Abusive relationship merupakan hubungan yang tidak sehat. Yuk, ketahui ciri dan cara mengatasinya!
Abusive relationship adalah suatu hubungan di mana salah satu pihak selalu berusaha untuk menguasai dan mengendalikan pasangannya dengan perilaku negatif. Hubungan ini biasanya dipenuhi oleh kekerasan verbal, fisik, maupun seksual.
Abusive relationship bisa menimpa siapa saja, baik wanita dan juga pria. Hubungan tidak sehat ini bisa terjadi pada hubungan percintaan, baik itu pacaran maupun rumah tangga. Di dalam rumah tangga atau pernikahan, hubungan yang abusive kerap akan berujung kepada KDRT.
Jenis Abusive Relationship
Sangat penting untuk sadar bahaya dari abusive relationship yang sering kali tidak terlihat dan diabaikan oleh banyak orang. Padahal, ini dapat berpengaruh kepada kesehatan mental seseorang, lho. Ketika kamu berada dalam hubungan yang abusive, kamu mungkin akan mengalami hal-hal berikut ini:
1. Physical abuse
Ini merupakan situasi di mana terjadi suatu kontak fisik yang dilakukan seseorang atau pasanganmu terhadap tubuhmu. Seperti memukul, menendang, ataupun mendorong.
Terkadang perilaku physical abuse atau kekerasan secara fisik tidak selalu menyakitkan atau meninggalkan bekas. Namun, tetap saja ini merupakan suatu hal yang tidak benar untuk dilakukan oleh seseorang ataupun pasangan terhadap diri kamu.
2. Emotional abuse
Ini merupakan keadaan dimana pasangan atau seseorang mengancam dirimu, menghina, hingga memonitor dirimu secara terus menerus. Dirinya juga akan selalu overprotective, stalking, dan mengontrol dirimu dari segala hal dan selalu mencari cara untuk terus menemuimu.
Emotional abuse atau kekerasan secara mental biasanya bertujuan untuk menjatuhkan harga dirimu dan memaksa kamu untuk bergantung kepada dirinya.
3. Financial abuse
Kamu pernah atau memiliki pasangan yang sangat mengatur tentang hal-hal apa saja yang harus kamu beli dan tidak dengan uangmu sendiri? Nah, hal tersebut termasuk ke dalam financial abuse.
Financial abuse sering dilakukan seseorang untuk mengetahui dan mengontrol bank account pasangannya secara paksa. Dalam kata lain, pasangan kamu sering memaksa kamu untuk memberikannya sesuatu dan menggunakan uangmu tanpa izin.
4. Digital abuse
Digital abuse merupakan keadaan di mana seseorang menggunakan dan memanfaatkan teknologi seperti social networking untuk mengintimidasi, merundung (bully), mengintai, serta memonitor pasangannya. Selain itu, digital abuse juga sering kali berbentuk pelecehan verbal yang dilakukan pasanganmu dan disebarluaskan secara online di media sosial.
Ketika pasangan kamu mengatur akun-akun yang kamu follow dan siapa saja yang mem-follow kamu di media sosial, serta ingin mengetahui semua password dari akun media sosial kamu, maka hal itu juga termasuk kedalam tindakan digital abuse.
5. Sexual abuse
Saat kamu dipaksa oleh pasangan untuk melakukan sesuatu secara seksual untuk kepuasan dirinya, maka itu termasuk dalam keadaan sexual abuse atau kekerasana secara seksual. Terkadang, seseorang yang menjadi korban sexual abuse terlambat menyadari jika dirinya adalah korban dalam suatu hubungan dan membutuhkan pertolongan.
Sexual abuse merupakan bagian dari abusive relationship. Dampak seseorang yang menjadi korban sexual abuse sangatlah serius. Selain itu, korban juga akan merasakan nyeri saat berhubungan seks, krisis kepercayaan terhadap lawan jenis, bahkan bisa mencoba bunuh diri.
BACA JUGA:
- Kenali 8 Tanda Toxic Relationship Ini agar Kamu Lebih Waspada
- Mau Langgeng dan Harmonis dengan Pasangan? Ini 10 Tips Relationship Paling Ampuh!
- Lagi Kasmaran? 7 Quotes Relationship Ini Pasti Relate Denganmu!
7 Tanda Seseorang Mengalami Abusive Relationship
Ciri-ciri yang sering dijumpai di saat seseorang ketika mengalami abusive relationship adalah sebagai berikut:
1. Menarik diri
Ketika mereka mengalami abusive relationship, mereka cenderung akan menarik diri dari pergaulan dan tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
2. Susah dihubungi
Selain menghilang, seseorang yang menjadi korban abusive relationship juga susah dihubungi oleh orang terdekat, baik itu oleh teman maupun keluarganya.
3. Sensitif
Terkadang seseorang juga akan menjadi lebih sensitif dan gampang menangis ketika menjadi korban abusive relationship
4. Pergaulan dibatasi
Seorang korban abusive relationship biasanya juga harus “melapor” kepada pasangannya jika dirinya ingin pergi bersama orang lain.
5. Selalu mengecek ponsel
Korban abusive relationship menjadi terlalu sering mengecek ponsel dan khawatir apabila terlambat memberi kabar kepada pasangannya.
6. Tidak aktif di media sosial
Kalau kamu memiliki teman yang biasanya aktif di media sosial, namun tiba-tiba jarang berkomentar dan cenderung diam, bisa jadi akum media sosialnya dipegang oleh pasangannya.
7. Selalu membicarakan hal positif tentang pasangannya
Di saat orang yang kita kenal atau teman selalu menceritakan hal baik tentang pasangannya, itu bisa mengindikasikan jika dirinya sedang mengalami abusive relationship, lho.
Cara Mengatasi Abusive Relationship
Kamu menemukan tanda-tanda abusive relationship dalam hubungan yang sedang dijalani? Tandanya kamu perlu mengatasi hal tersebut secepat mungkin. Kamu bisa mulai dari menceritakan keadaan yang dirimu alami kepada orang-orang kepercayaan, seperti orang tua, kakak, adik, atau sahabatmu.
Hal ini bertujuan untuk memberitahu mereka bahwa kamu sedang berada dalam masalah dan situasi yang tidak aman. Lalu, setelah situasinya memungkinkan dan kamu merasa mampu menghadapi pihak yang abusive, cobalah beritahu dirinya bahwa sikap dan perilakunya tersebut tidak dapat diterima.
Selain itu, kamu juga perlu berkonsultasi kepada tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk mendapatkan saran terbaik demi mengatasi atau mengakhiri hubungan tersebut. Apabila sudah terjadi perlakuan yang melanggar hukum, seperti kekerasan fisik atau pemerkosaan, maka kamu dapat melaporkannya kepada pihak yang berwajib.
Nah, jika kamu sedang terjebak dalam abusive relationship, maka cobalah sesegera mungkin untuk menyadarinya dan meminta bantuan kepada orang terdekat, ya. Kamu punya informasi lainnya mengenai hubungan ini? Tulis di kolom komentar, yuk!
Kamu sedang cari kost coliving dekat dengan pusat kuliner, perkantoran, kampus, mall, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja!
Tersedia berbagai pilihan jenis kost coliving Rukita yang berada di lokasi strategis dengan akses mudah dan dekat ke berbagai tempat strategis. Nggak hanya di Jabodetabek dan Pulau Jawa saja, Rukita juga telah hadir di beberapa kota Indonesia lainnya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo, Twitter di @Rukita_Id, dan TikTok @rukita_id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!