Transplantasi ginjal di Indonesia itu aturannya gimana, sih?
Nggak semua orang berani melakukan transplantasi ginjal. Kegiatan ini sebenarnya sangat mulia karena bertujuan buat menolong orang lain.
Cangkok atau transplantasi ginjal dilakukan untuk mendonorkan salah satu ginjal pada orang yang mengalami kerusakan fungsi ginjal. Jadi, diperlukan ginjal yang masih sehat, baik dari orang yang masih hidup atau meninggal.
Nah, bagaimana aturan dan cara transplantasi ginjal di Indonesia? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk.
Manfaat Transplantasi Ginjal
Bagi pasien, transplantasi ginjal memang bisa menggantikan fungsi ginjal yang sudah rusak. Dibandingkan cuci darah, transplantasi ginjal dinilai lebih efisien.
Dengan transplantasi ginjal, pasien bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan risiko kematian yang lebih kecil.
Meski biaya transplantasi ginjal mahal, ini sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Selain itu, biaya jangka panjangnya justru lebih rendah.
Cuci darah memang tidak lebih mahal dibandingkan transplantasi ginjal. Akan tetapi, cuci darah memang harus dilakukan berkali-kali sehingga total biaya yang harus dikeluarkan pun lebih banyak.
Resiko Transplantasi Ginjal
Tentu saja, transplantasi ginjal akan memberikan berbagai risiko komplikasi jangka pendek dan panjang.
Risiko komplikasi jangka pendeknya adalah kebocoran urine, tersumbatnya ureter, penggumpalan darah, infeksi, tubuh menolak ginjal baru, tersumbatnya ureter dan serangan jantung.
Risiko komplikasi jangka panjang pun juga bisa dialami, diantaranya adalah diare, sakit perut, jerawat, berat badan naik, osteoporosis, diabetes, hipertensi, gusi bengkak dan berat badan naik.
Selain kemunculan penyakit, pendonor ginjal ternyata juga mengalami berbagai macam emosi. Perasaan depresi dan cemas karena hidup dengan satu ginjal pun muncul.
Emosi yang muncul karena donor ginjal ini sebenarnya normal dan akan berangsur pulih. Salah satu cara penanganannya adalah dengan melakukan kegiatan yang positif.
Syarat Umum Transplantasi Ginjal di Indonesia
Nggak semua orang boleh mendonorkan ginjalnya. Ada aturan yang harus dipenuhi bila kamu berniat mendonorkan ginjal ke orang lain.
Sebelumnya, simak syarat transplantasi ginjal di Indonesia berikut ini biar kamu semakin paham, yuk!
1. Berumur minimal 18 tahun
Pendonor ginjal wajib berusia minimal 18 tahun sebelum mendonorkan ginjal ke orang lain. Hal ini bukan tanpa alasan, kok.
Usia 18 tahun adalah minimal umur manusia mampu bertanggung jawab secara legal terhadap dirinya sendiri.
Secara hukum, umur minimal 18 tahun juga rata-rata sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) sehingga perbuatan dan tindakannya bisa dipertanggungjawabkan secara hukum yang berlaku.
2. Sehat mental dan fisik
Ginjal yang didonorkan harus yang masih berfungsi, bukan mendonorkan ginjal yang telah rusak. Itulah kenapa perlu syarat sehat fisik.
Pasien juga harus sehat secara mental, dalam artian bisa tidak mengalami stress dan depresi, serta bisa menerima keadaan setelah donor ginjal dilakukan.
3. Golongan darah sama dengan penerima donor
Supaya prosedur donor darah aman, pendonor wajib memiliki golongan darah yang sama dengan resipien ginjal tersebut.
Bila golongan darah berbeda, wajib dicari alternatif pendonor lain dengan golongan darah yang benar-benar sama.
4. Tidak menyandang beberapa penyakit
Tentu saja, pendonor tidak boleh menyandang diabetes. Dikhawatirkan, resipien donor akan mengalami gagal ginjal bila hal ini terpaksa dilakukan.
So, sebelum melakukan donor, pihak yang bertugas akan mengecek kondisi calon pendonor dengan seksama.
Tak cuma itu, pendonor juga tidak boleh menderita autoimun, kanker, penggumpalan darah, pembuluh darah, batu ginjal, penyakit paru dan penyakit menular seksual.
5. Protein dalam urine sesuai aturan
Dalam aturan donor ginjal, protein dalam urine harus di atas 300 mg per 24 yang dibuktikan dengan tes pemeriksaan ginjal.
Bila protein dalam ginjal memiliki jumlah yang berlebihan, ada kemungkinan calon pendonor mengalami kerusakan fungsi ginjal.
BACA JUGA: Batu Ginjal: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Syarat Administratif Transplantasi Ginjal di Indonesia
Nggak hanya syarat umum, kamu juga harus membaca apa saja syarat administratif yang wajib dipenuhi sebelum melaksanakan transplantasi ginjal di Indonesia.
Simak syarat-syarat administratif berikut ini, yuk!
- Kartu identitas yang berlaku (KTP), Kartu Keluarga dan Akta Kelahiran
- Surat keterangan sehat dari dokter yang memiliki Surat Izin Praktek (SIP)
- Pernyataan tertulis tentang kesediaan menyumbangkan organ tubuh secara sukarela, tanpa imbalan
- Persetujuan dari keluarga, meliputi suami atau istri, orang tua kandung, anak yang sudah dewasa, dan saudara kandung donor. Surat pernyataan wajib diketik dan ditandatangani, serta dibubuhi materai 10.000 yang sah.
- Surat pernyataan tidak melakukan transaksi
- Tidak pernah melakukan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
- Sudah memiliki pemahaman seputar manfaat dan resiko donor
- Tidak melakukan donor karena ancaman, paksaan dan iming-iming.
Harga Ginjal Manusia Bila Dijual
Jaga kesehatan ginjal kamu, mumpung belum terlambat. Ternyata, ginjal itu bila dijual bisa dihargai sekitar 2,7 miliar.
Meskipun harganya sangat fantastis, sebenarnya ginjal justru jadi organ tubuh yang paling banyak dibeli di pasar gelap. Bahkan, total transaksi dari ginjal ini mencapai 75% dari keseluruhan jual beli organ tubuh manusia.
Tentunya, cuma orang-orang berduit yang bisa membeli organ tubuh ini, nih. Namun, sebenarnya ada juga lokasi penjualan ginjal manusia dengan harga yang jauh lebih murah.
Contohnya adalah India dan Tiongkok yang menjual ginjal sekitar 200 hingga 800 juta saja. Jauh banget kan, turunnya?
Presiden Joko Widodo Menerbitkan PP Transplantasi Ginjal di Indonesia
Ada angin segar bagi penderita ginjal di Indonesia, nih. Presiden Jokowi di tahun 2021 sudah menerbitkan peraturan pemerintah (PP) No. 53 Tahun 2021 mengenai Transplantasi Organ dan Jaringan Tubuh.
Ini adalah kabar baik bagi semua pasien gagal ginjal yang ada di Indonesia. Peraturan Pemerintah ini menyebutkan di pasal 15 ayat 3, bahwa biaya transplantasi organ bisa diberikan sesuai mekanisme jaminan kesehatan nasional.
Kebijakan ini disambut baik Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI).
Menurutnya, transplantasi ini bisa membuat pasien lebih tenang karena nggak akan ada lagi kasus penolakan transplantasi ginjal. Bila pasien tertolak, oknum rumah sakit akan terkena pidana.
Transplantasi ginjal di Indonesia memang sudah banyak dilakukan guna membantu beberapa orang yang mengalami kerusakan ginjal. Praktik ini diawasi oleh hukum yang berlaku di Indonesia.
Punya kisah tentang transplantasi ginjal? Coba ceritakan di kolom komentar, yuk!
Cari kost fully furnished dengan harga sewa mulai 1 jutaan? Rukita pilihan tepat! Tak hanya lengkap, Rukita juga tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Cek video di atas untuk tahu keunggulan Rukita dibanding kost biasa lainnya, ya!
Unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah dan seru. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!