Kenalan dengan hari libur Chuseok yang punya tradisi mirip Lebaran, yuk!
Buat penggemar drama Korea atau pencinta Kpop mungkin sudah familiar dengan perayaan Chuseok. Namun, buat orang awam mungkin jarang mendengarnya, ya?
Nah, kali ini Rukita mau mengajak kamu untuk berkenalan dengan salah satu dari empat hari libur besar di Korea Selatan. Ada yang bilang Chuseok ini mirip Thanksgiving karena memang sebenarnya ungkapan terima kasih atas panen besar yang sukses.
Tahun ini perayaan Chuseok jatuh pada tanggal 1 Oktober 2020, tetapi libur 3 harinya sudah dimulai sejak Rabu, 30 September hingga Jumat, 2 Oktober dan pastinya berlanjut di akhir pekan. Yuk, cari tahu soal hari libur Chuseok di sini!
4 Fakta Chuseok yang Harus Kamu Ketahui
Hari Raya Chuseok (추석) atau kadang ditulis “Chusok” biasanya dirayakan sekitar akhir September hingga awal Oktober menurut kalender matahari, atau pada hari ke-15 bulan 8 kalender lunar/imlek. Selain merayakan tradisi panen besar, Chuseok juga momen untuk berterima kasih kepada leluhur sekaligus berkumpul bersama keluarga sambil berbagi makanan.
Korea Selatan akan memberlakukan libur nasional yang cukup panjang seperti Lebaran sehingga orang-orang bisa mudik dan berkumpul kembali dengan keluarga masing-masing. Menjelang liburan ini pasti banyak Idol atau seleb favoritmu mengucapkan selamat libur sambil mengenakan Hanbok.
Penasaran ada tradisi apa saja saat Chuseok? Baca terus di bawah ini, ya!
1. Ada sejak kapan?
Hari raya Chuseok sudah ada dari sejak zaman kerajaan Silla (57 SM – 935). Dulu Chuseok juga dikenal sebagai Hangawi (한가위) yang berasal dari kata Han berarti raya dan Gawi berarti tengah. Dengan kata lain hari besar di pertengahan musim gugur.
Hangawi dirayakan dengan cara mengadakan lomba tenun-menenun dan pemenangnya akan mendapat persembahan makanan hasil panen yang melimpah. Ada pula tradisi ziarah ke makam yang dulu hanya dilakukan oleh para lelaki, sementara para perempuan tinggal di rumah untuk memasak makanan.
2. Apa makna Chuseok?
Chuseok yang berarti autumn eve kadang disebut sebagai Korean Thanksgiving karena memang liburan untuk berterima kasih secara nasional. Liburan ini kerap menjadi momen untuk turut mengingatkan kembali masyarakat akan budaya dan tradisi Korea.
Pada perayaan Chuseok banyak orang berkumpul bersama dan berpesta dengan makanan melimpah untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen. Oleh karena itu, Chuseok pun identik sebagai hari panen atau festival bulan musim panen. Berhubung perayaan besar banyak orang tampil maksimal, dong, di antaranya dengan memakai hanbok atau baju tradisional Korea.
Selain itu Chuseok juga menjadi momen berbagi kepada mereka yang kurang beruntung. Jadi hasil panen baik dari musim semi dan musim panas bisa saja dibagikan kepada keluarga, teman, maupun tetangga yang sedang mengalami musibah.
BACA JUGA: 10 Drama Korea Oktober 2020 yang Tak Boleh Terlewatkan | Ada Drakor Lee Dong Wook dan Kim Beom!
3. Ada makanan apa?
Seperti halnya Lebaran dan Thanksgiving, ya, Chuseok juga punya makanan khas buat disantap bersama seluruh anggota keluarga yang berkumpul. Salah satu makanan terpenting Chuseok yaitu songpyeon!
Songpyeon dibuat dari tepung beras yang diuleni dan dibentuk menyerupai setengah bulan dengan isian wijen, buncis, kacang merah, atau bahan lainya. Selama proses pengukusan, nih, songpyeon dilapisi daun pinus untuk menambah aromanya.
Kabarnya, nih, jika seseorang bisa membuat songpyeon dengan bentuk rapi dan indah menandakan dia akan memiliki anak yang cantik di masa depan. Biasanya seluruh keluarga di Korea akan membuat songpyeon bersama-sama sebagai tradisi kuno. Maklum, kan, memang momennya keluarga. 😉
Makanan lain yang ada saat Chuseok adalah minuman keras tradisional seperti sikhye dan jeon (pancake Korea). Jeon terbuat dari irisan ikan, daging, dan sayuran yang digoreng dalam adonan tepung dan telur seperti bakwan. Nah, jeon ini cocok disajikan dengan minuman keras tradisional Korea.
4. Bagaimana tradisi pelaksanaan Chuseok?
Pada hari Chuseok, nih, paginya semua anggota keluarga melakukan upacara peringatan yang disebut “charye” untuk menghormati para leluhur. Charye dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada Seollal (Tahun Baru Korea) dan Chuseok.
Mereka juga menyiapkan beras yang baru dipanen, alkohol, dan songpyeon sebagai persembaham untuk leluhur keluarga. Setelah berdoa selanjutnya semua anggota keluarga duduk akan bersama mengitari meja untuk menikmati makanan khas Chuseok.
Oh ya, ada juga tradisi ziarah mengunjungi makam leluhur keluarga atau “seongmyo” untuk menunjukkan rasa hormat kepada leluhur. Selama seongmyo anggota keluarga akan membersihkan makam dan memberi penghormatan kepada almarhum dengan upacara sederhana.
Itulah beberapa fakta mengenai hari libur Chuseok yang dirayakan di pertengahan musim gugur di Korea. Apakah ada fakta lain yang kamu ketahui soal Chuseok? Ayo, bagikan di kolom komentar!