Rukun Iman ada 6 yang harus kita pahami sebagai umat Muslim!
Syarat sah menjalankan berbagai aktifitas ibadah dan amal salih bagi seorang Muslim adalah iman. Tidak hanya kepada Allah yang merupakan pencipta sekalian alam, melainkan juga kepada entitas lain yang Allah perintahkan untuk mengimaninya.
Iman adalah hal pertama yang perlu hadir dalam hati setiap Muslim, mendahului yang lainnya. Ia memiliki enam rukun yang perlu kita tahu dan yakini.
Bagaimana penjelasan mengenai rukun iman ada 6 tersebut? Mari simak artikel ini selengkapnya.
Pengertian dan Makna Iman
Iman dalam bahasa Arab mengandung arti percaya. Sementara dalam terminologi agama Islam, yang dimaksud dengan iman adalah meyakini sepenuh hati, mengikrarkan dengan lisan, serta mengamalkan dengan sekalian anggota badan.
Meyakini dengan hati bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah dan berhak ditaati setiap perintah juga dijauhi segala larangannya kecuali Allah Swt, dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah utusannya.
Keyakinan tersebut, kemudian kita ikrarkan lewat dua kalimat syahadat. Dan kita mengamalkan keyakinan itu dengan menjalankan setiap bentuk syariat agama, yang bersumber dari al-Quran dan Hadist.
Selanjutnya, keyakinan utama yang terkadung dalam dua kalimat syahadat itu pun diperluas. Tidak sebatas kepada Allah dan rasulnya, tetapi juga kepada empat entitas yang lain. Keenamnya, kemudian lazim dikenal dengan istilah arkan al-iman, yang dalam bahasa Indonesia berarti rukun iman.
Memahami Rukun Iman Ada 6
Berdasarkan Al-Quran, jumlah hal yang tergolong sebagai rukun iman ada enam. Dalam kitab suci agama Islam tersebut, di samping pada keesaan dzat-Nya, kita akan menemukan bahwa Allah memerintahkan hambanya untuk mengimani juga keberadaan para malaikat-Nya, kitab suci yang empat, para rasul sebagai manusia-manusia terpilih yang diutus-Nya, adanya hari kiamat, serta qada dan qadar.
Seorang Muslim diperintahkan oleh Allah untuk mengimani keenamnya. Berikut merupakan uraian singkat mengenai tiap-tiap rukun iman tersebut.
1. Iman kepada Allah
Seperti telah disinggung di bagian awal, iman kepada Allah mengandung makna seorang hamba meyakini bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah dan berhak ditaati setiap perintah juga dijauhi segala larangannya kecuali Allah Swt. Ia pun perlu juga meyakini apa-apa yang melekat pada-Nya.
Selain dzat Allah, seorang Muslim perlu mengimani sifat-sifat dan af’al Allah. Dalam ilmu Tauhid, diterangkan bahwa Allah memiliki 20 sifat yang wajib melekat pada dzat-Nya, 20 sifat yang mustahil, dan 1 sifat jaiz.
Sifat-sifat yang tergolong sebagai sifat wajib bagi Allah antara lain adalah sifat wujud yang berarti ada, qidam yang berarti terdahulu, baqa yang berarti kekal, mukhalafah li al hawadist yang berati berbeda dengan makhluk, qiyamuhu bi nafsihi yang berarti berdiri sendiri, wahdaniyah yang berarti esa, qudrat yang berarti kuasa.
Selanjutnya, iradah yang berarti berkehendak, ilmu yang berarti maha tahu, hayat yang berarti maha hidup, sama yang berarti mendengar, bashar yang berarti melihat, kalam yang berarti berfirman.
Juga sifat kaunuhu qadiran sampai mutakalliman, yang masing-masing memiliki arti serupa dengan sifat qudrat sampai kalam.
Sementara itu, sifat-sifat mustahil bagi dzat Allah merupakan sifat-sifat yang tidak mungkin melekat pada-Nya; berjumlah sama dengan sifat wajib sebab tiap-tiap sifat tersebut merupakan antonim atau lawan kata dari sifat-sifat yang wajib.
Misalnya saja sifat ‘adam yang berarti tidak ada, lawan bagi sifat wujud, khudus yang berarti baru sebagai lawan dari sifat qidam, dan seterusnya. Selengkapnya, kamu bisa melihatnya di sini.
Adapun af’al bagi Allah, ialah fi’lu kulli mumkinin, yang memiliki arti mampu mengerjakan apa-apa yang Allah kehendaki.
2. Iman kepada malaikat
Seperti halnya iman kepada Allah Swt, iman kepada malaikat pun bermakna meyakini keberadaan para malaikat Allah. Malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk menjalankan tugas-tugas tertentu.
Mereka tidak makan, tidak minum, tidak tidur sebagaimana manusia. Mereka pun tidak dibedakan berdasarkan gender atau jenis kelamin, maka mereka tidak menikah pula layaknya manusia.
Hanya Allah, sebagai penciptanya, yang mengetahui keseluruhan jumlah mereka. Tetapi yang wajib oleh seorang Muslim ketahui dan imani ialah malaikat yang sepuluh.
Mereka, antara lain, adalah Malaikat Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu, Mikail dengan tugas menyampaikan rezeki, Israfil bertugas meniup sangkakala, Izrail bertugas mencabut nyawa.
Juga malaikat Munkar dan Nakir yang bertugas menanyai manusia di alam kubur, Rokib dan Atid yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia yang baik dan buruk, serta malaikat Malik dan Ridwan yang punya tugas menjaga pintu neraka dan surga.
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
Selanjutnya, seorang Muslim wajib pula meyakini keberadaan kitab-kitab yang telah Allah turunkan kepada para rasul yang berjumlah empat.
Kitab-kitab tersebut adalah kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud as, kitab Taurat kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa, dan kitab terakhir adalah al-Quran yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad.
BACA JUGA: 7 Tips Puasa Produktif dan Fokus Bekerja | Nggak Mager Lagi!
4. Iman kepada para rasul
Rukun iman yang keempat, adalah meyakini adanya para rasul Allah. Mereka adalah manusia yang dipilih Allah untuk menerima wahyu dengan tugas tabligh, yaitu menyampaikan wahyu tersebut kepada umat.
Ini yang membedakan mereka dengan orang-orang yang hanya terpilih sebagai nabi. Para nabi, mendapat wahyu dari Allah untuk ia amalkan sendiri. Tidak ada tugas untuk tabligh bagi mereka kepada umat.
Oleh karena itu, kita bisa memahami bahwa rasul, sudah pasti tergolong sebagai nabi. Sementara nabi belum tentu menyandang gelar sebagai rasul juga.
Menurut berbagai sumber, jumlah para nabi ada 124.000, sementara rasul ada 313. Namun, yang wajib diketahui dan diimani oleh seorang adalah 25. Yaitu mereka yang biasa kita kenal sebagai 25 nabi dan rasul, mulai dari nabi Adam sampai nabi Muhammad.
5. Iman kepada hari akhir
Adapun rukun iman kelima yang perlu diyakini oleh seorang Muslim, ialah hari akhir atau hari kiamat.
Seorang Muslim, perlu meyakini bahwa seluruh alam semesta kelak akan hancur. Kehidupan di dunia akan berakhir, digantikan oleh kehidupan yang abadi di akhirat.
Tidak ada yang mengetahui kapan hari akhir ini akan terjadi, namun dalam berbagai Hadist Nabi Muhammad telah menyampaikan mengenai tanda-tandanya. Misal saja kehadiran Dajjal dan Imam Mahdi di bumi, juga turunnya Nabi Isa dari langit.
6. Iman kepada qada dan qadar
Nah, terakhir, rukun yang perlu diimani oleh seorang muslim adalah menyakini adanya qada dan qadar.
Yang dimaksud dengan qada, ialah ketentuan yang ada pada makhluk, dan makhluk itu tidak bisa mengubahnya sama sekali. Berbeda dengan qada, qadar merupakan ketentuan Allah pada makhluk yang dapat diubah oleh usaha dan doa si makhluk itu sendiri.
Itulah penjelasan singkat mengenai rukun iman yang berjumlah enam. Kalau kamu punya informasi relevan sebagai pelengkap artikel di atas, jangan sungkat untuk share di kolom komentar, ya!
Cari kost dekat dengan kuliner, perkantoran, rumah sakit, maupun tempat strategis lainnya? Coba ngekost di Rukita saja! Semua unit kost Rukita di Jabodetabek, Surabaya serta Bandung berada di lokasi strategis dengan akses mudah.
Unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah dan seru. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!
