Nggak perlu bingung lagi cara menghitung 1 tahun ada berapa minggu?
Bagi sebagian orang, mungkin menghitung jumlah minggu salam satu tahun sedikit sulit. Nah, perhitungan minggu dalam kalender tentu ada kaitannya dengan revolusi Bumi dan Bulan, serta sejarah penentuan kalender.
Hal ini bisa dijelaskan secara ilmiah, kok! Simak penjelasannya berikut ini ya!
Perhitungan Minggu Menurut Revolusi Bumi dan Bulan
Mungkin kamu telah mempelajari soal ini semasa duduk di bangku Sekolah Dasar. Namun, tahukah kamu bahwa secara umum perhitungan kalender dalam setahun dilihat dari perputaran Bumi terhadap Matahari, serta Bulan terhadao Bumi. Dalam pergerakan ini menentukan lamanya bulan dan tahun.
Revolusi Bumi merupakan peristiwa ketika bumi berputar mengelilingi matahari. Dalam melakukan revolusi, Bumi membutuhkan waktu sekitar 365,25 hari untuk berputar mengelilingi matahari. Ini sama artinya dengan hitungan tahun pada kalender, yakni 1 tahun berisi 365 hari dan pada tahun kabisat yakni 366 hari.
Berbeda dari itu, revolusi Bulan menentukan jumlah bulan dalam setahun. Revolusi Bulan merupakan perputaran Bulan terhadap Bumi. Menurut penelitian, lama revolusi Bumi sama dengan 12 kali revolusi Bulan. Sekali berevolusi, Bulan membutuhkan waktu sekiranya 27,3 hari.
Selain ada revolusi Bumi dan Bulan, untuk menentukan pergantian waktu harian kamu bisa lihat melalui rotasi Bumi. Rotasi Bumi ialah ketika Bumi berputar pada porosnya. Rotasi Bumi menghasilkan pergantian waktu siang dan malam karena gerak semu matahari.
BACA JUGA: Catat! Ini Daftar Tanggal Merah 2022 dari Januari hingga Desember
Jumlah Minggu Dalam 1 Tahun Berdasarkan Satuan Waktu
Setelah mengetahui cara perhitungan waktu tahunan, kamu bisa menghitung berapa jumlah minggu dalam 1 tahun berdasarkan satuan waktu pada matematika.
Untuk mengukur satuan waktu ini, kamu bisa menggunakan alat ukur berupa kalender Berikut daftar satuan waktu yang dapat kamu hafalkan.
- 1 millenium = 1.000 tahun
- 1 abad = 100 tahun
- 1 dasawarsa atau 1 dekade = 10 tahun
- 1 windu = 8 tahun
- 1 lustrum = 5 tahun
- 1 tahun = 12 bulan
- 1 tahun = 52 minggu
- 1 tahun = 365 hari
- 1 bulan = 28-31 hari
- 1 minggu = 7 hari
- 1 hari = 24 jam
Di antara satuan waktu di atas, terdapat keterangan bahwa 1 tahun dihitung sebagai 52 minggu. Nah, untuk mendapatkan hitungan ini kamu tinggal membagi antara jumlah hari dalam satu tahun dibagi jumlah hari dalam satu minggu.
Sebagai contoh, 1 tahun terdapat 365 hari dan dalam waktu 1 minggu terdapat 7 hari. Untuk mendapatkan total minggu kamu hanya perlu membagi antara 365 hari dibagi 7 hari.
Sehingga hasilnya ialah 52,1. Jadi hitungan minggu, maka hasil dibulatkan menjadi 52 minggu per tahun.
Perbedaan Jumlah Minggu Dalam Kalender Masehi dan Hijriah
Sadarkah kamu jika momen tertentu dalam agama Islam seperti Ramadhan dan Idul Fitri selalu berubah-ubah. Ini karena penentuan bulan tersebut menggunakan sistem kalender Islam.
Dalam penanggalan, kita mengenal kalender Masehi dan Hijriah (kalender Islam). Nah, yang kita gunakan dalam keseharian ialah kalender Masehi.
Baik kalender Masehi maupun kalender Hijriah memiliki perhitungan sendiri yang berbeda satu sama lain. Meski perbedaan waktunya tidak terlalu lama, tapi pada dasarnya kalender Hijriah lebih cepat dibandingkan dengan kalender Masehi.
Oleh karena itu, momen-momen penting bagi umat Islam kerap berubah setiap tahunnya. Adapun perbedaan dari kalender Masehi dan Hijriah sebagai berikut.
1. Sistem penghitungan tahun
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, satu tahun masehi didasarkan pada revolusi Bumi yang mengelilingi Matahari. Di mana menurut penelitian hal tersebut memakan waktu hingga 365,25 hari.
Dalam 4 tahun sekali, di tahun Masehi dikenal dengan namanya tahun Kabisat, yakni dimana hari dalam setahun menjadi 366 hari dan bulan Februari mencapai 29 hari.
Kebalikan dari kalender Masehi, kalender Hijriah menggunakan revolusi Bulan terhadap Bumi sebagai patokan. Biasanya hal ini terlihat ketika periode bulan sabit pertama hingga ke bulan sabit kedua.
1 periode ini kira-kira memakan waktu hingga 29,5 hari. Jadi, tahun Hijriah lebih singkat 11-12 hari dengan total 354 hari jika dibandingkan tahun Masehi.
Hitungan berapa jumlah minggu pada 1 tahun Hijriah pun memiliki perbedaan dengan tahun Masehi. Kalau tahun Masehi memiliki jumlah 52 minggu, tahun Hijriah hanya memiliki 50 minggu dalam 1 tahun.
2. Penentuan awal hari
Tahukah kamu bahwa setiap menjelang hari raya Idul Fitri pemerintah selalu mengadakan sidang Isbat untuk menentukan kapan jatuhnya 1 Syawal? Ya, ini karena terdapat keunikan dalam penentuan awal hari di kalender Hijriah.
Pada kalender Hijriah, awal hari baru ditentukan ketika terbenamnya matahari. Sebab, acuan pergantian bulan di tahun Hijriah berdasarkan revolusi Bulan.
Nah, kalau pergantian hari yang terjadi pada kalender Masehi pasti tidak asing lagi karena kamu hanya berpatokan pada siang dan malam hari.
Awal hari di tahun Masehi ditentukan lewat jam. Apabila waktu sudah memasuki pukul 00.00 atau 12.00 tengah malam, maka itu jadi pertanda pergantian hari.
BACA JUGA: Selain 22022022, Ini Daftar Tanggal Cantik 2022 untuk Momen Spesial
3. Penulisan tanggal dan nama bulan
Sesederhana penulisan tanggal dan nama bulan antara kalender Masehi dengan kalender Hijriah pun memiliki perbedaan. Di kalender Masehi, penulisan tanggal dibuat menggunakan angka-angka alfabet biasa dengan nama bulan sebagai berikut.
- Januari
- Februari
- Maret
- April
- Mei
- Juni
- Juli
- Agustus
- September
- Oktober
- November
- Desember
Berbeda dari itu, sistem penulisan tanggal di kalender Hijriah menggunakan huruf atau tulisan arab. Selain itu, nama bulan dari kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi. Nama-nama bulan dalam kalender Hijriah sebagai berikut.
- Muharam
- Safar
- Rabiul Awal
- Rabiul Akhir
- Jumadil Awal
- Jumadil Akhir
- Rajab
- Syaban
- Ramadan
- Syawal
- Zulkhaidah
- Zulhijah
Nah, itulah cara mengetahui 1 tahun ada berapa minggu. Kamu nggak perlu sulit lagi untuk membaginya karena cara menghitungnya hanya dengan membagi jumlah hari dengan jumlah hari per minggu. B
Baik dari tahun Masehi atau tahun Hijriah sama-sama memiliki 7 hari. Nggak sulit, kan?
Kalau kamu sedang mencari kost-kostan untuk tempat tinggal, kamu bisa pilih Rukita sebagai solusi permasalahan tersebut. Rukita menyediakan cost coliving dengan fasilitas lengkap dan eksklusif. Ditambah, kemudahan akses yang diberikan mampu mempercepat mobilitas harian kamu.
Di sini kamu bisa merasakan sensasi tinggal senyaman di rumah. Lokasi dari kost coliving Rukita tersebar di beberapa wilayah Jabodetabek, Bandung, Malang dan Surabaya. Meski menawarkan paket lengkap, kost Rukita bisa kamu tempati mulai dari Rp1 jutaan saja! Sangat terjangkau, bukan?
Unduh aplikasi Rukita di Play Store atau App Store untuk cari kost lebih mudah dan seru. Mau tanya-tanya tentang kost Rukita? Bisa hubungi langsung ke Nikita (customer service Rukita) di +62 811-1546-477 atau kunjungi www.rukita.co.
Jangan lupa follow Instagram Rukita di @Rukita_indo dan Twitter @Rukita_id supaya nggak ketinggalan diskon dan update terkini!