Cari tahu sejarah Hari Pers Nasional di sini, yuk!
Ada beberapa hari penting yang tercatat pada kalender bulan Februari. Salah satunya adalah Hari Pers Nasional yang diperingati tiap tanggal 9 Februari.
Dalam sejarahnya, pers menjadi salah satu profesi yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sebuah negara. Bahkan sejak era kolonial, pers juga menjadi alat yang digunakan untuk melakukan perlawanan.
Nah, apa kamu penasaran dengan sejarah pers di Indonesia dan asal usul Hari Pers Nasional? Simak artikel ini sampai habis, yuk!
Sejarah Pers di Indonesia
Kemerdekaan Indonesia tentunya tidak lepas dari peran pers yang turut memiliki andil menjadi bagian dalam sejarah. Sejak era kolonial hingga zaman kemerdekaan, pers mempunyai peranan yang penting dalam menyebarkan informasi ke seluruh masyarakat.
Mengutip Antara, kehadiran pers di Hindia Belanda dimulai sejak tahun 1651 ketika Jan Pieterzoon Coen berkuasa. Sebuah newsletter dengan nama “Memorie der Nouvelles” yang berisi berita Belanda mulai disebarkan secara terbatas kepada para pejabat VOC.
Kemudian pada masa pemerintahan Baron van Imhoff, atau tepatnya pada tahun 1744, surat kabar Hindia Belanda mulai diproduksi dengan nama “Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen” yang berarti “Berita dan Penalaran Politik Batavia”.
Sejak saat itu, berbagai surat kabar pun bermunculan di Hindia Belanda. Mulai dari “Bataviasche Courant” yang digantikan “Javasche Courant”, “Soerabajash Niews en Advertentiebland”,“Semarangsche Advertentiebland”, “Semarangsche Courant”, dan “Makassaarch Handelsbland”.
Baca juga: 7 Destinasi Wisata Sejarah Terbaik di Jakarta | Kamu Harus ke Sini!
Sayangnya, pengawasan ketat yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda membuat pers saat itu semakin terjepit. Kesalahan dalam memuat informasi yang tidak sesuai keinginan pemerintah dalam surat kabar kerap berujung sanksi pidana.
Hingga pada awal abad 20, Tirto Adhi Soerjo, yang merupakan salah satu tokoh pergerakan mendirikan surat kabar pribumi pertama dengan nama “Medan Prijaji”. Tirto dan surat kabarnya juga dikenang sebagai pelopor pers Indonesia.
Walaupun sudah ada surat kabar berbahasa Melayu sebelumnya, namun kehadiran “Medan Prijaji” turut menjadi tonggak sejarah. Pasalnya, surat kabar asal Bandung tersebut dipimpin oleh seorang pribumi di saat surat kabar serupa saat itu masih dipimpin oleh orang-orang Belanda.
Nah, pers di Indonesia kemudian mulai berkembang dan memunculkan beberapa surat kabar lokal lainnya. Bahkan, surat kabar tersebut juga digunakan sebagai alat perjuangan hingga era kemerdekaan.
Beberapa tokoh kemerdekaan seperti Hatta dan Soekarno juga menjadikan surat kabar sebagai media untuk menyebarkan gagasan. Seperti melalui surat kabar “Daulat Ra’jat” dan “Fikiran Ra’jat”.
Berita terkait proklamasi pun tidak lepas dari peranan pers yang berhasil menyebarkan kabar baik tersebut ke penjuru negeri walaupun berada dalam tekanan pemerintah Jepang.
Asal Usul Penetapan Hari Pers Nasional
Hari Pers Nasional menjadi momentum penting dalam memperingati perjuangan pers sejak era prakemerdekaan. Mengingat hal itu, Presiden Soeharto menyetujui penetapan Hari Pers Nasional yang jatuh tanggal 9 Februari dalam Keppres Nomor 5 Tahun 1985.
Dipilihnya tanggal 9 Februari juga bukan tanpa alasan. Sebab, tanggal ini dipilih karena bersamaan dengan hari lahir Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai organisasi pers yang mempunyai sejarah panjang sejak era pascakemerdekaan.
Tak hanya menetapkan tanggal, Keppres tersebut juga menjelaskan alasan terkait penetapan tanggal 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional. Adapun alasannya yaitu untuk mengembangkan kehidupan pers nasional Indonesia yang bebas dan bertanggung jawab sesuai Pancasila.
Baca juga: Memperingati Hari Pahlawan, Ini 5 Museum Sejarah yang Bisa Kamu Kunjungi!
Hari Pers Nasional juga menjadi momentum diakuinya perjuangan pers di Indonesia setelah melalui sejarah yang panjang. Dalam perkembangannya, pers dan produk jurnalistik sekarang ini juga menjadi sesuatu yang bisa dinikmati bersama. Ruang lingkup pers juga semakin meluas dengan berkembangnya media elektronik dan media online.
Pendidikan mengenai pers kini bahkan dapat kamu temui di kampus. Baik itu praktiknya dengan mengikuti unit kegiatan mahasiswa atau mempelajari teorinya di jurusan jurnalistik.
Mengenal Jurusan Kuliah Jurnalistik
Buat kamu yang tertarik untuk bergabung menjadi insan pers, kuliah di jurusan jurnalistik menjadi pilihan yang bisa kamu ambil, nih. Pasalnya, jurusan ini menjadi salah satu yang diminati bagi kamu yang ingin terlibat dalam proses kerja jurnalistik.
1. Tempat belajar jadi jurnalis
Sesuai namanya, jurusan ini cocok banget untuk kamu yang memiliki minat menjadi jurnalis. Kamu akan mempelajari banyak hal yang berkaitan dengan pemberitaan dan proses mengolah informasi.
Nggak hanya mempelajari proses pembuatan berita secara tulisan, kamu juga akan mempelajari dunia jurnalistik lebih luas lagi. Mulai dari mengolah informasi visual, audio, hingga melakukan produksi dalam bentuk audio visual.
Pemahaman terkait mengolah informasi supaya menarik dan memiliki nilai berita atau news value pastinya menjadi yang utama. Maka dari itu, kamu juga akan belajar tentang bagaimana cara mengumpulkan, mengolah, dan menyaring informasi secara akurat.
2. Belajar mengembangkan kemampuan teknis
Ada berbagai macam mata kuliah yang akan kamu pelajari selama empat tahun masa studi. Selain pengantar ilmu jurnalistik, kamu juga pastinya akan belajar tentang dasar-dasar broadcasting, penulisan berita, hingga kode etik jurnalis yang menjadi pedoman wajib para jurnalis.
Jurnalistik juga memiliki ruang lingkup yang luas, khususnya di era teknologi seperti sekarang ini. Maka dari itu, kamu juga akan diajari berbagai kemampuan teknis yang akan mendukung kerja sebagai jurnalis.
Pemahaman menggunakan alat seperti kamera, wawancara narasumber, menentukan angle berita juga pastinya akan kamu dapatkan. Banyaknya pembelajaran di lapangan juga membuat kuliah di jurusan jurnalistik menjadi lebih menyenangkan.
3. Memiliki prospek kerja yang luas
Ragu kuliah di jurusan jurnalistik karena prospek kerja yang terbatas? Nggak perlu khawatir. Sebab, jurnalistik menjadi salah satu jurusan yang memiliki prospek karier luas. Nggak hanya jadi wartawan saja, lho.
Belajar jurnalistik tapi nggak mau jadi jurnalis bisa juga kok. Dengan kemampuan yang dimiliki, kamu juga bisa menjadi kandidat yang diperhitungkan di berbagai jenis industri pekerjaan. Berikut ini daftar pekerjaan yang bisa dijalankan oleh lulusan jurnalistik:
- Reporter
- Foto Jurnalis
- Videographer
- News Anchor (Pembawa Berita)
- News Writer (Penulis Berita)
- Penyiar Radio
- Copywriter
- Editor
- Public Relation
- Travel Blogger
Baca juga: 13 Pekerjaan yang Menggunakan Bahasa Inggris, Banyak Loker Menanti!
4. Universitas dengan jurusan jurnalistik terbaik
Dalam memilih universitas, pastinya kamu ingin yang terbaik, bukan? Selain nama besar kampus yang dimilikinya, para calon mahasiswa juga patut memperhatikan kualitas pembelajarannya. Ada beberapa kampus yang memiliki jurusan jurnalistik terbaik di Indonesia, berikut ini di antaranya:
- Universitas Diponegoro
- Universitas Padjadjaran
- Universitas Indonesia
- Universitas Islam Syarif Hidayatullah
- Universitas Multimedia Nusantara
- Universitas Airlangga
- Universitas Gadjah Mada
- Binus University
- Universitas Brawijaya
- Universitas Mercu Buana
- President University
5. Keuntungan kuliah jurnalistik
Selain bekal pengetahuan yang pasti kamu dapatkan saat mengikuti proses kuliah, ada beberapa keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan setelah lulus dari jurusan ini. Ada apa saja? Ini beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan kepercayaan diri
Salah satu keuntungan yang bisa dirasakan adalah kepercayaan diri yang meningkat. Hal ini tidak lepas dari proses perkuliahan yang memaksa kamu untuk bertemu dengan banyak orang dan melakukan wawancara.
Terbiasa bertemu dengan orang baru tentunya dapat mengesampingkan rasa malu kamu. Kepercayaan diri ini juga pastinya bisa kamu manfaatkan ketika sampai di dunia kerja atau dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memiliki banyak koneksi
Keuntungan kuliah jurnalistik lainnya yang bisa kamu dapatkan adalah banyaknya koneksi atau jejaring. Keuntungan ini tentunya bisa kamu dapatkan seiring dengan seringnya bertemu dengan orang baru.
Kamu tentunya bisa memanfaatkan hal ini untuk kebutuhan karier atau menambah relasi pertemanan di kemudian hari.
3. Mampu berpikir kreatif dan kritis
Kuliah di jurnalistik memaksa kamu untuk terbiasa dalam mengikuti isu terkini dan berpikir cepat. Pola yang terlatih selama bertahun-tahun ini dapat meningkatkan sudut pandang pemikiranmu menjadi lebih menarik.
Kamu juga dapat melihat suatu fenomena secara menyeluruh sebelum sampai pada kesimpulan akhir. Kamu juga jadi terbiasa untuk menyaring informasi yang didapat sebelum diolah.
Walaupun terlihat sangat dibutuhkan di dunia kerja, namun ternyata kemampuan ini juga dapat kamu terapkan di kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kamu jadi terbiasa untuk bersikap lebih hati-hati dalam menanggapi sesuatu.
4. Banyak jalan-jalan
Untuk kamu yang senang mengenal kehidupan berbeda, kuliah jurusan jurnalistik cocok banget, nih. Pasalnya, kamu akan sering bepergian ke tempat baru yang belum pernah didatangi sebelumnya.
Kemampuan adaptasi kamu juga bisa jadi lebih terasah hingga dapat menyesuaikan di segala kondisi. Buat kamu yang suka petualangan dan hal baru, maka kuliah jurnalistik menjadi tempat yang tepat untukmu berkembang.
5. Terbiasa dengan tantangan
Kuliah di jurusan jurnalistik juga pastinya bisa membuat mental kamu semakin tangguh. Pasalnya, kamu akan dihadapkan kepada banyak tantangan dan berbagai hal seru lainnya.
Walau terlihat berat, namun kamu nggak perlu khawatir. Tantangan tersebutlah yang dapat memicu kamu untuk semakin maju dan menjadi pribadi yang tangguh di kemudian hari.
Artikel menarik lainnya:
- Wajib Diperhatikan, Ini Do’s and Don’ts Cara Jualan di Shopee!
- 5 Tempat Nongkrong Terdekat di Jakarta Pusat, Buka 24 Jam!
- Sejarah, Aktivitas, dan Fakta Unik Seputar Cap Go Meh | Cuma Ada di Indonesia?
Nah, itulah sejarah pers di Indonesia dan asal usul Hari Pers Nasional yang diperingati tiap tanggal 9 Februari. Apa kamu tertarik untuk ambil bagian dalam dunia jurnalistik setelah membaca penjelasan di atas? Yuk, tulis jawaban kamu di kolom komentar!
Bingung cari kost di Jakarta Selatan untuk hunian bulanan atau tahunan? Cek di kost coliving Rukita saja, yuk! Rukita punya banyak unit kost dengan fasilitas lengkap di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan kota lainnya.
Salah satunya adalah kost Rukita Pacific Setiabudi yang berada di lokasi strategis dekat kota dengan fasilitas lengkap. Pastinya cocok banget untuk kamu para mahasiswa dan pekerja kantoran Jakarta.
Ingin cari kost eksklusif Rukita di kota lainnya? Klik tombol di bawah ini saja, yuk!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita yang tersedia di PlayStore dan Appstore atau kunjungi www.rukita.co untuk informasi lebih lanjut. Kamu juga bisa hubungi Nikita (Customer Service Rukita) di +62 811 1546 477.
Ikuti juga akun Instagram @rukita_indo, Twitter @rukita_id, dan TikTok @rukita_id untuk mengikuti info dan promo menarik lainnya.