Berbagai negara menerapkan langkah preventif yang berbeda untuk melawan Covid-19. Ada yang melakukan lockdown secara penuh, semi lockdown, maupun self-quarantine yang sangat ketat. Namun angka infeksi tetap bertambah sehingga orang-orang kian menanti vaksin Covid-19. Pasalnya langkah inilah yang dianggap bisa benar-benar mengatasi penyebaran virus.
Riset vaksin sedang dilakukan di berbagai negara. Namun, pembuatan vaksin memang butuh waktu lama, ya. Jangan harap vaksin Covid-19 sudah ada dua bulan lagi! Dulu pembuatan vaksin bisa memakan 5 tahun, sekarang berkat teknologi bisa dipercepat hingga menjadi 18 bulan saja.
Fakta Vaksin Virus SARS-CoV-2 untuk Menangani Covid-19
Kita akan membahas fakta-fakta mengenai vaksin dari virus SARS-CoV-2 melalui artikel ini. Apakah sebenarnya kita makin dekat dengan vaksin dan obat atau tidak? Mari simak bersama.
1. Ada berapa perusahaan terlibat
Terdapat 35 perusahaan kesehatan dan institusi akademis yang sedang berlomba-lomba membuat vaksin. Nah, hingga Maret 2020, terdapat 4 perusahaan yang sudah melakukan tes kepada hewan.
Salah satu dari perusahaan itu, yaitu perusahaan Moderna dari Amerika Serikat. Vaksin dari Moderna ini sudah mulai melakukan uji vaksin terhadap 4 sukarelawan. Para relawan akan diberikan dosis yang berbeda dari vaksin ini. Mereka masing-masing akan menerima suntikan dengan jarak waktu 28 hari.
2. Progress dari pembuatan vaksin Covid-10
Para ahli di National Institute of Health (NIH) Amerika Serikat mengatakan bahwa hasil uji dari vaksin ini maupun vaksin perusahaan lainnya masih menunggu waktu berbulan-bulan. Jangan berpikir bahwa di dalam vaksin ini dimasukkan virus Sars-CoV-2, ya.
Pembuatan vaksin ini berdasarkan RNA sehingga vaksin terbuat dari segmentasi kode genetik yang disalin dari virus. Jadi, para ilmuwan akan menganalisa apakah imun sistem kita bisa melawan copy virus ini.
Dulu, sih, riset mengenai vaksin bisa memakan hampir 5 tahun. Kini kita bisa melakukannya dengan cepat dikarenakan para ilmuwan Tiongkok bisa membagikan urutan genetik virus Sars-CoV-2 pada awal bulan Januari. Alhasil para ilmuwan negara lain bisa menumbuhkan virus hidup di laboratorium untuk diteliti.
3. Bagaimana vaksin dibuat dan bekerja?
Vaksin bisa bekerja dengan cara memperkenalkan antigen dan patogen dari virus ke imun tubuh. Antigen atau virus yang sudah lemah atau dinonaktifkan akan dimasukkan ke dalam tubuh. Tujuannya agar sistem kekebalan bisa memproduksi antibodi untuk melawan patogen itu.
Antibodi merupakan semacam ‘ingatan’ dari sistem imun yang ke depannya bisa melawan virus serupa ketika seseorang terpapar virus. Namun, vaksin untuk Covid-19 dibuat dengan teknologi baru, tuh.
Saat ini ada dua metode baru dalam pengembangan vaksin. Dalam teknologi “rekombian” ilmuwan akan mengekstraksi kode genetik dari protein Sars-CoV-2 yang akan memicu reaksi dari imun manusia.
Pada teknologi yang lebih baru lagi, nih, metodenya yaitu memotong protein dan membangun vaksin melalui salinan dari kode genetik virus. Virus juga dibuat di lab berdasarkan sequence genetika virus dan cara inilah yang dipakai oleh Moderna.
4. Mengapa memerlukan waktu 18 bulan?
Proses pembuatan vaksin memang lama sekali, ya. Para ahli menyebutkan bahwa kemungkinan vaksin untuk Covid-19 baru akan siap diproduksi sesudah 18 bulan. Walau dengan teknologi pembuatan vaksin terbaru, nih, vaksin harus melewati beberapa tahap tes dan penelitian untuk menjamin keamanan, efesiensi, hingga mendapatkan approval dari badan kesehatan dunia.
5. Proses pembuatan dan uji coba vaksin Covid-19
Proses uji coba klinis terhadap vaksin baru diharapkan dapat menghasilkan vaksin yang aman dan efektif untuk digunakan publik. Dulu tahapan pembuatan vaksin butuh waktu 10 tahun, namun dengan teknologi baru maka tahapan untuk vaksin Covid-19 ini lebih cepat.
- Fase I: Penelitian kecil dengan responden orang-orang sehat yang disuntik genetika vaksin untuk mengevaluasi keamanan vaksin dan respons imun terhadap dosis-dosis vaksin yang berbeda. Teknologi lama akan memakan waktu 1-2 tahun, sedangkan teknologi baru hanya butuh 3 bulan. Kita ada di proses ini sekarang, ya.
- Fase II: Akan dilakukan penelitian acak dengan metode placebo-control terhadap ratusan orang untuk meneliti keamanan, kemanjuran, dan menguji dosis paling maksimal serta jadwal pemberian vaksin yang tepat. Teknologi lama memakan 2-3 tahun, sedangkan untuk Covid-19 diharapkan bisa dilakukan dalam 8 bulan.
- Fase III: Ilmuwan kembali melakukan penelitian acak dengan metode placebo-control, namun terhadap ribuan orang untuk mengevaluasi keamanan dan kemanjuran vaksin. Teknologi lama butuh waktu 3-4 tahun, sedangkan pada vaksin Covid-19 kemungkinannya digabung dengan Fase II.
- Tinjauan terhadap peraturan: Badan pemerintahan yang menyetujui vaksin baru akan meninjau data uji coba dan informasi lain dalam lisensi. Dulu, fase persetujuan pemerintah membutuhkan waktu 1-2 tahun, namun untuk Covid-19 akan dipercepat dalam hitungan bulan.
- Fase IV: Akan dilakukan uji pascapersetujuan untuk memantau efektivitas vaksin dalam dunia nyata.
6. Produksi vaksin
Tahapan terakhir untuk mempersiapkan vaksin tentu saja mempercepat produksi massal dari vaksin. Kapan produksi ini bisa berjalan? Semua tergantung dari prosesnya. Kalau pembuatan vaksin bisa dimulai sejak masa uji coba, maka vaksin akan siap ketika proses approval terjadi.
Namun, vaksin yang diproduksi sebelum disetujui tentu akan sangat berisiko. Kalau ternyata vaksin itu tidak disetujui oleh pemerintah atau tidak lagi dibutuhkan oleh pasar, nih, manufaktur pasti akan rugi besar. Banyak fasilitas pengembangan vaksin juga tidak memiliki kapasitas produksi yang besar karena dianggap berisiko jika tidak lagi dibutuhkan.
Fasilitas produksi biasanya disesuaikan dengan spesifikasi vaksin dan meningkat kalau ada potensi keuntungan komersial yang besar. Maka dari itu CEPI atau Koalisi Kesiapan Inovasi Epidemik bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai organisasi internasional untuk menggalang dana sebesar 2 miliar dolar AS dalam fasilitas produksi untuk mengesampingkan sisi bisnis.
7. Tantangan dalam approval dan pasca-approval
Bisa saja vaksin yang diuji tidak lolos tes, tuh. Namun, ada 44 vaksin lain yang segera masuk tahap uji. Kemungkinan vaksin untuk tidak lolos disebabkan oleh vaksin dinyatakan tidak aman atau vaksin tidak efektif.
Sars-CoV-2 adalah patogen baru bagi manusia dan teknologi yang digunakan untuk meneliti vaksin juga sangat baru. Tahapan tes pun harus dilakukan dengan hati-hati. Selain itu masalah politik dan ekonomi menjadi tantangan terbesar dalam mendapatkan vaksin.
Jika vaksin sudah diproduksi maka pemerintah harus berpikir kelompok mana yang harus diprioritaskan untuk mendapat vaksin terlebih dahulu. Biasanya dalam pandemi, nih, vaksin diprioritaskan kepada perawat kesehatan dan tenaga sosial, lalu kepada orang-orang yang rentan. Ini dilakukan untuk menjaga sistem kesehatan dan menekan angka kematian.
Sumber artikel:
- The Guardian: When will a coronavirus vaccine be ready?
- Time: COVID-19 Vaccine Shipped, and Drug Trials Start
- Coronavirus: Are we getting closer to a vaccine or drug?
- World Economic Forum: Why a coronavirus vaccine takes over a year to produce – and why that is incredibly fast
- Al Jazeera: Doctor’s Note: Why will it take so long for a COVID-19 vaccine?
Jika nanti virusnya sudah tidak menginfeksi massa lagi, maka vaksin Covid-19 ini bisa dijadikan basis untuk Coronavirus selanjutnya. Wah, Coronavirus ini akan selalu menjadi pandemik!
Apabilan vaksi berhasil ditemukan, nih, dunia medis akan tahu bahwa mereka bisa membuat vaksin secara efektif. Bayangkan waktu 10 tahun bisa dimajukan hingga 18 bulan saja dengan teknologi baru yang teruji. Prestasi besar, kan?
Apakah kamu optimistis bahwa vaksin akan segera ditemukan? Yuk, bagikan pendapatmu di kolom komentar di bawah ini!