Banyak kantor dan rumah-rumah sejak lama memasang air purifier atau alat untuk menjernihkan udara. Hmm, kalau air purifier ini katanya bisa membersihkan udara dari kuman, apakah air purifier bisa melindungi kita dari Coronavirus? Mungkin pikiran itu sempat terlintas, ya.
Coronavirus telah mengubah hidup banyak orang. Anak-anak sampai hari belum hadir secara fisik di sekolah karena menjalani PJJ (Pemblajaran Jarak Jauh), sementara banyak kantor masih memperlakukan WFH. Banyak bisnis maupun kantor yang ‘buka’ pasti memikirkan cara terbaik untuk melindungi pegawai dan tamu-tamunya.
Eits, jangan sembarang percaya iklan dulu! Pasalnya Covid-19 masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan, ya, jadi kita harus hati-hati. Yuk, ketahui dulu berbagai fakta yang berhubungan dengan air purifier dan Coronavirus.
Fakta tentang Air Purifier dan Kemampuannya untuk Menangkis Coronavirus
Banyak brand air purifier mengklaim bisa membunuh bakteri, kuman, dan virus. Sebelum termakan iklan, nih, mari kita ketahui seluk beluk mesin ini.
1. Cara kerja air purifier
Air purifier menggunakan kipas untuk menarik udara dan memasukkan udara ke filter. Kemudian udara yang disaring akan berubah jadi udara bersih di sisi lain mesin. Mesin ini bisa menyaring bau tidak sedap dan partikel besar yang menyebabkan alergi.
Namun, air purifier tetap memiliki batasan. Air purifier yang paling bagus pun hanya bisa menangkap partikel maksimal berukuran 0,1 mikron. Sebagian besar air purifier malah hanya bisa menangkap 0,3 mikron. Banyak partikel yang memengaruhi kualitas udara adalah berasal dari partikel tersebut.
Contoh dari partikel-partikel ini adalah cetakan, serbuk sari, dan bulu hewan. HEPA filter di air purifier bisa menangkap partikel ini dengan mudah. Kadang-kadang, sih, ada error sehingga efektivitasnya hanya sekitar 98-99% saja.
2. Besar ukuran virus
Sayangnya, ukuran virus tidak sebesar itu! Virus umumnya 100 kali lebih kecil dari bakteri sehingga besarnya bervariasi dari 0,004 – 0,1 mikron. Hal ini menunjukkan bahwa air purifier tidak bisa membersihkan virus di udara.
Covid-19 memiliki virus bernama Sars-CoV-2 yang ukurannya malah lebih kecil dari virus Coronavirus pada umumnya. Sars-CoV02 memiliki ukuran kurang lebih 0,125 mikron.
Air purifier bisa melawan penyebab masalah pernapasan lain, namun sayangnya HEPA (High-Efficiency Particulate Air) filter di air purifier tidak bisa menangkap virus. Kalaupun ternyata bisa ditangkap, ya, virus bisa hidup di dalam filter selama beberapa hari sehingga kamu harus membersihkannya terus.
3. Bagaimana dengan PECO Filter?
PECO (Photo Elctro Chemical Oxidation) adalah sebuah filter udara yang dipercaya bisa membunuh bakteri dan virus. PECO filter mungkin bisa memberikan suatu perlindungan lebih, namun tetap terbatas.
Metode yang digunakan oleh PECO Filter bisa menarik partikel yang sangat kecil dari udara, bahkan virus. Namun kata Dr. Mariea Snell, Asisten Direktur Program Doctor of Nursing Online di Maryville University, walau seumpama PECO filter bisa menangkap Coronavirus maka virus akan tetap hidup di dalam filter.
Universitas Minnesota sedang mempelajari tentang kemampuan teknologi PECO untuk menyaring Coronavirus. Tes dilakukan dengan cara meneliti virus dengan RNA dan DNA yang hampir serupa dengan Covid-19, namun hasilnya belum keluar.
4. Bukannya HEPA filter dulu direkomendasikan saat ada SARS?
Profesor Jeffret Siegel seorang ahli kualitas udara dari Universitas Toronto mengatakan bahwa belum ada bukti filter bisa menurunkan kemungkinan penularan. Namun, memang dalam khasus SARS, tuh, air purifier bisa membantu di situasi tertentu.
Di tahun 2013 saat ada SARS outbreak Hong Kong dan AS merekomendasikan rumah sakit menggunakan air purifier dengan HEPA filter. Hal ini dikarenakan udara yang ada di RS sangat terisolasi, sementara purifier bisa membantu sirkulasi dan menurunkan konsentrasi viral dari virus di udara.
Secara teori air purifier tidak bisa 100% menghilangkan virus namun bisa menurunkan konsentrasi virus di udara yang tertutup. Oleh karena itu, bisa menurunkan kemungkinan exposure. Di sisi lain tetap akan ada margin error, terutama karena partikel virus sangat kecil.
5. Masalah utama antara air purifier dan Coronavirus
Seandainya ada air purifier yang bisa membersihkan udara dengan sangat baik, mesin ini tidak bisa memecahkan masalah-masalah mendasar dari penyebaran Covid-19, ya. Seperti kebanyakan virus, nih, Covid-19 disebarkan oleh kontak person-to-person maupun permukaan yang terkontaminasi.
Air purifier bisa menyaring udara di dalam ruangan, namun kita sendiri tahu bahwa Sars-CoV-2 bukanlah virus airborne. Virus biasanya ditransfer melalui udara pada saat orang berbicara berdekatan sehingga droplet bisa saja muncrat masuk ke daerah mulut, hidung, dan mata.
Berhubung penyebab utama Covid-19 adalah virus berasal dari droplets/cairan hidung dan mulut manusia yang menempel di tangan atau permukaan barang, maka cara paling tepat melindungi diri adalah dengan mencuci tangan, jaga jarak, dan memakai masker agar tidak menyentuh wajah.
6. Air purifier tetap bisa meningkatkan kualitas udara
Air purifier tetap bisa membantu kita, kok, dengan cara berbeda. Di udara masih banyak partikel-partikel besar yang lewat, seperti bulu binatang, pollen, debu, polusi, dan ketombe yang bisa memicu alergi.
Nah, air purifier bisa membantu menyaring partikel tersebut, sementara beberapa produk juga bisa menyaring karbon sehingga membersihkan udara dari polusi. Maka dari itu, kamu tidak akan mudah sakit tenggorokan maupun bersin-bersin karena alergi ketika menggunakan air purifier.
7. Bagaimana bisa meningkatkan kualitas udara kalau nggak punya air purifier?
Air purifier harganya memang cukup mahal sehingga nggak semua orang mampu membelinya. Kamu bisa, kok, tetap memiliki kualitas udara yang baik, terutama jika tidak tinggal di lingkungan berpolusi tinggi.
Usahakan tempat tinggalmu memiliki jendela yang bisa menjadi jalan keluar-masuk udara segar. Dengan ventilasi yang baik, nih, kualitas udara di dalam ruangan bisa terus berganti. Pastikan kamu nggak memiliki alergi pollen (alergi dipicu serbuk sari atau debu), ya, karena kalau sedang alergi saat membuka jendela malah bisa berbahaya.
Kurangi memakai barang-barang yang disemprot pakai aerosol seperti hairspray, body spray, bahkan deodorant spray. Partikel yang disemprotkan ini bisa masuk ke dalam pernapasan kita dan risikonya tidak baik.
Ternyata beberapa iklan air purifier yang katanya bisa menangkis Coronavirus tidak terbukti, ya. Banyak banget, kok, produk-produk yang klaim ini dan itu padahal tidak tepat. Yuk, mending kita mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah saja demi menjaga diri dari Covid-19.
Apa yang kamu lakukan untuk menjaga sirkulasi udara di rumah tetap baik? Bagikan pengalaman dan ceritamu di kolom komentar, ya.