Bucket list artinya penting untuk memberikan arah hidup kamu. Masih bingung cara membuat bucket list? Simak artikel ini, ya!
Bucket list artinya penting untuk seseorang dalam menjalani hidupnya. Belajar yoga di Ubud, mendaki Gunung Fuji, minum kopi di Italia, nonton konser di London, hingga melihat Aurora Borealis di Islandia.
Hampir setiap orang mimpi yang ingin terwujud. Apa sebenarnya dampak punya bucket list untuk seseorang?
Bucket List Artinya …
Sebenarnya sederhana, bucket list adalah kumpulan tujuan, impian, dan aspirasi kamu yang ingin dicapai dalam hidup kamu.
Menurut Dictionary.com, bucket list adalah sebuah daftar seseorang tentang hal-hal yang ingin dicapai atau dialaminya, sebelum mencapai usia tertentu atau mati.
Serupa dengan hal tersebut, Oxford Dictionaries mengartikan bucket list sebagai sejumlah pengalaman atau pencapaian yang diharapkan atau dicapai seseorang selama hidupnya.
Jangan sampai tertukar dengan wish list, ya. Wish list adalah daftar keinginan juga, tapi kebanyakan terdiri dari barang-barang fisik yang ingin kamu punya atau beli, seperti laptop baru, ponsel baru, tas baru, TV, atau mobil baru.
Menurut Dictionary.com, wish list adalah daftar benda-benda yang diinginkan dan biasanya tidak tertulis. Oxford Dictionaries juga mengartikan wish list adalah benda-benda atau kejadian yang diinginkan.
Dengan kata lain, keinginan dalam wish list adalah barang-barang yang berwujud nyata atau fisik (bisa dipegang). Sedang, bucket list umumnya berupa hal-hal yang tidak berwujud fisk.
Contohnya, hal-hal yang ingin dilakukan sebelum mati (skydiving, bungee jumping, scuba diving), tempat yang ingin dikunjungi (Jepang, Prancis, Islandia), atau tujuan hidup (menjadi bahagia, punya anak, pensiun di rumah yang besar).
Asal Istilah Bucket List
Tidak ada yang mengetahui pasti kapan dan dari mana istilah bucket list muncul. Yang pasti, kata bucket list menjadi populer setelah Hollywood merilis film berjudul sama, “The Bucket List”, yang dibintangi oleh Jack Nicholson. Meskipun, memang ada juga yang berkata bahwa istilah tersebut telah digunakan bertahun-tahun sebelahnya.
Selain itu, ada juga yang menjelaskan bahwa istilah bucket list sudah dikenal sejak Abad Pertengahan. Yaitu, ketika akan dilakukan eksekusi mati dengan cara digantung kepada para tahanan, algojo akan berkata, “Tendang embernya! (Kick the bucket!)”.
Dengan demikian, kata bucket list artinya sering dikaitkan dengan segala sesuatu tentang kematian. Dan, lama-kelamaan, menjadi istilah daftar yang ingin dicapai sebelum tutup usia.
Manfaat Membuat Bucket List
Dari penjelasan bucket list artinya di atas, mungkin istilah malah membuat kamu takut karena didefinisikan sebagai daftar hal-hal yang harus dilakukan sebelum mati. Di sisi lain, definisi tersebut mengingatkan bahwa tidak ada yang abadi di dunia.
Bucket list artinya pengingat bahwa waktu kita di dunia terbatas sebenarnya adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa kamu berikan pada diri sendiri.
Adanya bucket list dapat membimbing kamu untuk mencapai apa yang paling penting untuk diri sendiri sebelum terlambat.
Berikut beberapa manfaat membuat bucket list sekarang juga:
1. Mendorong kamu mengetahui apa sebenarnya yang kamu inginkan
Banyak orang yang menjalani hidup mereka tanpa tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan. Pada akhirnya, mereka ikuti saja harapan masyarakat konvensional yang ada. Seperti, menikah, bekerja di kantor puluhan tahun, membeli rumah, dan memiliki anak.
Mereka mengikuti harapan umum tersebut karena merasa ‘seharusnya yang dilakukan’ dan tanpa memikirkan apakah mereka benar-benar menginginkannya atau tidak. Menulis bucket list mendorong kamu melihat, merenung, dan menganalisa apa yang kamu inginkan.
Bucket list dapat membawa impian dan jenis pengalaman apa yang Anda mau dalam hidup ke permukaan. Kamu akan menemukan hasrat sejati, yang pada akhirnya membuat kamu memimpin hidup ini, bukan kehidupan yang mendikte kamu.
2. Membuat kamu lebih bersemangat menjalani hari
Banyak orang yang tidak bisa tidur di malam hari karena pikirannya selalu dipenuhi tugas atau pekerjaan yang tak pernah habis pada hari berikutnya.
Namun, bagaimana jika pikiran kamu terjaga di malam hari karena terbayang rencana liburan impian ke Jepang? Keesokan harinya, kamu akan bangun dengan perasaan ringan dan senang untuk menjalani hari.
Ketika terjebak dalam rutinitas harian, mungkin sering sulit bersemangat menyambut hari-hari ke depannya. Bucket list akan memberikan kamu dorongan menghabiskan waktu untuk bekerja, yaitu tambahan modal untuk mewujudkan impian kamu. Ada kebahagiaan yang diperoleh meski masih berada di pikiran.
3. Lebih fokus
Membuat bucket list artinya membantu kamu menentukan tujuan akhir kamu dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapainya tanpa kehilangan arah sedikit pun.
Tanpa tujuan yang jelas, pikiran mudah teralihkan dan berjalan ke berbagai arah tanpa kepastian. Akibatnya, bertahun-tahun kemudian, kamu malah memperoleh hasil yang tidak diharapkan.
Bahkan, meskipun punya tujuan, tapi kalau kamu tidak dapat fokus untuk mencapainya, kamu akan kehilangan momentum. Pada akhirnya, kamu akan kehilangan motivasi dan akhirnya gagal mencapai hasil yang diinginkan.
4. Memberikan motivasi
Motivasi adalah energi yang diperlukan untuk mendorong kamu mencapai tujuan kamu. Namun, supaya benar-benar termotivasi, kamu perlu tahu apa yang kamu inginkan.
Membuat bucket list akan membantu kamu menentukan dengan tepat keinginan atau tujuan tersebut. Simpel, tapi besar pengaruhnya dalam hidup kamu!
5. Bawa ke luar zona nyaman
Ada yang bilang bahwa hidup dimulai pada akhir zona nyaman. Namun, banyak yang takut keluar dari nyaman. Sebab, berada di zona nyaman dapat meminimalisasi stres, risiko, dan menjaga tingkat kecemasan kamu tetap rendah.
Aktivitas sehari-hari, seperti mandi, memasak makan malam, dan pergi bekerja tidak menimbulkan kekhawatiran karena kamu sudah familiar. Sedangkan, terbang melintasi dunia, makan makanan yang rasanya aneh, atau berbicara bahasa yang berbeda dari sehari-hari dapat menimbulkan rasa takut.
Sayangnya, jika kamu tetap berada dalam batasan-batasan tersebut, kamu akan kehilangan manfaat luar biasa ketika keluar zona nyaman. Yaitu, membantu perkembangan diri sendiri, meluaskan pola pikir, memberikan pelajaran berharga, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengurangi rasa menyesal.
Cara Membuat Bucket List yang Mudah Diwujudkan
Sudah siap membuat bucket list? Jangan menunggu ‘waktu yang tepat’ untuk memulai. Ingat, ada kemungkinan terlambat untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Hidup sesungguhnya serba tidak pasti. Siapa yang tahu bahwa dalam 10 atau 20 tahun lagi, kamu masih mampu secara fisik, emosi, dan finansial untuk mewujudkan bucket list tersebut?
Penulis buku “Bucket List Adventures”, Annete White, berbagi cara membuat bucket list yang mudah terwujud dalam situs pribadinya, Bucketlistjourney.net, seperti berikut ini.
1. Beri nama bucket list kamu
Beberapa orang mungkin tidak menyukai istilah bucket list, terutama karena mengingatkan mereka tentang kematian.
Sebenarnya, bucket list artinya hidup sebaik-baiknya dengan segala daya upaya yang kamu miliki. Jadi, bukan kewajiban untuk menamai daftar tersebut sebagai “Bucket List”.
Kamu bisa saja menamai daftar impian tersebut seperti berikut ini.
- Life List
- Dream List
- Life’s Aspiration List
- My Lifetime Goals
- Things to Achieve in My Lifetime
- My Life’s To Do
- My Life’s Must Dos
2. Siapkan tempat untuk mencatat bucket list kamu
Langkah ini terlihat simpel, tapi kebanyakan orang tidak melakukannya. Mencatat daftar impian dan aspirasi menunjukkan komitmen yang tulus untuk mengubahnya menjadi bentuk yang nyata.
Penelitian menunjukkan bahwa orang akan 33% lebih sukses mencapai tujuannya ketika mereka menuliskannya, berbaginya kepada dunia, dan selalu berusaha untuk mencapai kemajuan tiap minggunya.
Kamu dapat menuliskan bucket list di mana pun senyaman kamu. Bisa menggunakan buku catatan kecil, file dokumen Word di laptop, dokumen Excel, blog, hingga aplikasi. Yang penting, mudah diakses kamu sewaktu-waktu untuk mengingatkan apa yang telah direncanakan tersebut.
3. Tetapkan panjang bucket list-nya
Isi bucket list memang harus fokus, tapi bukan berarti jumlahnya dibatasi. Kamu bebas membuat daftar bucket list sepanjang apa pun karena mimpi itu tidak terbatas dan tidak dapat dibatasi. Seperti, Annete White yang memiliki daftar 1000 bucket lists.
Daftar bucket list juga tidak hanya impian yang besar atau spektakuler. Tujuan kecil dan bisa diselesaikan dalam jangka pendek, seperti berolahraga lima kali dalam seminggu, juga bisa masuk dalam daftar.
Menyertakan tujuan jangka pendek yang mudah diselesaikan akan memberikan kamu perasaan punya prestasi. Sehingga, membantu tetap termotivasi menyelesaikan tujuan – tujuan jangka panjang atau yang akan selesai bertahun-tahun kemudian.
Annete White menyarankan setidaknya memiliki 25 bucket list untuk memulai. Daftarnya dari yang paling mudah hingga yang paling sulit dan jangka pendek hingga jangka panjang untuk menyelesaikannya.
4. Deadline penting, tapi bukan yang utama
Jika bucket list kamu terlalu panjang, kamu dapat memecahnya menjadi potongan – potongan kecil ditambah deadline untuk mencapainya. Memang, menetapkan deadline bukan bucket list artinya karena masa hidup kamu adalah deadline-nya.
Namun, menetapkan deadline dapat membantu kamu menghindari sindrom “ntar!”, “nanti aja!”, atau “suatu hari nanti”. Sindrom’ tersebut adalah alasan yang dipakai kebanyakan orang untuk menunda-nunda membuat bucket list.
Contoh cara memecah bucket list:
- Bucket list musiman: Musim semi tahun ini, mau melihat sakura di Jepang. Musim semi tahun depan, mau minum kopi di Roma.
- Bucket list tahun ini: Daripada membuat resolusi tahun baru, buat daftar yang ingin kamu selesaikan dalam 12 bulan ke depan.
- Bucket list menurut usia: 30 hal sebelum 30, 40 hal sebelum 40, 50 hal sebelum 50, dan lainnya yang ingin dilakukan sebelum mencapai usia tertentu.
Tetap realistis terhadap deadline yang dibuat. Luangkan waktu untuk mengukur apa yang mudah kamu raih, kapan bisa kamu raih, dan bagaimana komitmen untuk meraihnya.
Serta, ketika kamu tidak dapat memenuhi deadline, jika melihat masih ada peluang meraihnya, lakukan saja. Karena, ingat, deadline bucket list adalah ‘sebelum mati’.
5. Cara menemukan isi bucket list
Kalau sudah pasti memiliki beberapa hal yang selalu mau kamu lakukan, segera tuliskan jadi bucket list. Namun, kadang, masih ada yang bingung bagaimana menemukan ide untuk isi bucket list-nya. Berikut beberapa cara menemukan ide untuk daftar kamu tersebut.
a. Membuat eulogi pribadi
Eulogi adalah pidato pujian tentang seseorang yang sudah meninggal. Eits, kamu mungkin berpikir, mengapa kamu harus memikirkan kematian sendiri?
Ini bukan menakut-nakuti atau horor. Melainkan, menuliskan eulogi tentang diri sendiri membantu mendapatkan gambaran apa yang ingin dicapai dalam hidup.
Seperti, warisan apa yang ingin kamu tinggalkan? Apa yang ingin kamu peroleh? Apa yang ingin teman kamu katakan tentang kamu? Seperti apa kehidupan ideal kamu? Semua pertanyaan tersebut dapat menjadi tujuan atau impian dalam bucket list kamu.
b. Bagi jadi beberapa kategori
Membagi tujuan hidup kamu dalam kategori yang berbeda-beda akan memudahkan proses menemukan ide. Coba buat kategori yang ingin kamu raih dan tulis setidaknya lima hal untuk masing-masing kategori.
Contoh kategori:
- Karir + Keuangan
- Petualangan
- Travelling
- Amal
- Kreatif
- Pendidikan
- Hiburan
- Keluarga
- Kuliner
- Pengembangan Diri
- Kesehatan
c. Buat pertanyaan untuk diri sendiri
Annete White menyarankan untuk membuat 20 pertanyaan yang akan ditanya pada diri Anda sendiri. Ketika membuatnya, jangan dulu memikirkan jawaban.
Begitu selesai, baru tuliskan jawabannya. Jika bingung atau tidak tahu jawabannya, lewati dulu ke pertanyaan berikutnya dan balik lagi nanti.
Contoh pertanyaan:
- Kota atau negara mana yang ingin kamu kunjungi?
- Apa makanan yang ingin sekali kamu coba?
- Apa tradisi atau kebudayaan yang paling kamu sukai?
- Olahraga atau aktivitas apa yang ingin kamu coba?
- Event apa yang ingin kamu datangi?
- Impian terbesar kamu apa?
- Kursus atau pendidikan apa yang selalu ingin kamu ambil?
- Siapa tokoh atau selebritas yang paling ingin kamu temui?
- Apa yang paling ingin kamu lakukan bersama teman dan keluarga?
- Aktivitas amal apa yang paling ingin kamu dukung?
- Apa impian masa kecil kamu yang masih ingin kamu wujudkan?
- Kalau kamu menang undian milyaran rupiah, apa yang paling ingin kamu rasakan?
- Apa cerita traveling yang ingin kamu ceritakan lagi pada cucu-cucu kamu nantinya?
- Kalau kamu punya tiga keinginan yang dapat terkabul, apa saja keinginan itu?
- Dan lainnya.
Jangan ragu atau takut untuk menjawabnya. Ini adalah peluang untuk bermimpi lebih dari yang pernah kamu bayangkan.
d. Referensi untuk inspirasi
Setelah memikirkan tentang diri sendiri untuk daftar bucket list, cari juga inspirasinya dari luar. Film, serial TV, anime, internet, media sosial, baca berita online, baca blog, mendengarkan musik, inspirasi tidak terbatas dan selalu ada di sekitar.
Kamu hanya perlu berpikir mengenai bucket list untuk melihatnya. Begitu sudah punya ide, secara otomatis kamu akan menyadari sesuatu layak masuk bucket list ketika ada orang yang menyebutkannya.
Contohnya, ketika kamu menentukan tujuan impian ke Jepang, ke mana pun perhatian berada, seakan-akan setiap hal ‘berbicara’ tentang Jepang.
Artikel di media, postingan di Instagram, obrolan orang-orang di sekitar. Hal ini terjadi karena alam bawah sadar kamu sudah memikirkannya.
6. Langsung buat bucket list
Langkah terakhir adalah langsung bikin bucket list kamu! Jangan ragu atau menunda-nunda. Tidak ada cara yang benar, salah, atau resep khusus dalam merancang bucket list. Semua adalah hal pribadi dan aspirasi kamu.
Bagian yang penting adalah menemukan hal-hal yang berarti buat kamu, yang akan menginspirasi untuk bangun pagi dengan penuh semangat.
Tidak usah ragu kalau bucket list kamu tidak ada tentang traveling atau event besar lainnya. Kadang, tujuan paling sederhana—seperti lari pagi lima kali seminggu—memberikan makna paling berharga.
Jadi, tidak perlu menunggu ‘waktu yang tepat untuk mulai. Bikin bucket list bukan karena kamu akan mati, tapi karena kamu ingin lebih hidup!
BACA JUGA: Harus Optimistis! Ini 7 Tips Wujudkan Resolusi Tahun Baru 2022 dengan Realistis
Membuat bucket list artinya berani bermimpi yang jauh lebih besar. Bukan hanya wish list, seperti membeli gadget baru.
Apakah bucket list kamu saat ini? Share, yuk, bucket list kamu pada kolom di bawah ini. Siapa tahu jadi inspirasi untuk yang lain.
Mau tinggal di kost yang nyaman, aman, dan rasanya #SenyamanDiRumah, sudah pasti harus cek di kost coliving Rukita. Kost Rukita tersebar di berbagai lokasi strategis di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Tonton video di atas untuk tahu keunggulan kost Rukita dibanding kost biasa lainnya, ya!
Jangan lupa unduh aplikasi Rukita via Google Play Store atau App Store, bisa juga langsung hubungi Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477, atau kunjungi www.Rukita.co.
Follow juga akun Instagram Rukita di @Rukita_Indo dan Twitter di @Rukita_Id untuk berbagai info terkini serta promo menarik!