80 penyakit yang digolongkan sebagai penyakit autoimun. Dan hebatnya, dari 80 jenis itu gejalanya sama. Seperti beberapa gejala berikut ini.
- Merasakan nyeri di sekujur tubuh. Umumnya, rasa nyeri yang dirasakan, membuat badan seperti ditusuk-tusuk.
- Nyeri pada bagian sendi, terutama sendi lutut, sendi di pergelangan tangan, punggung tangan hingga buku-buku jari. Rasa nyeri yang terjadi juga diiringi pembengkakan sehingga sulit bergerak.
- Fatigue yang merupakan rasa lelah berlebihan dan berkepanjangan, seolah-olah habis berlari jauh, membuat energi tubuh seperti terkuras habis.
- Muncul gejala demam ringan. Jika orang lain yang memegang, akan terasa hangat. Tapi, kalau diperiksa dengan termometer, suhunya normal, sekitar 37,4–37,5 derajat Celsius.
- Rambut rontok.
- Muncul sariawan terus-menerus.
- Terkena brain fog soalnya otak seperti tertutup kabut, sehingga dapat kehilangan memori, fokus, dan konsentrasi, entah saat menulis maupun saat berbicara.
BACA JUGA: Kenali Jenis Penyakit Kulit, No. 9 Pasti Pernah Kena!
Jenis-jenis Penyakit Autoimun
Dari 80 jenis penyakit autoimun yang ada, berikut ini penyakit autoimun yang paling sering ditemui. Simak ulasan selengkapnya tentang jenis-jenis autoimun.
1. Rheumatoid arthritis
Pertama ada rheumatoid arthritis. Ini adalah jenis penyakit autoimun yang menyerang pelapis sendi. Sehingga, terjadi peradangan, pembengkakan dan nyeri pada sendi. Terkadang sampai merusak bagian tubuh lain, seperti kulit, mata, dan paru-paru.
Jika mulai terinfeksi penyakit jenis ini, segeralah diobati. Jika bukan, akan merusak sendi secara permanen. Kamu bisa mencegahnya dengan obat minum atau suntik untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh.
2. Lupus
Penyakit ini sudah nggak asing lagi, kan pastinya. Lupus atau disebut dengan systemic lupus erythematosus (LSE) adalah terbentuknya antibodi yang menyerang seluruh jaringan tubuh si penderita.
Bagian tubuh yang diserang biasanya sendi, paru-paru, ginjal, kulit, jaringan penyambung tubuh, pembuluh darah, sumsum tulang, dan jaringan saraf.
Sampai saat ini pun, masih belum ada obat yang dapat menyembuhkan jenis penyakit autoimun satu ini. Sebenarnya pengobatan yang ada pun tujuannya untuk menekan sistem kekebalan tubuh agar peradangan berkurang dan mencegah kerusakan pada organ.
3. Diabetes tipe 1
Siapa sangka ternyata diabetes juga merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang sering terjadi. Penyebabnya karena serangan sistem kekebalan tubuh pada sel-sel pankreas yang bertugas untuk memproduksi insulin.
Akibatnya, ada gangguan yang terjadi saat proses produksi insulin sampai akhirnya tubuh nggak mampu mengontrol kadar gula darah. Kalau ini terjadi secara terus-menerus maka bisa merusak ginjal, mata, otak, jantung ataupun pembuluh darah.
Untuk mencegahnya, penderita diabetes tipe-1 diberi suntikan insulin. Nggak cuma itu, penderita juga wajib memantau kadar gula darah, menerapkan pola hidup sehat dan olahraga.
4. Multiple sclerosis (MS)
Selanjutnya, ada multiple sclerosis yang menyerang sel-sel saraf sendiri. Gejala yang muncul juga cukup berisiko bagi penderitanya.
Biasanya, akan timbul nyeri, kebutaan, gangguan koordinasi tubuh, dan spasme otot. Atau adapun gejala lainnya, seperti tremor, mati rasa di area tungkai, kelumpuhan, susah bicara bahkan berjalan.
Jika ingin mengobatinya, hanya obat tertentu yang bisa digunakan untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Kamu juga bisa melakukan fisioterapi dan terapi okupasi sebagai bentuk pemulihan.
5. Penyakit Graves
Kalau jenis penyakit ini adalah penyakit autoimun yang membuat kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Penderita akan mengalami beberapa gejala yang mengganggu kegiatannya.
Ada beberapa hal yang terjadi seperti sulit tidur, mudah emosi, berat badan turun, dan mata menonjol. Gejala lainnya seperti leher bengkak, sensitif terhadap cuaca panas, otot lemah dan tremor.
Cara mengobatinya, penderita akan diberi pil radioaktif iodium. Pil ini tujuannya untuk membunuh sel-sel kelenjar tiroid yang aktif. Selain itu, penderita juga diberikan obat anti-tiroid, obat hipertensi golongan beta blocker, dan juga kortikosteroid.
6. Psoriasis
Terakhir, ada psoriasis, yang mana kondisi sistem kekebalan tubuh terlalu aktif sampai membuat kulit mengalami produksi lebih cepat. Penyebabnya karena salah satu sel darah dalam sistem kekebalan tubuh aktif berlebihan, yaitu sel-T.
Dengan aktifnya sel-T di kulit, maka akan membuat kulit untuk lebih cepat dari seharusnya. Gejala yang sering ditemui biasanya muncul bercak di kulit yang bersisik dan terjadi pengelupasan kulit yang meninggalkan lapisan berwarna putih mengkilap.
Cara Mengobati Autoimun
Meski sebagain jenis penyakit autoimun belum pasti bisa disembuhkan, namun gejala yang muncul bida dicegah agak tak timbul flare.
Untuk pengobatannya disesuaikan dengan jenis penyakit autoimun yang diidap, gejala yang dirasakan dan tingkat keparahannya. Disarankan, penderita bisa mengonsumsi obat untuk mengatasi rasa nyeri dan sakit kepala.
Nggak cuma itu, penderita juga bisa melakukan terapi untuk mengganti hormon jika penderita terinfeksi penyakit autoimun yang dapat menghambat hormon dalam tubuh. Biasanya khusus penderita diabetes tipe 1, butuh suntikan juga untuk mengatur kadar gula darah.
Jika ingin menghambat perkembangan penyakit autoimun, bisa minum berbagai macam obat penekan sistem kekebala tubuh sesuai anjuran dari dokter.
Cara Mencegah Autoimun
Selain belum diketahui penyebab pastinya, penyakit autoimun juga belum ditemukan cara pencegahannya. Tapi, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko yang terjadi seperti di bawah ini.
- Melakukan olahraga secara rutin
- Tidak atau mengurangi kebiasaan merokok
- Penderita harus bisa menjaga berat badan tetap ideal
- Dapat menggunakan alat pelindung ketika bekerja, agar tidak mudah terkena paparan bahan kimia
- Tetap menjaga kebersihan tubuh agar terhindar infeksi virus dan bakteri
Itulah beberapa fakta penting terkait penyakit autoimun. Jika kamu memiliki teman atau saudara yang mengidap penyakit ini, coba beri saran agar segera ditangani.
Nah, kira-kira jenis penyakit autoimun mana yang sering atau pernah kamu temui? Yuk, share di kolom komentar!
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah dekat berbagai tempat strategis.
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik.