Apakah kamu sudah vaksin booster?
Sejak 12 Januari 2022 lalu, program vaksin booster atau vaksinasi ketiga Covid-19 telah berjalan. Beberapa jenis vaksin telah mendapat persetujuan dari BPOM, ada yang bersifat homolog dan heterolog.
Homolog merupakan vaksin booster yang sama dengan vaksin primer, sedangkan heterolog adalah vaksin booster yang berbeda dari vaksin primer.
Perlu diketahui, pemberian vaksin booster dapat menimbulkan gejala tertentu yang berbeda-beda. Lalu, apa saja efek samping dari vaksin booster yang umumnya terjadi? Simak di bawah ini!
Efek Samping Vaksin Booster Pfizer
Pfizer menjadi salah satu yang mendapat izin Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM sebagai vaksin booster homolog. Vaksin Cominarty dari Pfizer memiliki nilai titer antibodi netralisir sebesar 3,29 kali setelah satu bulan pemberian.
Pemberian dosisnya adalah 1 dosis setelah vaksinasi primer lengkap minimal 6 bulan, untuk warga 18 tahun ke atas. Berikut beberapa efek samping vaksin booster Pfizer yang mungkina akan kamu rasakan setelah menerima dosisnya:
- Nyari saat injeksi
- Nyeri sendi
- Nyeri otot
- Demam
Efek Samping Vaksin Booster AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca juga sudah mendapat izin sebgai vaksin booster homolog. Pemberian vaksin booster AsraZeneca adalah untuk 18 tahun ke atas dengan 1 dosis setelah 6 bulan vaksinasi primer lengkap.
Pemberian vaksin AstraZeneca mampu meningkatkan antibodi IgG dari yang sebelum booster 1792 menjadi 3746 setelahnya. Berikut ini adalah efek dari vaksin booster AstraZeneca yang kemungkinan dirasakan:
- Rasa nyeri pada bagian yang disuntik
- Sakit kepala
- Demam
- Timbul kemerahan dan gatal
- Lelah
- Mual
Efek Samping Vaksin Booster Sinovac
Vaksin Sinovac merupakan vaksin pertama yang mendapat izin sebagai booster homolog pertama, lho! Vaksin Sinovac dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi 21 hingga 35 kali setelah 28 hari pemberian dosis booster.
Seperti vaksin booster lainnya, Sinovac dapat diberikan bagi yang berusia di atas 18 tahun sebanyak 1 dosis, minimal 6 bulan setelah vaksin primer lengkap. Adapun efek samping vaksin booster Sinovac umumnya nggak separah lainnya, yaitu sebagai berikut:
- Rasa nyeri di bagian yang disuntikkan
- Tingkat keparahan efek samping grade satu dan dua
Efek Samping Vaksin Booster Moderna
Tak hanya vaksin booster homolog, vaksin Moderna juga mendapat izin sebagai vaksin heterolog dengan vaksin primer Pfizer, AstraZeneca, atau Jenssen. Vaksin Moderna diberikan dengan dosis setengah untuk warga 18 tahun ke atas setelah 6 bulan vaksinasi primer.
Tingkat nilai titer antibodi netralisasi vaksin Moderna adalah 12,99 kali. Apa saja gejala yang umumnya dirasakan setelah menerima vaksin booster Moderna?
- Demam atau meriang
- Sakit kepala
- Lemas
- Mual
Itulah beberapa gejala yang umumnya timbul setelah menerima vaksin booster. Apakah kamu juga merasakannya? Atau mengalami efek samping lainnya? Tuliskan di kolom komentar, ya!
Untukmu yang mencari kost aman di masa pandemi, Rukita bisa menjadi pilihanmu! Tak hanya berfasilitas eksklusif, Rukita juga menerapkan protokol kesehatan yang baik di setiap unitnya.
Agar mencari kost lebih seru dan mudah, yuk, gunakan aplikasi Rukita yang bisa kamu unduh di Play Store atau App Store. Bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.Rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!