S

Seperti Apa Gejala Stroke Ringan? Yuk, Cek Cara Pencegahannya Juga!

Anak muda harus waspada terhadap gejala stroke ringan, ya!

Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan penyakit satu ini. Yup, stroke merupakan salah satu penyakit yang secara diam-diam dapat membahayakan nyawa, alias penyakit silent killer.

Banyak orang yang mengira jika stroke hanya dapat terjadi pada orang lanjut usia, seperti orang tua atau kakek dan nenek. Faktanya, nih, stroke juga dapat terjadi pada orang dewasa usia muda.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018, seperti yang dilansir dari laman DW.com, tahun 2018 melaporkan prevalensi stroke pada populasi di atas 15 tahun adalah 10,9 per 100.

Hal ini meningkat secara signifikan dibanding 5 tahun sebelumnya yang hanya 7 per 100 populasi. Itu artinya, semakin banyak masyarakat usia muda yang terkena stroke ringan. Duh!

Apa Itu Stroke Ringan?

gejala stroke ringan
Source: SewCream/ShutterStock

Stroke adalah suatu gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba karena sumbatan atau pendarahan. Gangguan pembuluh darah ini bisa terjadi dalam skala kecil atau besar. Jika terjadi dalam skala kecil, maka disebut sebagai stroke ringan. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah transient ischemic attack (TIA) atau serangan isemik.

Meskipun stroke ringan dapat pulih dalam hitungan jam atau hari, tetapi tetap harus ditangani secara tepat. Pasalnya, ya, stroke ringan juga dapat berpotensi menjadi serangan stroke.

Apa Penyebab Stroke Ringan di Usia Muda?

gejala stroke ringan
Source: Orami

Stroke ringan dapat terjadi di usia muda tanpa melihat jenis kelamin. Serangan isemik ini bisa terjadi karena beberapa hal. Secara garis besar, penyebab stroke ringan sama dengan stroke secara umum.

Hal yang membedakan adalah penyumbatan darah pada serangan isemik jauh lebih sebentar, sehingga suplai darah dapat kembali berjalan normal sebelum terjadinya kerusakan di otak.

Penyebab tersumbatnya aliran darah ke otak biasanya karena gumpalan darah atau plak pada pembuluh darah otak. Namun, hal ini dapat terjadi karena risiko kesehatan atau pola hidup seseorang, lho. Berikut ini adalah penyebab stroke ringan pada usia muda, yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Penyakit berisiko

gejala stroke ringan
Source: Freepik

Salah satu penyebab stroke ringan yang juga sering terjadi pada stroke permanen adalah komplikasi dari penyakit berisiko. Bila seseorang telah mengidap penyakit tertentu, maka besar kemungkinan dia akan mengalami stroke. Tentu saja hal ini masih dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pola hidup.

Berikut ini adalah kondisi medis yang berisiko terkena stroke ringan:

  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Obesitas
  • Kolesterol tinggi
  • Masalah pada jantung, seperti gagal jantung, penyakit jantung, dan aritmia

2. Gaya hidup yang kurang sehat

Source: BBC

Salah satu risiko terbesar terkena stroke ringan datang dari gaya hidup yang tidak sehat. Perilaku hidup kurang sehat, seperti tak pernah berolahraga, tidak memperhatikan asupan makanan, memiliki kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman keras, hingga menggunakan obat-obatan terlarang berisiko besar terkena serangan isemik.

Dampak dari gaya hidup kurang sehat mungkin tidak langsung terlihat saat itu juga. Namun, efek dari gaya hidup yang kurang sehat ini akan baru dirasakan di kemudian hari.

3. Genetik atau penyakit bawaan

Source: Medium.com

Faktor genetik atau penyakit bawaan tertentu juga berisiko menderita stroke ringan, tak terkecuali pada mereka yang masih berusia muda. Bila ada anggota keluargamu yang terkena stroke ringan di usia muda atau lansia, maka besar kemungkinan kamu juga akan mengalaminya.

Seseorang dengan penyakit bawaan seperti anemia sel sabit berisiko lebih besar terkena stroke ringan pada di usia muda. Dikutip dari laman Siloam Hospitals.com, kondisi ini membuat pembuluh darah kehilangan pasokan darah dan oksigen untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Bila kepala kekurangan darah dan oksigen, maka besar kemungkinan akan terjadi stroke ringan.

4. Cedera kepala

Source: Medical News Today

Penyebab stroke ringan juga dapat terjadi karena adanya cedera pada bagian kepala. Benturan keras pada kepala dapat membuat darah di bagian kepala menggumpal. Hal ini berpotensi terjadinya gegar otak atau stroke ringan.

Oleh sebab itu, seseorang yang baru saja cedera hebat sangat dianjurkan untuk melakukan MRI atau rontgen agar mengetahui ada atau tidaknya gumpalan darah di kepala.

Gejala Stroke Ringan yang Perlu Kamu Ketahui

Walau dapat sembuh dalam beberapa waktu, stroke ringan akan memengaruhi kualitas hidup seseorang. Mulai dari mobilitas yang terganggu hingga aktivitas yang tertunda. Mengetahui gejala stroke ringan diharapkan dapat membantu untuk mendapat perawatan sedini mungkin. Yuk, intip apa saja gejala stroke ringan yang secara umum terjadi.

1. Melemahnya fungsi anggota tubuh

Source: Unsplash

Salah satu gejala stroke ringan yang paling terlihat adalah melemahnya fungsi anggota tubuh secara tiba-tiba. Misalnya saja, tangan menjadi sulit digerakkan, kaki terasa lemas secara tiba-tiba, kesulitan menelan makanan, cara bicara jadi kacau atau tidak jelas, dan lain sebagainya.

Penderita serangan isemik pun biasanya mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi bagian tubuh, seperti mulut miring atau perot. Melemahnya fungsi anggota tubuh biasanya terjadi secara satu per satu, tetapi dalam jangka waktu yang lama.

Bila kamu merasakan hal ini atau mengetahui ada anggota keluarga yang mengalami penurunan fungsi anggota tubuh, segera periksakan ke dokter sebelum berkembang menjadi serangan stroke.

2. Fungsi saraf bermasalah

Source: Practical Pain Management

Stroke merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan fungsi saraf. Bagian-bagian tubuh tertentu misalnya wajah, kaki, atau tangan dapat ditandai oleh rasa kesemutan yang cukup sering atau tidak kunjung hilang, serta mati rasa pada satu sisi tubuh.

Beberapa penderita juga ada yang mengalami gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau kebutaan pada salah satu mata. Jika merasa ada yang tidak beres dengan anggota tubuh atau fungsi saraf, segeralah konsultasi ke dokter sebelum terlembat.

3. Kehilangan keseimbangan

Source: Medical News Today

Bila kamu atau orang terdekat sering mengalami kehilangan keseimbangan tubuh, maka harus periksakan diri ke dokter. Beberapa gejala stroke ringan juga dapat muncul dalam bentuk disfungsi tubuh menjadi tidak stabil.

Ciri-ciri gejala stroke ringan dapat berupa kesulitan berjalan, sering tersandung, serta berjalan sempoyongan atau tak seimbang. Segeralah konsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab dari gejala ini. Jika berkaitan dengan gejala stroke ringan, maka dokter akan memberikan resep obat untuk tindakan pencegahan.

4. Sering linglung atau lupa ingatan

Source; TalentSmart

Gejala stroke ringan yang juga sering terjadi adalah merasa linglung, lupa ingatan sesaat, atau pikun. Ada juga penderita yang menjadi kesulitan berbicara, lidah menjadi cadel, atau kesulitan mendengar. Tanda-tanda ini menjadi gejala stroke ringan yang cukup sering terlihat.

Perlu diperhatikan, segera ke dokter jika tanda-tanda ini muncul dalam waktu yang lama dan kamu tidak mengetahui penyebabnya. Jangan tunggu hingga berhari-hari atau berminggu-minggu, ya.

5. Sakit kepala parah mendadak

Source: Narayana Health

Salah satu gejala stroke ringan yang kerap terjadi pada penderitanya adalah sakit kepala parah tanpa sebab yang muncul secara tiba-tiba. Bila kamu sering mengalami hal ini, segeralah untuk ke dokter atau mengecek kesehatan. Pasalnya, ya, hal ini menandakan adanya masalah dalam pembuluh darah kepala.

Cara Mencegah agar Tidak Terkena Stroke Ringan

Setelah mengetahui penyebab dan gejala stroke ringan, sebaiknya kamu jadi lebih waspada terhadap serangan satu ini. Kamu bisa juga, lho, melakukan beberapa cara agar terhindar dari terkena serangan stroke ringan. Berikut ini adalah cara mencegah terkena stroke ringan.

1. Mengubah pola hidup jadi lebih sehat dan seimbang

Source: Grand Indonesia

Salah satu penyebab seseorang terkena stroke ringan adalah karena pola hidup yang berantakan. Mengubah gaya hidup dan kebiasaan menjadi lebih sehat dan seimbang menjadi salah satu cara pencegahan terkena serangan isemik ini.

Mulailah mengonsumsi makanan sehat dengan gizi dan nutrisi seimbang, serta mengurangi makanan berlemak dan terlalu asin. Perbanyak mengonsumsi buah, sayur, dan mineral juga sangat dianjurkan, lho.

Selain menjaga pola makan yang lebih sehat dan seimbang, kamu pun perlu rutin berolahraga. Tak perlu terlalu lama, cukup 20-30 menit berolahraga setiap hari maka akan menurunkan risiko terkena stroke ringan.

2. Hentikan kebiasaan buruk, seperti merokok

Source: CBS News

Masih berhubungan dengan pola hidup, kamu pun harus menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Merokok menjadi salah satu penyebab seseorang terkena serangan stroke. Dilansir dari laman Alodokter, merokok dapat membuat darah mengental dan meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah penumpukan plak yang dapat menyumbat pembuluh darah. Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah pada kepala, maka risiko terkena stroke ringan dan permanen sangat besar.

3. Menjaga tekanan darah tinggi stabil

Source: Healthline

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, seseorang yang memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi berisiko terkena stroke ringan. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga tekanan darah agar tidak melebihi 120/80 mmHg.

Cara agar tekanan darah stabil adalah melakukan pola hidup sehat serta mengelola emosi dengan tepat. Jangan lupakan juga untuk menjaga kesehatan mental, ya.

4. Mengontrol kadar gula darah

Source: Cleveland Clinic Health Essentials

Penderita diabetes dengan kadar gula darah yang tinggi juga sangat berisiko terkena stroke. Pengentalan darah dan penyumbatan pembuluh darah menjadi salah satu komplikasi dari penyakit sillent killer ini. Oleh karena itu, kendalikan kadar gula darah dengan menjaga pola makan sehat dan seimbang, rutin olahraga, serta minum obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Selain menjaga kesehatan fisik, tentunya kamu juga harus memperhatikan kesehatan mental. Hindari hal-hal yang membuatmu stres. Yoga, meditasi rutin, atau menjalankan olahraga favoritmu bisa jadi salah satu cara mengontrol gula darah, tuh.

5. Melakukan terapi atau pengobatan

Source: American Stroke Association

Melakukan terapi dan rehabilitasi harus dilakukan setelah kondisi seseorang yang terkena stroke stabil. Hal ini diperlukan untuk mengembalikan kemampuan atau fungsi tubuh yang hilang saat otak mengalami kerusakan akibat stroke serta meningkatkan kualitas hidup.

Ada beberapa jenis terapi untuk penderita stroke yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan terfokus untuk melatih fungsi tubuh tertentu. Selain itu pengobatan juga disesuaikan dengan jenis stroke dan tingkat keparahan kondisi yang dialami penderitanya. Umumnya, sih, ada pengobatan suntik dan oral yang bertujuan membatasi komplikasi dan mengembalikan kondisi aliran darah ke otak agar kembali normal.

Asal rutin dilakukan maka penyakit stroke dengan gejala ringan dapat teratasi, kok.


Dengan mengetahui tanda-tanda stroke ringan ini akan dapat membantu kamu mendapatkan perwataan yang kamu yang kamu butuhkan sedini mungkin lho! 

Jika kamu merasa tanda-tanda di atas sebaliknya konsultasikan dengan dokter ahli agar mengurangi resiko stroke. Dukungan keluarga, teman dan lingkungan berperan besar terhadap kesembuhan atau pemulihan penderita stroke. 

Kalau mencari kost yang punya komunitas sebagai support system, sih, wajib banget cek unit kost coliving Rukita. Selain dapat kamar nyaman berfurnitur modern dengan Wi-Fi dan kamar mandi dalam, kamu juga bisa menggunakan fasilitas di kost yang superlengkap. Mulai dari area komunal, dapur bersama, tempat parkir, hingga jasa laundry dan pembersihan kamar.

Sstt, di beberapa unit ada yang punya kolam renang, meja biliar, hingga rooftop! Dijamin acara kumpul-kumpul bersama penghuni lain makin seru dan akrab, deh. Penasaran? Langsung saja klik tombol hijau di bawah untuk mengetahui lokasi kost coliving Rukita yang sudah tersebar di berbagai kota di Pulau Jawa, Bali, hingga Sumatra.

Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store untuk kemudahan menemukan hunian sesuai kebutuhan. Atau, kunjungi www.Rukita.co dan langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 untuk tanya-tanya.

Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info serta promo menarik!

Yuliana

A forever-young-soul human who lives in Jakarta. Travel enthusiast and aurora borealis admirer.

Leave a Reply